JAKARTA, MEDIAINI.COM – Jumlah kasus Covid-19 menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) diperkirakan terus menurun pada tahun ini.
Setidaknya, itulah salah satu poin dalam laporan mingguan yang dirilis WHO. Dalam seminggu terakhir, jumlah kasus Covid-19 secara global berangsur turun.
Meski jumlah kasus global Covid-19 berangsur menurun dalam satu pekan terakir, namun angka kematian yang disebabkan oleh virus corona justru naik 40 persen.
Saat merilis laporan mingguannya, WHO mengakui bahwa di sejumlah negara, kasus Covid-19 mengalami penurunan, termasuk di wilayah Pasifik Barat yang pada Desember tahun lalu jumlah kasus meningkat pesat.
Secara total, otoritas kesehatan tertinggi di dunia itu menemukan 10 juta kasus baru Covid-19 yang tersebar di berbagai belahan dunia pada pekan lalu, dengan jumlah meninggal dunia sekitar 45 ribu orang.
WHO mengklaim, lonjakan laporan kasus kematian Covid-19 pada pekan lalu terjadi karena adanya perubahan cara negara-negara dalam mendefinisikan kematian akibat Covid-19, termasuk di Chile dan Amerika Serikat.
WHO juga menggarisbawahi bahwa pihaknya menerima laporan pada pekan lalu bahwa ada sekitar 4 ribu orang meninggal dunia dari negara bagian Maharashtra, India, yang sebelumnya penyebab kematian tersebut tidak termasuk dalam kematian akibat Covid-19.
Anjuran Lakukan Pendekatan Baru
Pada kesempatan yang sama, WHO kembali mengingatkan bahwa jumlah kasus Covid-19 kemungkinan terlalu rendah dari prevalensi virus corona. Oleh karena itu, WHO memperingatkan agar negara-negara untuk tidak menghentikan tes Covid-19, vaksinasi, serta tindakan pengawasan lainnya, termasuk membuka opsi baru untuk penanganan pandemi.
“Data menjadi semakin kurang representatif, kurang tepat waktu dan kurat kuat. Hal ini bisa menghambat kemampuan untuk melacak keberadaan virus SARS-CoV-2, bagaimana penyebarannya dan bagaimana perkembangannya. Maka dari itu informasi dan analisis yang tetap penting untuk secara efektif mengakhiri fase akut pandemi,” tulis WHO dalam website resminya.
Seandainya melonggarkan pengawasan, WHO pun memperingatkan negara-negara bahwa dampaknya akan jauh lebih bahaya karena bisa saja mereka tidak bisa mengetahui atau mendeteksi kemungkinan adanya varian Covid-19 yang baru.
China Lockdown Lagi
Terlepas dari penurunan kasus Covid-19 secara global, WHO melaporkan bahwa China kembali menerapkan status lockdown di beberapa wilayahnya, termasuk di provinsi padat, Shanghai. Lockdown dilakukan guna mencegah penyebaran Omicron yang telah menyebabkan gelombang kasus yang tinggi sejak virus corona pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada dua tahun lalu.
Sedangkan di Negeri Paman Sam, pemerintah setempat telah memperluas vaksinasi booster. Pejabat AS mengatatakan bahwa orang berusia 50 tahun telah diizinkan untuk menerima booster kedua setelah empat bulan dari vaksinasi terakhir.
Update Kasus Covid-19 di Indonesia
Sementara itu, kasus baru positif covid-19 di Indonesia bertambah 3.840 orang hingga Rabu (30/3/2022). Tambahan kasus tersebut membuat total kasus covid-19 sejak awal pandemi mencapai 6.009.486 kasus.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 turut mencatat sebanyak 118 orang meninggal dunia, yang membuat angka kematian berada di angka 155 ribu kasus sejak awal pandemi. Adapun pasien yang dinyatakan sembuh bertambah menjadi 7.876 orang, sehingga secara total, angka kesembuhan mencapai 5.742.931 pasien.
Di sisi lain, jumlah spesimen yang diperiksa hari ini sebanyak 134.360 unit. Kemudian untuk kasus aktif berada di angka 111.555 kasus, setelah turun sebanyak 4.154 kasus dibandingkan hari sebelumnya. Sedangkan jumlah suspek covid-19 tercatat sebanyak 4.154 orang.
Dengan penanganan pandemi yang kian membaik, pemerintah mulai melonggarkan sejumlah aktivitas di tengah penurunan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir. Teranyar, pemerintah mulai memberikan sinyal untuk mengizinkan warganya untuk melakukan mudik tahun ini.
Meski begitu, pemerintah akan tetap membuat ketentuan dan syarat tertentu bagi para pemudik, termasuk dengan wajib sudah vaksin booster. (Tivan)