MEDIAINI.COM – Industri otomotif tanah air terus menunjukan perkembangan pesat dari tahun ke tahun. Persaingan antara berbagai perusahaan sangat kompetitif dalam merebut hati konsumen.
Terlebih dalam beberapa tahun terakhir, dimana industri ini kedatangan pesaing baru yang siap mendobrak tradisi lama. Pesaing baru itu bernama mobil listrik.
Selama pandemi, industri otomotif sempat terpuruk. Meski perlahan bangkit, namun pabrik masih memerlukan beberapa waktu untuk adaptasi terhadap new normal.
Pun saat sudah siap seratus persen, masalah yang harus diselesaikan selanjutnya adalah menghadapi lesunya pasar. Tingkat permintaan tidak akan langsung cepat naik seperti sebelum adanya pandemi.
Namun ada pula kabar baik. Sejumlah pabrikan melaporkan capaian gemilang penjualan mobil listrik di tengah pasar otomotif yang melesu di berbagai belahan dunia. Hal ini membawa optimisme baru di industri mobil listrik. Indonesia pun bertekad menjajal pasar ini dengan serius.
Indonesia Serius Garap Pasar Mobil Listrik
Pemerintah telah mencanangkan program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) yang sudah dimulai sejak 2017. Sedangkan produksi kendaraan listrik dan komponennya ditargetkan baru akan dimulai pada 2022 mendatang.
Beberapa langkah telah dilakukan seperti bekerja sama dengan negara lain, mengundang investor asing hingga menggandeng swasta.
Komitmen pemerintah ini tertuang dalam Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Ini menandakan keseriusan Indonesia dalam menggarap pasar mobil listrik.
Sikap optimis ini didukung dengan fakta bahwa Indonesia memiliki cadangan bahan baku berupa nikel dan kobalt yang sangat besar. Dua komponen tadi memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri baterai lithium sebagai komponen utama kendaraan listrik.
Tampak lebih menarik ketika pemerintah daerah juga turut memberikan sumbangsihnya. Misalnya adanya Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 3 tahun 2020 tentang insentif pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) atas kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Peraturan ini menjamin mobil listrik murni di wilayah DKI Jakarta tidak akan dikenakan pajak BBN 12,5 persen. Benefit lain khusus yang memiliki mobil listrik juga dipastikan akan terbebas dari kebijakan ganjil genap di Jakarta.
Populasi Mobil Listrik Terus Meningkat
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi meningkatnya angka penjualan. Pertama, kesadaran masyarakat kini semakin membaik untuk lebih memilih mobil listrik dibanding konvensional.
Kedua, hadirnya variasi tipe mobil yang semakin banyak membuat masyarakat jadi punya banyak pilihan yang menarik.
Sepanjang 2019 misalnya, produsen mobil Toyota menjadi salah satu merek yang paling aktif memperkenalkan kendaraan hibrida. Toyota memperkenalkan All New Camry Hybrid, C-HR Hybrid, dan All New Corolla Hybrid. C-HR Hybrid menjadi yang paling laris sepanjang 11 bulan pertama 2019.
Di sisi lain produsen Mitsubishi juga tercatat telah melakukan importasi sebanyak 55 unit Outlander PHEV. Guna menyokong penjualan seri ini, mereka telah membangun sebanyak 16 unit charging station yang mayoritas berada di dealer Mitsubishi Motors di Jakarta dan Bali.
Harga Mobil Listrik di Indonesia
Jenis BMW i3S termasuk mobil listrik yang memiliki keunggulan lincah dan praktis. Mobil ini dipersenjatai oleh motor listrik dan baterai berdaya 42,2 kWh. Singkatnya, BMW i3S mampu melaju sejauh 300 kilometer dalam kondisi baterai terisi penuh. Harga yang ditawarkan berkisar Rp 1.309 miliar.
Selain itu ada Hyundai Ioniq. Seri ini diklaim bertenaga setara dengan 134 dk dan torsi 295 Nm. Dalam kondisi baterai terisi penuh, Ioniq dapat terus melaju hingga jarak 373 kilometer. Hyundai melepas mobil ini ke pasaran dengan harga Rp 569 juta saja.
Sementara itu, yang paling populer yakni varian dari merek Tesla. Untuk Tesla mobil 3 dibanderol dengan harga Rp 1,5 miliar. Sedangkan untuk Tesla model S berkisar Rp 4,4 miliar. Dan terakhir Tesla model X menyentuh angka Rp 2,850 miliar.
Baca juga : 7 Fakta Menarik Mobil Tesla, Mulai dari Harga Selangit hingga Fitur Keselamatan yang Unik
Muncul Peluang Bisnis Baru
Ketika ada bisnis baru, pasti ia tidak akan berdiri sendiri. Kehadirannya sudah pasti membawa dampak yaitu memunculkan banyak peluang bisnis lain. Misalnya ketika mobil listrik ini lahir, pasti membutuhkan stasiun pengisian daya.
Kehadiran bengkel khusus mobil listrik juga diperlukan. Saat ini, bisa dibilang belum ada bengkel umum yang bisa menangani mobil listrik karena populasi mobilnya juga belum begitu banyak dibandingkan kendaraan konvensional. Bukan tidak mungkin, peluang ini akan marak dalam beberapa tahun ke depan.
Bisa jadi, nanti juga akan muncul terobosan teknologi. Contohnya, power bank khusus mobil listrik. Fungsinya mirip power bank yang sering digunakan di gawai, bisa dibawa kemana-mana. (Chelsea Venda)
Discussion about this post