JAKARTA, MEDIAINI.COM – Developer game Call of Duty, Activision mengembangkan sistem anti cheat. Namun, tak disangka diduga bocor sebelum perilisannya. Rencananya, Activision bakal merilis sistem anti cheat bernama Ricochet ini untuk Call of Duty: Warzone dan Vanguard pada 5 November mendatang. Tapi, ramai pemberitaan jika anti cheat Ricochet tersebut justru dibobol oleh hacker.
Call of Duty Anti Cheat Ricochet
Update from #TeamRicochet:
▶️ RICOCHET Anti-Cheat™ is in controlled live testing. Before putting it on your PC, we’re testing the hell out of it
▶️ Testing includes providing a pre-release version of the driver to select 3rd parties
▶️ Readying server-side upgrades for launch— Call of Duty (@CallofDuty) October 15, 2021
Dilansir dari berbagai sumber, anti cheat Ricochet untuk Warzone dan Vanguard ini menggunakan sistem kombinasi driver level kernel PC, dengan algoritma mesin untuk memeriksa perilaku pemain. Call of Duty Warzone dan Vanguard akan menjadi franchise yang menggunakan sistem driver tingkat kernel PC yang sudah dikembangkan secara internal oleh Activision. Seperti yang diketahui, sudah banyak game PC yang menggunakan driver tingkat kernel untuk mengatasi para pemain yang menggunakan cheat, tapi karena mereka berjalan pada tingkat tinggi di Windows, selalu ada masalah privasi seputar pendekatan semacam itu.
Nantinya, sistem anti cheat bernama Ricochet di Call of Duty tidak akan selalu aktif. Maksudnya adalah sistem anti cheat akan bekerja saat pemain membuka game Call of Duty, dan sistem akan otomatis mati saat pemain berhenti membuka Call of Duty. Driver tingkat kernel PC Ricochet itu sendiri bisa memantau para pemain yang curang di mode kompetitif, serta memantau para pemain curang menggunakan alat yang berjalan di servernya.
Masalah cheat memang hampir terjadi di beberapa game, tidak hanya di Call of Duty saja yang terkena cheater. Masalah cheater di beberapa game PC populer memang semakin memburuk selama setahun terakhir, dan yang paling banyak ditemukan adalah cheat dengan jenis aimbots (mengunci lawan), dan wallhacks (bisa melihat lawan dibalik penghalang).
Bocor Sebelum Dirilis
Unfortunately, the kernel driver for @CallofDuty new Anti-cheat called RICOCHET got leaked today, and P2C devs are already reversing it, this is already very bad. pic.twitter.com/Vb8f3eXx5b
— Anti-Cheat Police Department 🕵️ (@AntiCheatPD) October 14, 2021
Kali ini, sistem anti cheat Ricochet baru diketahui bocor diretas oleh hacker. Seperti yang dikutip Mediaini, Sabtu (16/10) pada akun Twitter @AntiCheatPD yang melaporkan perihal kebocoran dan mengungkapkan jika driver Ricochet ini sudah direncanakan oleh tim P2C untuk diretas.
“Sayangnya, driver kernel untuk Call of Duty anti cheat baru bernama Ricochet telah bocor hari ini, dan dev P2C sudah mulai melakukan reverse (reverse engineering-red), ini sangat buruk,” cuitnya.
Dalam cuitan tersebut, mereka juga memposting dua buah screenshot yang menampilkan sebuah forum yang menyebarkan driver anti cheat tersebut. Selain itu, ada foto yang menunjukan detail dari driver anti cheat Ricochet. Sebelumnya, Ricochet diperkenalkan oleh Activision, namun langsung mendapat kritikan setelah sehari dipamerkan. Dikritik karena driver tersebut bisa menjelajah terlalu jauh ke dalam sistem yang dipakai oleh pemain, yakni mencapai level kernel, yang bisa menjadi ancaman kejahatan siber sendiri.
Namun, ternyata sistem yang mencapai level kernel ini sudah dipakai dibeberapa game populer, seperti PUBG, Ark: Survival Evolved, dan Valorant. Developer Valorant, yakni Riot Games pun menggunakan sistem keamanan yang mencapai level kernel agar bisa mendeteksi beberapa software cheat yang biasa digunakan driver di level kernel.
Meskipun pihak Call of Duty sendiri melalui akun Twitternya @CallofDuty yang memberikan update jika respon sistem anti cheat tersebut telah mendapat respon yang cukup positif. “Respons anti cheat Ricochet telah baik minggu ini. Jadi ya, semuanya baik-baik saja.” tulisnya.
Akun @AntiCheatPD tetap meragukan efektivitas dari Ricochet karena sudah diretas bahkan sebelum dirilis. Sedangkan untuk sistem anti cheat di Valorant sendiri sangat efektif karena sistem akan terus berjalan, meski pemain keluar dari game, berbeda dengan sistem yang digunakan oleh Call of Duty, sistem akan berjalan jika pemain membuka game, jika sudah kelaur, sistem pun berhenti berjalan. (Izra Seva)
Sumber Gambar : laman resmi Call of Duty