JAKARTA, MEDIAINI.COM – Kabar baik bagi para pemilik mobil listrik, PT PLN (Persero) yang tengah berupaya untuk mendorong pertumbuhan konsumsi listrik. Teranyar, memberikan perhatian khusus bagi penggunaan kendaraan atau mobil listrik.
Tak tanggung-tanggung, PLN memberikan diskon tarif listrik sebesar 30 persen bagi pemilik kendaraan listrik yang melakukan pengisian daya baterai mobil listrik melalui fasilitas home charging pada pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB.
Untuk teknisnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa bagi masyarakat yang melakukan transaksi pembelian mobil listrik, mereka akan mendapat peralatan charge listrik.
“Kami melakukan digitalisasi home charging, jadi kalau bapak-bapak, ibu membeli mobil listrik itu nanti akan dipasang home charging dan itu menjadi bagian peralatan dari pembelian mobil tersebut. Peralatan home charging-nya itu langsung kami connect ke server kami menggunakan internet of things (IoT),” kata Darmawan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI pada Senin (28/3/2022) kemarin.
Pada kesempatan yang sama, ia pun memaparkan alasan PLN yang memberikan diskon 30 persen saat pengisian ulang baterai mobil listrik di rentang 22.00 WIB – 05.00 WIB.
“Dan kami memberikan pelayanan khususnya apabila nge-charge-nya antara jam 10 malam sampai 5 pagi di mana kebetulan jam 10 malam sampai jam 5 pagi itu perusahaan listrik di dunia manapun itu pembangkitnya nganggur semua. Utilisasi memang rendah sekali,” Darmawan melanjutkan.
“Untuk itu kami memberikan diskon sebesar 30 persen jadi listriknya biasanya Rp 1.450 ini hanya Rp 1.100 per kWh,” katanya lagi.
Bentuk Ekosistem Mobil Listrik
Meski pada dasarnya diskon tarif listrik PLN ini dilakukan untuk meningkatkan konsumsi listrik karena saat malam hari utilisasi pembangkit listrik turun seiring penurunan aktivitas masyarakat dan industri, namun masih ada tujuan lainnya yang ingin PLN capai.
Selain itu, pemberian diskon tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri. Pasalnya sebelum pemberian diskon tarif listrik ini, PLN melakukan digitalisasi untuk layanan home charging agar konsumen yang membeli kendaraan listrik bisa mendapatkan fasilitas home charging dan itu menjadi bagian peralatan dari pembelian mobil listrik tersebut.
Kemudian, fasilitas home charging itu akan langsung dihubungkan ke server milik PLN menggunakan internet optik.
“Kalau ada yang beli mobil listrik monggo lapor ke PLN, nanti langsung kami pasangkan ke server dan kami beri diskon. Tagihannya berbeda, untuk rumah tagihan lama masih ada, kemudian ada sub tagihan lagi khusus untuk peralatan home charging tersebut,” jelas Darmawan.
Lebih lanjut, Darmawan melihat bahwa spek mobil listrik terbaru saat ini semakin canggih, termasuk dalam hal daya tahan. Menurutnya, telah ada mobil jenis ini yang dalam sekali isi daya mampu menempuh jarak 350 sampai 370 kilometer.
Jika dibandingkan dengan penggunaan mobil di dalam kota, rata-rata untuk pemakaian dalam kota hanya 80-100 kilometer per hari yang membuat mobil ramah lingkungan ini hampir tidak membutuhkan SPKLU, tetapi cukup di rumah saja.
Sebagai contoh, pengisian daya mobil listrik di Eropa dan Amerika sebanyak 85 sampai 90 persen tidak di SPKLU, tetapi dilakukan secara mandiri rumah pengguna masing-masing
“Untuk itu, kalau charging di rumah butuh waktu lima jam, kami beri diskon dari jam 10 malam sampai jam 5 pagi. Ini adalah bahan bakar yang sangat murah,” pungkas Darmawan.
Menurutnya, untuk mobil dengan energi terbarukan ini yang baru rata-rata sekali charge bisa menempuh jarak 350 km hingga 370 km. Sementara, rata-rata pemakaian dalam kota sekitar 80-100 km per hari. Hal itu menunjukkan, kebutuhan listrik untuk mobil listrik ini bisa dipenuhi dari rumah.
“Sehingga kalau kita melihat itu di Eropa dan Amerika 85-90% charging-nya bukan di SPKLU tapi di rumah,” tutup Darmawan. (Tivan)