JAKARTA, MEDIAINI.COM – Ada risiko yang akan diterima bagi pengguna chat messenger yang pilih WhatsApp MOD. Hal ini terjadi karena ternyata banyak bahaya dibalik penggunaan aplikasi whatsapp hasil modifikasi seperti Fouad Mods hingga Yowhatsapp. Alasannya, WhatsApp MOD lebih menawarkan banyak fitur dibanding aslinya. Mula dari tema dan ikon yang mudah diubah. Selain itu, aktivitas status yang terlihat seperti “sedang mengetik” dan centang dua mudah disembunyikan, dan masih banyak lainnya.
Namun, untuk bisa mendapatkannya, pengguna pun harus mengunduh dan menginstal secara manual dari sumber pihak ketiga. Sebab, WhatsApp MOD tidak tersedia secara resmi di Play Store. Berdasarkan penelusuran Mediaini, berikut hal penting yang jadi pertimbangan sebelum mulai unduh dan pakai.
Bahaya Menggunakan Aplikasi WhatsApp MOD
View this post on Instagram
1. Keamanan Privasi Terancam
WhatsApp resmi selalu menjamin bahwa percakapan pengguna dilindungi oleh sistem enkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encryption) dan disimpan di server yang tidak bisa diintip siapapun, termasuk pihak WhatsApp. Pesan hanya bisa diketahui oleh si pengirim dan penerima.
Berbeda, dengan WhatsApp MOD, mereka tidak memberi jaminan bahwa pesan Anda akan aman dan tak tersentuh oleh pihak ketiga. Ini tentunya dapat membahayakan keamanan privasi pengguna.
Berdasarkan penelusuran Mediaini, beberapa tahun yang lalu, pakar keamanan mengklaim bahwa WhatsApp Plus berisi tautan ke situs web mencurigakan dan pernah ditemukan dapat berkomunikasi dengan server pihak ketiga.
Ini membuktikan, pesan yang dikirimkan pengguna aplikasi Whatsapp MOD rentan diintip dan memungkinkan mereka menyalin data seperti kontak, nama, media, informasi perbankan, password, dan informasi pribadi lainnya untuk disalahgunakan oleh para pelaku cyber crime.
2. Ancang-ancang Hadapi Malware dan Spyware
Seperti diketahui, aplikasi Whatsapp yang tidak resmi hanya bisa di-download lewat pihak ketiga. Lewat situs atau aplikasi tertentu ini-lah, mereka dapat secara leluasa menyuntikkan malware dan spyware ke ponsel pengguna. Sehingga ponsel rawan terserang virus. Malware dapat menjalankan sistem perangkat tanpa persetujuan, merusak hingga mematikan perangkat, dan mencuri informasi pengguna perangkat.
Sementara, spyware dapat mengumpulkan data, seperti kata sandi (password), PIN, kebiasaan pengunaan perangkat, hingga informasi keamanan negara. Hal ini mengakibatkan rawan terjadinya kerusakan data dan mengancam keamanan privasi pengguna.
3. Berisi Iklan
Pada versi resminya, WhatsApp tersedia secara gratis tanpa iklan apapun. Sebaliknya, versi WhatsApp modifikasi bisa saja berisi iklan. Iklan ini digunakan menghasilkan pendapatan. Pengembang yang tidak sah dapat menyertakan iklan di aplikasi mereka yang dimodifikasi kapan saja. Iklan ini pastinya sangat menganggu dan bisa membawamu mengklik situs-situs berbahaya lainnya.
Terancam Diblokir Sementara Hingga Permanen
Pihak WhatsAppsendiri tak menyetujui keberadaan aplikasi-aplikasi semacam itu. Dirangkum dari Cnet, WhatsApp mengancam akan memblokir sementara hingga memblokir secara permanen. Khususnya, bagi para penggunanya yang ketahuan menggunakan aplikasi WhatsApp MOD. Karena WhatsApp resmi milik Facebook Inc. tidak bisa memvalidasi praktik keamanan Whatsapp MOD
Lalu bagaimana jika sudah terlanjur dan ingin mengembalikan ke WhatsApp resmi? Pengalihan hanya bisa dilakukan ketika akun tidak sedang diblokir. Tentunya Anda harus menghapus atau uninstall terlebih dahulu WhatsApp MOD yang terpasang.
Bagi pengguna WhatsApp GB bisa dimulai dengan mengetuk “Opsi lainnya” > “Chat” > “Cadangan chat”. Lalu buka “Setelan Telepon” > ketuk “Penyimpanan” > “File”. Temukan folder GB WhatsApp kemudian ketuk dan tahan hingga muncul opsi di sudut kanan atas. Klik “Lainnya” > “Ubah Nama”, lalu ubah nama folder menjadi “WhatsApp”. Kemudian, unduh aplikasi resmi WhatsApp di Play Store. Pada layar pencadangan, ketuk “Pulihkan” > “Berikutnya”. WhatsApp kemudian akan memulihkan chat yang telah dicadangkan tadi.
Langkah ini tidak dapat menjamin bahwa transfer riwayat chat akan sukses, sebab WhatsApp sendiri tidak mendukung aplikasi yang tidak resmi. (Arlin Laras)





















