JAKARTA, MEDIAINI.COM – Teknologi digital jadi cara baru untuk memberikan pelayanan maksimal. Salah satunya pada sektor bisnis termasuk para pelaku usaha kecil dan mikro (UMKM). Metode transaksi dan pembayaran yang paling mudah menjadi contoh dan aktivitas bisnis digital yang kini jadi perhatian.Sebab,pandemi memang mengubah perilaku masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi, baik disisi konsumen maupun merchant.
Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) bekerja sama dengan Bank Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM serta BukuWarung dalam gelaran Fintech Talk pada 20 April 2022 bertajuk Maksimalisasi Layanan Keuangan untuk Mendorong Inklusi Keuangan dan Digitalisasi UMKM memaparkan bahwa UMKM memegang peranan penting sebagai motor penggerak ekonomi digital di Indonesia.
Dengan akselerasi digital di tengah keterbatasan mobilitas sosial perilaku pembayaran khususnya pada kanal dan instrumen pembayaran ritel berbasis digital telah memberikan dampak yang signifikan termasuk akseptasinya, terutama melalui kanal QRIS, perbankan digital, dan instrumen uang elektronik lainnya.
Maka dari itu UMKM sekarang akan lebih dituntut dan diarahkan pada digitalisasi agar tercapainya sebuah efisiensi transaksi dan kemudahan bagi para pelaku UMKM untuk melakukan dan mengorganisir keuntungannya secara digitalisasi.
QRIS Sebagai Game Changer Digitalisasi Transaksi
QRIS adalah standar QR untuk pembayaran nasional yang dibangun bersama oleh BI dan ASPI. Keuntungannya ialah sudah terintegrasi diaplikasi mobile banking / mobile payment, lalu interkoneksi dan terhubung dengan sumber dana seperti tabungan, kartu debit, uang elektronik dan kartu kredit. Hal ini didukung 76 penyelenggara bank dan non bank (BNI, Gopay, BRI, Ovo, Mandiri, Shopeepay, BCA, Dana, BPD, Linkaja, dll). dan maksimum transaksi mencapai 10 juta per transaksi.
Manfaat QRIS Bagi Pemerintah :
- Mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif
- Terdatanya UMKM dan transaksinya untuk formulasi kebijakan
- Pembayaran retribusi dan pajak yang murah dan efisien
- Mendukung elektronifikasi pemda
- Persiapan ke ekonomi keuangan digital dan smart city.
Manfaat QRIS Bagi Pedagang/UMKM
- Higienis, tanpa kontak fisik
- Mengikuti tren, membantu penjualan
- Tercatat dan dana langsung masuk akun
- Terhindar perlu uang kembalian, terhindar uang palsu dan pencurian
- Non tunai dengan biaya paling murah, untuk segment mikro gratis.
Manfaat QRIS Bagi Pengguna
- Cara pembayaran kekinian yang praktis
- Pengeluaran tercatat
- Aman, penyelenggara pasti berijin dan diawasi BI
- Cepat dan nyaman
- Efisien, cukup pakai aplikasi favoritmu
- Media bayar non-tunai ke pemerintah, membantu pelaku UMKM dan akselerasi ekonomi keuangan digital.
Kebijakan BI diarahkan untuk memastikan kecepatan, keamanan, keandalan, dan kelancaran instrumen/kanal dan infrastruktur pembayaran, serta melakukan edukasi kepada UMKM, merchant dan pengguna untuk mengoptimalkan manfaat digitalisasi pembayaran, termasuk perlindungan konsumen.
Pengembangan inovasi di bidang SP akan terus dilakukan secara berkelanjutan bersinergi dengan industri meliputi fitur dan model bisnis instrumen dan kanal/layanan pembayaran digital, termasuk QRIS sebagai kanal pembayaran yang aman dan efisiensi bagi UMKM.
Kolaborasi antara Bank Indonesia dengan asosiasi, penyelenggara, Kementerian/Lembaga pemerintah di pusat dan daerah perlu terus ditingkatkan untuk mengakselerasi digitalisasi pembayaran untuk pemulihan ekonomi nasional melalui pemberdayaan ekonomi khususnya UMKM.
Asisten Direktur di Bank Indonesia, Rangga Yogasati mengatakan bahwa terobosan UMKM menuju digitalisasi adalah sebagai sebuah langkah akselerasi digital untuk memajukan UMKM secara inklusi dan hal ini juga bersifat industrial dan asosiasi. Dengan QRIS UMKM akan mempunyai rekening sendiri agar bisa lebih mudah mengakses hasil keuntungannya melalui QRIS. Di aspek jaringan QRIS bekerjasama dengan kominfo untuk membantu melancarkan jaringan digitalisasi di berbagai daerah.
Direktur IT dan juga selaku badan pengurus ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia), Y.B Hariantono mengungkapkan jika ASPI akan memberikan masyarakat dengan layanan transaksi yang aman dan efisien dengan visi yaitu less cash society. Dan efisiensi itu perlu diterapkan agar mecapai transaksi tanpa uang kertas yang secara optimal.
Sementara Director of Merchant Experience, Adi Harlim dari Buku Warung juga ikut berpendapat bahwa, Buku Warung ini masih terbilang cukup baru walaupun pengoperasiannya sudah jalan selama 3 tahun, tetapi menurutnya pembukuan melalui aplikasi sangatlah sulit dikarenakan cakupan usahanya yang banyak dan juga minimnya literasi teknologi di beberapa daerah yang punya banyak pelaku UMKM. Dan Buku Warung ini juga bekerjasama dengan BNI untuk mewujudkan pembayaran melalui QRIS agar lebih mudah, cepat dan efisien ketika melakukan transaksi.
Kehadiran QRIS sebagai pembayaran secara digitalisasi disebut sebagai cara mudah dan cepat tanpa harus mengeluarkan uang kertas dan tercapainya efisiensi. Uang kertas dalam produksi memakan biaya yang cukup mahal dan juga termasuk uang logam, maka dari itu pembayaran secara digitalisasi harus segera dilakukan agar masyarakat bisa beralih ke digitalisasi ini. Lanjut, teknologi ini meminimalisir adanya uang palsu yang terkadang menjadi hal menakutkan bagi para pelaku UMKM yang masih sering jadi masalah dan berdampak pada keberlangsungan bisnisnya. (Hanif)