JAKARTA, MEDIAINI.COM – Dalam industri properti, Nilai Jual Objek Pajak atau NJOP sangat penting. Pasalnya, NJOP merupakan harga rata-rata sebuah objek yang diperoleh dari transaksi jual beli properti, misalnya rumah dan bangunan. Harga ini, dihitung berdasarkan luas dan zona rumah serta bangunannya.
Apalagi saat akan melakukan transaksi jual beli properti, NJOP sangat penting untuk dipahami. Dengan memahami NJOP, pembeli rumah akan mengetahui besaran biaya dan pajak yang harus ditanggung dari transaksi tersebut.
Sedangkan dalam hukum Indonesia, perkara tentang NJOP tercantum dalam pasal 79 ayat (1) UU tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. NJOP merupakan nilai yang ditetapkan negara sebagai dasar pengenaan pajak bagi PBB P2.
Meski begitu, apabila tidak ada transaksi jual beli, NJOP bakal ditentukan berdasarkan perbandingan harga dengan objek lainnya yang sejenis. Singkat cerita, untuk mengetahui besaran NJOP-nya, suatu rumah akan dibandingkan dengan harga rumah-rumah lain yang lokasinya berdekatan.
Selain itu, besar NJOP bisa ditentukan oleh nilai perolehan baru atau NJOP pengganti. Tapi secara garis besar, bisa disimpulkan bahwa semakin mahal harga pasaran rumah dan bangunan dalam satu kawasan, maka akan semakin tinggi pula NJOP tiap properti di wilayah tersebut.
Biasanya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan besaran NJOP setiap tiga tahun sekali. Tapi di beberapa wilayah tertentu yang perkembangan propertinya sangat pesat yang berimbas pada pertambahan nilai jual properti secara signifikan, Kemenkeu melakukan penetapan NJOP di daerah-daerah tersebut dalam waktu satu tahun sekali.
Fungsi NJOP
NJOP berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang harus ditanggung oleh penjual dan pembeli rumah. Contohnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dalam pajak ini NJOP mencakup NJOP bumi (tanah) dan NJOP bangunannya.
Selain itu, dengan NJOP Anda bisa mengetahui harga paling rendah rumah dijual. Jika harga rumah terlalu tinggi di atas NJOP atau terlalu rendah di bawahnya, maka Anda perlu berhati-hati. Pasalnya, harga rumah yang terlalu rendah di bawah NJOP kemungkinan bermasalah.
Oleh karena itu, Anda perlu berpikir ulang, jangan langsung tergiur dengan harganya yang murah. Daripada merugi, sebaiknya bersikap lebih selektif.
Cara Menghitung NJOP
Membandingkan harga rumah (objek sejenis) di wilayah yang sama untuk menentukan NJOP sebaiknya tak hanya dilakukan oleh penjual rumah. Pembeli rumah pun sebaiknya melakukan hal demikian agar tak tertipu kemudian merugi.
Setelah membandingkan harga objek sejenis, hitung juga NJOP-nya dengan langkah-langkah berikut ini:
- Cari tahu NJOP/meter
- Hitung total luas bumi (tanah)
- Hitung total luas bangunan
Setelah tiga langkah di atas dilakukan, langkah berikutnya adalah menghitung total harga tanah, total harga bangunan dan nilai jual rumah.
Cara Cek NJOP Online
Setelah memahami betapa pentingnya fungsi dan manfaat NJOP suatu wilayah, alangkah baiknua Anda melakukan pengecekan NJOP terlebih dahulu sebelum berniaga di sektor jual beli properti.
Caranya beragam. Pertama, Anda bisa langsung mendatangi kantor kecamatan sesuai dengan lokasi tanah atau properti dan bertanya kepada petugas yang memiliki kewenangan.
Alternatif kedua, jauh lebih mudah. Berkat kemajuan teknologi, cara cek NJOP online semakin menyederhanakan proses birokrasi dalam transaksi jual beli properti.
Cara cek NJOP online bisa dimulai dengan membuka situs resmi Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPR) masing-masing provinsi. Adapun langkah-langkahnya terlampir di bawah ini:
- Buka situs BPRD sesuai lokasi properti. Misalnya jika Anda ingin mengetahui NJOP di wilayah Jakarta, akses pada alamat bprd.jakarta.go.id.
- Kemudian, klik “download” di samping tulisan lokasi pelayanan.
- Cari kumpulan regulasi Pajak Bumi dan Bangunan.
- Kemudian, dalam laman tersebut akan muncul link yang berisi regulasi terbaru mengenai NJOP. Misalnya, Pergub Nomor 37 Tahun 2019 yang berisi besaran harga objek pajak di wilayah DKI Jakarta yang berlaku selama tahun 2019. (Tivan)
Sumber Gambar : ilustrasi Pixabay