JAKARTA, MEDIAINI.COM – Giring Ganesha sedang jadi sorotan. Mantan vokalis band Nidji yang kini terjun ke politik itu menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pembohong dan tidak layak dipilih sebagai presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Giring menyatakan kebohongan Anies terlihat dari sikapnya yang pura-pura peduli di tengah pandemi covid-19. “Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan,” ujar Giring dalam keterangan persnya.
BacaJuga
Giring menyinggung soal pengucuran dana daerah untuk Formula E. Pembayaran tersebut juga dicairkan di masa pandemi Covid-19. Ucapan Giring mengundang reaksi luar biasa dari masyarakat. Nama Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum DPP PSI itu bahkan sempat trending topic di Twitter.
Giring Ganesha Gemar Berinvestasi
View this post on Instagram
Giring Ganesha dikenal sebagai salah satu dari sederet artis yang gemar berinvestasi di pasar modal. Vokalis dari band Nidji ini memahami pentingnya investasi untuk masa depan.
Giring mengaku sudah mulai mengenal dunia investasi sejak 2007, berkat dorongan sang ibu. Sang ibu khawatir dengan masa depan anaknya, sebab karier di dunia hiburan bisa memudar kapan pun.
Sejak saat itu Giring rajin nabung saham. Ia memilih jadi investor jangka panjang dan menghindari trading jangka pendek. Seiring berjalannya waktu, Giring ketagihan untuk terus menambah investasinya dalam instrumen saham hingga usia 50tahun. “Saya mulai beli saham dengan modal puluhan juta karena zaman dulu satu lotnya masih mahal. Kalau sekarang kan sudah murah, gampang, nggak ribet,” kata Giring.
Dari gain saham, Giring bisa memenui kebutuhan hidupnya. Ia juga bisa membiayai pernikahan, membayar DP rumah, hingga bayar uang sekolah anak-anaknya. Ada empat instrumen investasi favorit Giring, yakni saham, reksa dana, obligasi surat utang negara, dan deposito.
Giring sangat paham bahwa tingkat inflasi akan terus naik dan akan menggerus hartanya. Oleh karena itu dibutuhkan instrumen investasi yang memberikan imbal hasil lebih tinggi dari angka inflasi.
Tips Investasi Saham
Investasi di pasar modal masih menjadi primadona. Tapi, jangan keburu nafsu. Supaya bisa menghasilkan cuan, pelu perhitungan yang matang dalam memilih portofolio saham. Untuk Anda investor pemula, ada baiknya memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Pilih perusahaan untung
Pilihlah emiten yang memiliki pertumbuhan laba positif. Perhatikan juga kestabilan pendapatan dan laba emiten, dengan melihat data selama 10 tahun terakhir. Anda juga perlu memperhatikan pos arus kas dan aktivitas operasional. Jika menemukan angka arus kas dekat dengan net income, maka dapat dikatakan perusahaan tersebut baik.
2. Nilai Return on Equity (ROE) di atas bunga kredit bank
Pilihlah saham dengan tingkat pengembalian ekuitas (ROE) di atas bunga bank. Sebagai contoh jika bunga kredit dari bank 11 persen, maka ROE saham yang dipilih harusnya lebih tinggi dari itu.
3. Rasio Debt to Equity Ratio (DER)
Meski hampir 90 persen dari emiten pasti memiliki piutang tetapi jumlah dan rasio utang atau debt to equity ratio (DER) harus diperhatikan. Pada dasarnya cara ini sama dengan investasi saham ala syariah, dimana Anda tidak memiliki emiten dengan utang tinggi atau rasio utang lebih dari terhadap ekuitas data 2x.
4. Sering diperdagangkan
Anda dapat memilih emiten yang tergolong LQ45, atau saham-saham aktif. Saham-saham emiten berkapitalisasi pasar besar atau blue chip biasanya direkomendasikan.
5. Periksa laporan keuangan
Jika net income perusahaan tersebut positif tetapi nilai cash-nya minus, dapat dikatakan bahwa manajemen perusahaan tersebut kurang bagus. Anda juga perlu mencari pengetahuan tentang kondisi pasar modal terkini. Investor harus rajin membaca berita ekonomi dan mencari tahu soal apa yang terjadi, baik di pasar saham maupun di dunia secara general. (Alfahri)
Sumber Gambar : Akun Instagram Giring Ganesha
