MEDIAINI.COM – Bisnis sampingan biasanya lebih banyak dilakukan oleh kaum ibu, seperti bisnis fashion, hijab, cake, kue kering dan lain sebagainya.
Wanita cenderung dianggap lebih lihai dalam hal berbisnis. Hal ini lantaran wanita lebih multitasking dibanding kaum adam atau bapak-bapak. Selain itu, mereka juga lebih mampu mengatasi stres, lebih perfeksionis dan berhati-hati sebelum mengambil keputusan.
Anggapan yang demikian memang berkembang di masyarakat. Tetapi, tentu saja hal tersebut tidak bisa jadi patokan mutlak. Nyatanya, ada juga kok bisnis sampingan yang bisa dijalankan bapak-bapak untuk menambah pundi-pundi keuangannya.
Inspirasi Bisnis Sampingan
Bisnis sampingan tetap memiliki banyak tantangan. Sebenarnya, sama saja seperti menjadi pegawai, banyak perjuangan yang harus dilakukan. Bedanya, aturan dalam bisnis sampingan dibuat oleh diri sendiri. Berikut beberapa inspirasi bisnis sampingan bagi kaum bapak :
Pertama, dunia fesyen. Bisnis sampingan ini cocok bagi bapak-bapak yang perfeksionis dalam hal busana. Saat ini masih jarang ditemui barang-barang fashion dan aksesoris khusus laki-laki, sehingga peluang ini bisa dilirik karena belum mempunyai banyak pesaing.
Kedua, bisnis minuman kopi. Minuman yang tadinya identik dengan laki-laki dewasa ini telah mengalami perubahan segmentasi. Kini semua orang mengkonsumsinya, terutama generasi milenial.
Kuncinya, rajin bereksperimen membuat kopi dari berbagai macam jenis biji kopi yang ada di Indonesia. Campurkan beberapa bahan seperti susu, gula aren, atau coklat hingga nanti bisa membuat minuman signature yang beda dari lainnya.
Ketiga, rental kamera. Dunia fotografi memang sedang berkembang pesat. Kebutuhan memiliki foto ada semenjak era sosial media Instagram. Maka, berbisnis rental kamera menjadi pilihan yang tepat. Terlebih jika pemilik rental juga memiliki skill fotografi, sehingga selain membuka rental kamera juga menjual jasa foto.
Keempat, bisnis yang sesuai dengan hobi. Memiliki bisnis yang dekat dengan hal yang disenangi akan memberi energi positif lebih banyak. Maka berbisnislah di bidang yang selaras dengan hobi.
Misalnya jika gemar mendaki gunung bisa dengan berbisnis menyewakan alat-alat pendakian. Selain itu, bisa juga menawarkan jasa guide jika memang sudah berpengalaman dalam mendaki gunung.
Coba Pula Usaha Rumahan
Usaha rumahan bisa pula Anda jajal. Jadi sepulang bekerja, bisnis sampingan rumahan ini bisa digarap. Seperti usaha cuci sepatu. Saat ini hobi mengoleksi sepatu bermerek tengah menjadi tren.
Mereka, para kolektor, tentu tidak ingin sepatu koleksinya kotor atau rusak. Mencuci sepatu meski mudah, namun jika tidak tahu tekniknya bisa merusak warna dan bahan. Maka membuka bisnis sepatu menjadi pilihan bisnis yang tepat, terlebih bisnis ini bisa dilakukan hanya dari rumah saja.
Peluang selanjutnya adalah desain grafis. Kebutuhan desain atau gambar cukup luas, mulai dari spanduk, banner media digital, hingga logo. Kunci dalam memulai bisnis ini adalah memiliki branding yang kuat, sehingga klien akan percaya dengan kemampuan owner dalam hal desain. Jenis bisnis ini juga bisa dilakukan di rumah dan fleksibel dikerjakan kapanpun.
Yang terakhir, editing video. Kebutuhan editing video selalu tinggi, terutama sejak adanya profesi youtuber. Pasalnya kini beberapa youtuber lebih banyak mempercayakan hasil editing-nya kepada orang lain agar mereka bisa fokus berkarya.
Lebih Jago di Keuangan
Ada beberapa kelebihan laki-laki ketika berbisnis jika dibandingkan dengan wanita. Laki-laki dianggap lebih baik dalam hal pengelolaan keuangan. Sebab, kaum bapak-bapak ini lebih mengandalkan logika dibanding insting. Alhasil, seorang lelaki lebih cermat dan cerdas dalam mengelola keuangan.
Laki-laki juga lebih fokus terhadap rencana apa yang sudah ia sepakati. Ini menjadi penting ketika sedang mengelola bisnis, karena perencanaan keuangan menjadi hal krusial. Terlalu banyak berbelanja di luar daftar rencana awal akan membuat tagihan membengkak dan ini berarti buruk bagi bisnis.
Terakhir, karena sikapnya yang lebih mengedepankan logika, maka pikiran laki-laki biasanya hanya untuk meraup keuntungan. Dalam bisnis, pikiran seperti itu sangat membantu.
Misalnya ketika ada tawaran tertentu, pemilik bisnis akan lebih fokus ke seberapa besar keuntungan bukan malah terbuai dengan cerita-cerita bualan belaka. (Chelsea Venda).
Discussion about this post