MEDIAINI.COM – Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbanyak di dunia. Tak heran jika pangsa bisnis fashion Islami tumbuh subur di sini. Salah satu merek yang mendulang sukses di jalur bisnis fashion Islami adalah Vanilla Hijab.
Mendirikan Vanilla Hijab adalah berkah tersendiri bagi sang founder, Atina Maulina. Karena di saat yang sama ia juga sedang berjuang melawan penyakit rheumatoid arthritis yang termasuk penyakit autoimun.
Atina mendirikan Vanilla Hijab setelah mendapat inspirasi dari Instagram. Ia melihat bisnis hijab sedang berkembang pesat di Indonesia. Tanpa gengsi, Atina meminta bantuan Ibunya untuk ikut mencari toko kain di Pasar Mayestik, Jakarta.
Awalnya Atina memulai bisnis ini dengan sistem pre-order. Produksinya juga hanya bertumpu pada tukang jahit keliling yang biasa mangkal di depan rumahnya. Namun kini bisnisnya yang dibantu kakak perempuannya, Intan Kusuma, telah memproduksi ribuan potong hijab.
Jilbab kreasi Vanilla Hijab ini dijual dengan kisaran harga Rp 50.000 hingga Rp 200.000. Jika dulu hanya mengandalkan satu penjahit keliling, kini Atina bekerja sama dengan 75 penjahit profesional.
Pahit Manis Memulai Bisnis
Vanilla Hijab didirikan Atina ketika usianya masih 19 tahun, tepatnya pada Maret 2013. Pada saat itu, niat awal mendirikan bisnis ini adalah untuk membiayai kuliahnya. Sebab saat itu orang tuanya sudah menghabiskan dana yang tidak sedikit untuk biaya penyakit autoimun yang dideritanya.
Karena terinpirasi dari Instagram, Atina juga memulai bisnisnya di laman sosial media tersebut. Enam tahun berselang, Vanilla Hijab telah menjelma menjadi brand busana muslim incaran bagi masyarakat Indonesia. Followers Instagramnya kini telah mencapai 1,7 juta akun. Vanilla Hijab berhasil bertransformasi dari online shop ke label busana yang diperhitungkan di Indonesia.
Belum lama ini Vanila Hijab juga menggelar fashion show tunggal di Aquatic Stadium yang sukses didukung selebriti dan para influencer. Berkat ketekunannya, Atina bersama Vanilla Hijab sukses memberi lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Saat ini ia memiliki 100 pegawai mulai dari penjahit, finishing, quality control, packaging, hingga admin untuk membalas order pelanggan.
Inovasi Bisnis
Vanilla Hijab senantiasa memperbarui produknya. Koleksi premiumnya secara terus menerus selalu dihadirkan sebagai pilihan bagi para pelanggan. Salah satu edisi premiumnya adalah seri signature collection (digital printing). Edisi tersebut memiliki cerita berbeda di setiap desainnya, dimana hal ini menjadi daya tarik tersendiri.
Cara penjualan Vanilla Hijab cukup unik. Sebelum membeli pelanggan harus terdaftar sebagai member dan membelinya hanya pada waktu yang telah ditentukan. Selain itu, Vanilla Hijab bukan hanya menjual pakaian muslim juga tetapi juga tas.
Produk tas ini juga sangat diminati konsumen. Kali ini, Vanila memanfaatkan endorse Key Opinion Leader (KOL) dalam pemasarannya. Dalam perkembangannya, Vanila terus berupaya agar kehadirannya senantiasa memberi manfaat bagi banyak orang. (Chelsea Venda).


























Discussion about this post