MEDIAINI.COM – Profesi beautypreneur belakangan mulai dilirik milenial karena dianggap cukup menjanjikan. Seseorang yang ingin menjadi beautypreneur bisa memulainya dengan membangun produk dengan merek mereka sendiri.
Dengan begitu, beautypreneur pun bisa langsung membuat private label. Bahkan peluang untuk menandingi merek lokal yang sudah ada sebelumnya juga bisa. Kuncinya harus tahu arah bisnisnya, perencanaan baik, serta mengikuti tren pasar produk skincare maupun kosmetik.
Beautypreneur sendiri merupakan orang-orang yang mempunyai usaha di dunia kecantikan, namun juga sebagai seniman di balik penampilannya yang glam dan dijadikan barometer banyak orang.
Selain menawarkan jasa dan produk kecantikan, mereka juga menciptakan tren-tren baru yang biasanya digandrungi beauty enthusiast di Indonesia.
Mengalami Jatuh Bangun
Banyak sekali beautypreneur yang sudah meraih sukses besar. Yang pertama adalah Nurhayati Subakat. Tangan dingin Nurhayati Subakat telah berhasil menciptakan tiga brand besar kosmetik Indonesia yakni Wardah, Make Over, dan Emina.
Sebelum sampai di titik kesuksesannya, wanita yang lahir di Padang ini telah lebih dulu mencicipi pasang surut bisnis kosmetik.
Pada awalnya, sebelum sebesar sekarang ini Wardah merupakan produk yang dijual dengan cara door to door alias mendatangi satu rumah ke rumah lainnya.
Banyak tantangan dihadapi Nurhayati. Mulai dari kesalahpahaman konsumen terhadap label halal pada setiap produk Wardah hingga terbakarnya tempat usaha yang sempat menjadikannya bangkrut.
Beautypreneur kedua adalah Priscilla Pangemanan. Meski nama ini baru saja hadir di tengah masyarakat Indonesia, namun SASC telah menjadi brand kosmetik lokal yang banyak diminati masyarakat. Ia pun berhasil meraup keuntungan besar melalui produk-produknya.
Tidak hanya keuntungan semata, SASC juga telah menginspirasi banyak wanita melalui kegiatan-kegiatan sosialnya.
Kegiatan sosial yang dilakukannya memang menjadi salah satu konsep berbisnisnya. Hal tersebut sesuai dengan nama brand yang diusungnya, yakni Socially, Aware, Sexy, Cosmetic (SASC).
Ketiga, Nana Mirdad. Nana Mirdad kini menggeluti dunia bisnis kosmetik melalui brand-nya sendiri, yaitu NAMIR BEAUTY. Menariknya, NAMIR BEAUTY bukan hanya sekadar brand kosmetik Indonesia yang menawarkan produk berupa lipstik dan pensil alis.
NAMIR BEAUTY juga menjadi salah satu langkah Nana Mirdad untuk konsisten menjalankan gaya hidup vegan sambil memperkenalkan produk kosmetik berkualitas unggulan.
Melejit Hingga Luar Negeri
Keempat, Lizzie Parra. Ia mengawali karirnya menjadi Make Up Artist (MUA) tanpa bayaran demi tampil di majalah, kemudian perlahan menjadi beauty blogger dan vlogger. Kini ia telah menjadi beauty influencer kenamaan dan kini dikenal sebagai beautypreneur yang inspiratif melalui brand kosmetik milik pribadi yang bernama By Lizzie Parra (BLP) Beauty.
Padahal jika menilik masa mudanya, Lizzie mengaku kalau dulu dirinya sangat tomboy dan tidak suka direpotkan dengan make up. Pertemuan awal dirinya dengan industri kecantikan baru dimulai ketika ada proyek di kampusnya untuk membuat beauty class. Ia lalu bekerja sebagai management trainee di sebuah perusahaan multinasional di bidang kecantikan, sebelum akhirnya berpindah-pindah profesi menjadi MUA sampai ke beautypreneur.
Bisnis BLP Beauty dimulai dengan jumlah modal terbatas dan jumlah tenaga kerja yang tidak banyak. Namun keterbatasan ini bukan menjadi penghalang. Dari perkiraan hanya 60 produk yang akan dijual tiap bulan, ternyata Lizzie Parra berhasil mencapai jumlah ratusan produk terjual tiap hari. Selain ada di toko online, Lizzie Parra juga memiliki toko offline di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta.
Beautypreneur kelima adalah Eca Maresha. Wanita cantik bernama asli Reza Pahlevi Lestari ini menganggap industri segmen pasar kosmetik, perawatan kulit dan personal care sangatlah menjanjikan. Ia pun akhirnya membuat brand kecantikan bernama Maresha Skincare.
Tak hanya sukses di pasar nasional, berkat kegigihan dan semangat kerja kerasnya, Eca berhasil mengembangkan usahanya hingga keluar negeri. Produknya telah diekspor ke sejumlah negara seperti Bangkok, Singapura, hingga Perth.
Kerja kerasnya selama ini membuat ia layak mendapatkan penghargaan Women of Excellence Indonesia Award in Beauty pada tahun lalu. Maresha Skincare pun sudah memiliki cabang klinik kecantikan pertamanya di Bandung. (Chelsea Venda)
Baca juga : Tertarik Terjun ke Usaha Skincare dan Kosmetik? Berikut Jurus Jitunya Agar Anda Tak Buntung
Discussion about this post