JAKARTA, MEDIAINI.COM – Pelaksanaan penyuntikan vaksin Covid-19 untuk anak masih jadi pertanyaan publik. Sementara, pemerintah menargetkan aktivitas sekolah pembelajaran tatap muka (PTM) dibuka kembali pada Juli 2021. Kabar tersebut disampaikan Nadiem Makarim saat menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada pertengahan Maret kemarin.
Terkait soal kegiatan sekolah tatap muka terbatas itu diatur Dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Tentang Panduan Penyelenggaraan di Masa Pandemi Covid-19.
Disebutkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pemerintah gencar melakukan vaksinasi prioritas kepada tenaga pendidik yang ditargetkan selesai pada Juni 2021.
Namun sampai sekarang masih belum ada kejelasan soal vaksinasi untuk usia di bawah 18 tahun dan anak-anak.
Vaksin Covid-19 Anak Tunggu Rekomendasi IDI
Siti Nadia Tarmizi, juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, saat ini pemerintah belum memasukan anak-anak usia 18 tahun ke bawah sebagai prioritas penerima vaksin Covid-19, meski pembelajaran tatap muka akan dimulai pada Juli mendatang.
Hingga saat ini Kemenkes masih menunggu rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan organisasi lainnya terkait vaksinasi Covid-19 terhadap usia di bawah 18 tahun dan anak. Termasuk juga menunggu rekomendasi dari Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Menurut Siti Nadia Tarmizi, di tingkat global sekali pun vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak belum seperti kelompok usia di atas 18 tahun. Dan lagi, merk vaksin yang telah ditetapkan aman dan efektif bagi anak-anak sangat terbatas.
“Artinya jenis vaksin untuk anak itu dari merk vaksin yang ada atau harus mencari jenis vaksin baru. Kalau harus mencari jenis vaksin baru, ya berarti harus menunggu lagi kan pemerintah. Belum tentu produsen vaksinnya punya stok vaksin,” kata Siti Nadia Tarmizi pada Senin (31/5).
Pemerintah akan terus melakukan pemeriksaan lebih jauh apakah vaksin Covid-19 untuk anak-anak tersedia di Indonesia. Saat ini, vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia adalah Sinovac, Pfizer, dan Astrazeneca.
Saat ini, kata dia, vaksin-vaksin itu diperuntukan bagi warga yang berusia 18 tahun ke atas dan belum bisa dipastikan apakah ketiga vaksin itu bisa digunakan untuk anak. “Jadi proses itu nanti kita tunggu saja dan rekomendasi dari BPOM, IDAI, ITAGI terkait pemilihan vaksinnya,” jelas Siti Nadia Tarmizi.
Siti Nadia Tarmidzi membeberkan hingga saat ini Indonesia hanya memiliki 91,9 juta dosis vaksin. Jumlah tersebut baru mememenuhi 21 persen dari total kebutuhan vaksin Indonesia.
Sementara untuk bisa membentuk herd imunity atau kekebalan kelompok bagi 181,5 juta penduduk Indonesia dibutuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin.
Singapura Mulai Vaksin Anak bulan Juni
Singapura akan mulai menyasar warga dari kelompok usia 12-18 tahun. Adapun vaksinasi tersebut bakal dimulai pada Selasa ini, 12 Juni 2021. Kabar tersebut diumumkan oleh pemerintah Singapura melalui Perdana Menteri Lee Hsien Loong
Dilansir dari Reuters, Lee Hsien Loong pemberian vaksin Covid-19 pada usia di bawah 18 hingga 12 tahun lantaran di negaranya mulai banyak pelajar yang tertular Covid-19. Ia khawatir hal itu tak akan terkendali jika mereka vaksinasi kelompok usia dewasa tuntas.
Nantinya, setelah vaksinasi terhadap kelompok usia 12-18 tahun rampung, Lee Hsien Loong menyatakan yang tersisa tinggal kelompok dewasa muda usia 39 tahun ke bawah.
Yang mendorong vaksinasi terhadap kelompok remaja digelar, bahwa remaja dan anak-anak yang tertular COVID-19 umumnya tidak menderita gejala parah. Meski begitu, ia mengatakan ada kekhawatiran-kekhawatiran dari kelompok orang tua.(Ken)
Sumber Gambar : ilustrasi Pixabay
Discussion about this post