JAKARTA, MEDIAINI.COM – Publik penasaran dengan lanjutan hibah Rp 2 Trliun dari keluarga Akidi Tio kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Sumatera Selatan. Polemik muncul saat keberadaan uangnya sulit dilacak. Penyidik Polda Sumatera Selatan menyebut saldo di rekening giro anak Akidi Tio, Heriyanti, tidak sampai dengan jumlah yang akan didonasikan.
“Kita mendapatkan klarifikasi dari pihak bank, bahwa saldo yang ada di rekening tersebut saldonya tidak cukup. Jadi di rekening giro tersebut tidak cukup saldonya,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi, kepada wartawan, Selasa (3/8).
Sampai saat ini, dijelaskan Supriadi, Heriyanti masih berstatus sebagai saksi. Sampai saat ini polisi masih akan mendalami polemik tersebut dengan memeriksa pihak-pihak yang bersangkutan untuk memperjelas perkara tersebut. “Kita akan dalami di tahap berikutnya, baik dari pihak perbankan maupun pihak lain yang nantinya akan memberikan keterangan terkait pernyataan Heriyanti. Akan kita kroscek antara keterangan mereka ini,” lanjutnya.
Melacak Uang Hibah Rp 2 Triliun dari Akidi Tio
Sumbangan dana dengan jumlah fantastis tentu berhasil mengundang rasa penasaran banyak pihak. Tak terkecuali Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Dahkan bahkan tergelitik untuk menelusuri sosok pendonor dan seberapa besar kekayaan yang dimiliki.
Dahlan sempat mendapat informasi bahwa donasi dana yang dijanjikan Heriyanti, merupakan sebagian dari hasil dari bisnis Ayahnya di Singapura dan Hong Kong. Namun, uang tersebut tertahan dan tidak bisa dicairkan. “Uang itu tidak akan bisa dicairkan. Kalau toh bisa harus dengan usaha yang luar biasa dan biaya yang besar,” ujar Dahlan.
Dahlan mengaku sudah tahu ke bank mana uang triliunan milik Ayah Heryanti. Menurut perkiraan Dahlan, pengusaha kakap jaman dulu ini punya bisnis di Singapura selain di Hong Kong. “Ada orang Palembang yang sangat terkenal di Palembang dan di Singapura. Juga di Jakarta. Namanya Tong Djou. Saya juga kenal baik dengan Tong Djou, sebelum meninggal Februari lalu. Aki (Akidi Tio) adalah pengusaha angkatan Tong Djou. Generasi sekarang tidak kenal nama itu. Tapi di generasi saya, siapa yang tidak tahu Tong Djou. Ia pengusaha minyak yang dibesarkan Dirut Pertamina Ibnu Sutowo,” bebernya.
Baca Juga : Keluarga Pengusaha Akidi Tio Sumbang Rp. 2 Triliun untuk Warga Sumsel
Permintaan Maaf Kapolda Sumsel
Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel), Inspektur Jenderal Eko Indra Heri, meminta maaf soal gaduh sumbangan untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan. “Saya minta maaf kepada masyarakat Indonesia. Kegaduhan yang terjadi dapat dikatakan sebagai kelemahan saya sebagai individu,” ujar Kapolda.
Eko mengatakan awalnya ia dihubungi oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy dan dokter pribadi keluarga besar Heriyanti, Hardi Darmawan, di rumah dinasnya. Saat itu ia mendapat informasi bahwa keluarga mendiang Akidi Tio akan memberikan bantuan kepada masyarakat Sumatera Selatan yang terdampak pandemi Covid-19. “Ini terjadi karena ketidakhati-hatian saya karena percaya dengan pemberian bantuan tanpa mengecek uang yang dijanjikan dulu sebelumnya. Saat itu saya sebagai kapolda hanya dipercayakan untuk menyalurkan bantuan ini. Uangnya diminta dikawal transparansinya,” ungkapnya lebih lanjut.
Hingga saat ini belum bisa dipastikan ada tidaknya dana Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio. Hasil kordinasi pihak kepolisian dengan Bank Mandiri menyebut saldo di rekening Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio, tidak mencukupi. (Alfahri)