MEDIAINI.COM – Executive Selling jadi salah satu bagian dari personal selling. Setelah membahas retail selling, field selling maka giliran bagian ketiga dari personal selling ini yang akan dikupas tuntas. Teknik ini merupakan teknik penjualan dengan hubungan yang dilakukan oleh pemimpin perusahaan dengan pemimpin perusahaan lainnya atau dengan pemerintah, dengan tujuan melakukan penjualan. Contoh jenis usaha yang sering menggunakan teknik executive selling ialah pengusaha catering. Pimpinan perusahaan yang bertindak sebagai tenaga penjual yang melakukan penjualan.
Tanggung Jawab Executive Selling
View this post on Instagram
Pada umumnya, executive selling ini biasanya berperan sebagai perantara atau jembatan antara perusahaan dengan pembeli. Mereka bertanggung jawab atas negosiasi harga, pemesanan, dan pengiriman barang atau produk. Selain itu, selain menjadi perantara, mereka juga bertanggung jawab atas strategi penjualan secara keseluruhan. Peran ini juga mengharuskan mereka untuk dapat mengembangkan strategi dan tim lain. Umumnya, teknik ini juga memungkinan setiap pelakunya untuk menjaga hubungan dengan pembeli besar.
Namun, jika secara khusus, teknik ini ini juga berbeda pada setiap perusahaan. Ada dua jenis perusahaan. Yang pertama yaitu business to business atau B2B. Yang kedua adalah business to consumer atau B2C. Perbedaan ini nantinya akan memisahkan tanggung jawab dan pekerjaannya, berikut ini perbedaannya.
1.Executive selling B2B
Executive selling untuk perusahaan ini memiliki peran yang agak kompleks. Mereka tidak hanya dituntut untuk memastikan barang, produk, atau layanan yang ditawarkan, tapi juga pembuat keputusan. Menurut National Association of Sales Professional, penjualan jenis ini terkadang hanya menawarkan layanan, bukan barang atau produk. Salah satu bisnis yang memiliki banyak penjualan jenis ini adalah konsultan atau firma yang menawarkan jasa atau layanan tertentu.
2. Executive selling B2C
Sedangkan untuk perushaan B2C, teknik ini memiliki tugas yang mengacu pada penjualan yang menyasar klien perorangan, bukan perusahaan besar. Contoh menggunakan metode ini di perusahaan ini adalah pimpinan tenaga penjualan yang menjual kartu kredit, keanggotaan gym, atau mobil. Nah, secara umum teknik khusus ini memiliki pengetahuan yang sangat mendalam terhadap pasar dan calon klien. (Izra Seva)