JAKARTA, MEDIAINI.COM – Pandemi Covid-19 sudah hampir setahun melanda Indonesia dan sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan kapan berakhir. Sejak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Maret 2020, semua kegiatan dibatasi baik perkantoran, mall, bahkan sekolah.
Hal itu juga berdampak kepada perekonomian, dan kegiatan akademis di tanah air. Dalam kasus kegiatan belajar mengajar, pemerintah menerapkan kegiatan belajar dari rumah atau daring untuk memutus rantai penularan Covid-19. Apalagi jumlah kasus positif Corona di Indonesia masih terus meningkat.
Izin Pembelajaran Tatap Muka Dicanangkan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim sempat mengatakan, kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah akan dimulai lagi Januari 2021. Namun, pemerintah daerah setempat memiliki kewenangan mutlak untuk mengeluarkan izin pembelajaran tatap muka ini menyesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Hingga kini, sejumlah daerah menunda rencana pembukaan sekolah untuk belajar tatap muka pada Januari 2020 kemarin lantaran kasus positif Covid-19 belum melandai. Kabar terbaru, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah sedang menargetkan kegiatan sekolah tatap muka mulai dilakukan lagi pada semester kedua tahun ini, atau tepatnya pada Juli 2021 mendatang.
Hal tersebut terkait pemberian vaksinasi Covid-19 kepada 5 juta tenaga pengajar yang diharapkan selesai pada Juni 2021.”Kita berikan prioritas agar nanti di awal semester kedua pendidikan tatap muka bisa kita mulai lakukan,” kata Jokowi saat meninjau vaksinasi guru di SMAN 70 Jakarta Selatan, melalui streaming, Rabu (24/2).
Jokowi berharap adanya vaksinasi kepada tenaga pengajar dan tenaha pendidikan bisa memberikan kepastian untuk menjalankan kegiatan sekolah tatap muka.”Insya Allah sudah bisa segera kita selesaikan sehingga bulan Juli saat mulai ajaran baru semuanya bisa berjalan normal kembali. Saya kira targetnya itu,” jelas Jokowi.
Selesai Vaksinasi Juni, Tatap Muka Mulai Juli
Dalam peninjauan kali ini, Jokowi sendiri didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.”Kami ingin memastikan kalau guru dan tenaga kependidikan sudah selesai vaksinasi di akhir Juni. Sehingga di Juli, Insya Allah sudah melakukan proses belajar tatap muka di sekolah,” ungkap Nadiem Makarim.
Meski demikian, secara teknis belajar tatap muka di sekolah tidak 100 persen akan dilakukan. “Tapi akan terjadi bisa dua kali seminggu atau tiga kali seminggu. Tapi dengan sistem protokol kesehatan yang harus dijaga,” terang Nadiem Makarim.
Proses pemberian vaksin akan diberikan terlebih dahulu bagi guru sekolah dasar (SD), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Sekolah Luar Biasa (SLB). Setelah itu diberikan kepada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan kemudian ke Perguruan Tinggi.
Selain guru, tenaga kependidikan, dan dosen, suntuk vaksin juga untuk pedagang pasar, tokoh dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat negara, jurnalis, atlet, dan lainnya.(Ken)
Sumber Gambar : Tangkapan layar YT Sekretariat Presiden






















Discussion about this post