JAKARTA, MEDIAINI.COM – MarkPlus Inc kembali hadir dengan menggelar acara marketing terbesar se-Asia yang ke-16. MarkPlus Conference digelar secara hybrid online dan offline dengan menghadirkan pembicara-pembicara kredibel terkait pemasaran bisnis. Acara ini berlangsung sejak 8 hingga 9 Desember.
Puan Maharani, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, dan Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia turut mendukung acara utama ini dengan pemberian speech. Di samping itu, Adapun beberapa narasumber lainnya, antara lain:
– Hermawan Kartajaya – Chairman & Founder MarkPlus, Inc.
– Yuanita Agata (Head of Marketing & Communications – Tencent Indonesia)
– Shandy Purnamasari (Founder & CEO of MS Glow)
– Samira Shihab (Co-Founder & CEO of Tinkerlust.id)
– Raden Agus Dwinanto Budiadji – Corporate Deputy Director of Passenger Transport Marketing & Sales at PT KAI Indonesia (Persero)
– Tazar Marta Kurniawan – Direktur Teknologi at PT Len Industri (Persero)
– Aryo Bimo Notowidigdo – Head of Strategy and Planning, DBS Bank
– Irfan Setiaputra – Direktur Utama Garuda Indonesia
– Ferry Unardi – CEO Traveloka
Di samping kegiatan virtual tersebut, kegiatan yang diadakan secara offline digelar di Food Society, Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.
Aktivasi booth-booth produk, talkshow interaktif, games, dan performance menjadi serangkaian agenda yang dilaksanakan pada kegiatan tersebut. Berjalan secara pararel dengan agenda online, acara ini bertujuan untuk menggemajan acara MarkPlus Conference lebih lagi.
Sambut Endemik dengan META Marketing: Strategi Marketing Apa yang Paling Mutakhir?
Acara ini dibuka oleh Hermawan Kartajaya selaku founder dan chairman MarkPlus Inc dengan penjelasan mengenai going META menyambut Endemik. Hermawan mengungkap satu rahasia bagaimana perbedaan setiap marketeers dapat kentara yaitu dengan adanya humanity, “Only humanity differentiates you from other marketeers. Karena tanpa humanity, maka teknologi itu tidak ada gunanya dan hanya menjadi komoditi.” Ujarnya.
Hermawan juga mengatakan bahwa buku ke-9 nya bersama Prof. Philip Kotler yang berjudul Marketing 5.0, mendapat award sebagai buku terbaik versi Soundview.
Terdapat tiga sesi dalam MarkPlus Conference yang terdiri dari tiga kelas, yaitu Trend Session, Creativity-Innovation Sessions, dan Entrepreneurship Session.
Sesi pertama membahas mengenai strategi marketing menuju transformasi di tahun yang akan datang, tahun 2022. Seperti yang dikatakan oleh Benyamin Ramli selaku Co-Founder & Head of Indonesia Partipost, bahwa Indonesia harus mencoba influencer marketing, “Bekerja sama dengan influencer marketing bisa memudahkan seluruh influencer campaign, dan kita harus temukan apa yang berguna dan bekerja bagi brand kita.” Pungkas Benyamin.
Pada sesi Creativity-Innovation Sessions, diulas mengenai pentingnya inovasi dan bagaimana peran inovasi yang dilakukan dapat menjadi penunjang bisnis di era pandemic menyambut endemic. Dari dunia digital sector Kesehatan, Agus Wismoyo selaku CEO BitHealth mengungkapkan bahwa, “inovasi juga terhadu pada dunia digital security, di mana hal tersebut sangat penting karena dapat mencegah banyak pencurian dan tindakan criminal lainnya apalagi pada sector kesehatan yang sedang marak karena pandemi covid-19 ini,”
Memasuki sesi terakhir yaitu Entrepreneurship Sessions, di sini membahas pelaku bisnis dari berbagai sudut pandang. Selain itu, momentum yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha terkait dengan digitalisasi juga turut dibahas pada sesi ini. Adapun ketiga sesi di atas diselenggarakan secara virtual melalui www.markplusconference.com dan youtube Marketeers TV. (IS/AD)