MEDIAINI.COM – Ada beberapa barang langka karena pandemi. Salah satunya adalah masker. Hal ini karena lonjakan kasus positif Covid di Indonesia sehingga beberapa barang tersebut sangat dibutuhkan.
Setahun lebih pandemi tak kunjung usai, bahkan mengalami lonjakan angka kasus pasien positif. Kelangkaan barang seperti masker pun tak hanya dirasakan di Indonesia saja, tapi di berbagai belahan dunia karena belum siap mengalami pandemi virus Covid-19 ini. ketidaksiapan menghadapi pandemi ini ditandai dengan banyaknya kabar yang masih simpang siur, khususnya penggunaan masker.
Masker yang pada awalnya hanya digunakan bagi pasien dan tenaga kesehatan saja, kini wajib dipakai oleh semua orang tanpa terkecuali. Hal inilah yang menjadikan masker saat itu menjadi langka dan harganya tidak masuk akal. Namun tidak lama setelah masker medis langka, masker kain mulai naik pamor dan digunakan karena masker bedah dan masker medis lainnya harus disimpan untuk petugas kesehatan.
Aksi borong yang terjadi di tengah masyarakat ini memunculkan kelangkaan. Bahkan banyak juga yang melakukan penimbunan, kemudian dijual dengan harga yang sangat mahal untuk kepentingan bisnis pribadi. Terhambatnya bahan baku menjadikan proses produksinya juga makin terlambat. Padahal permintaan pasar melonjak, sehingga produk menjadi langka.
Daftar Barang Langka Sejak Pandemi
Masker

Awal pandemi, masker bedah menjadi masker prioritas yang wajib digunakan untuk menerapkan protokol kesehatan. Namun karena banyaknya permintaan pasar dan kejadian panic buying membuat masker sulit didapatkan. stok masker pun dibatasi jumlah pembeliannya karena diutamakan untuk para pasien dan tenaga kerja medis. Bahkan masker medis yang biasa dijual seharga Rp40 ribu per kotak, saat itu bisa melonjak hingga ratusan ribu. Alhasil pemerintah pun memberikan pernyataan bahwa diperbolehkan untuk menggunakan masker kain dan stok masker kembali normal.
Hand Sanitizer

Selain masker, hand sanitizer juga sulit ditemukan saat pandemi. Cairan atau gel yang digunakan sebagai antiseptic pembersih tangan ini memiliki kemampuan antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri dan virus. Hand sanitizer jadi langka karena permintaan pasar meningkat, sedangkan ketersediaan produknya terbatas. Ini mengakibatkan kenaikan harga di mana-mana. Bahkan ada yang menjualnya dengan harga hingga 10 kali lipat.
Baca juga: Susu Beruang Diburu, Fenomena Panic Buying Dalam Bisnis
Alkohol 70%

Alkohol 70% merupakan salah satu kandungan yang ada didalam hand sanitizer. Sehingga ketika banyak orang yang sulit mendapatkan hand sanitizer, mereka memutar otak untuk membuatnya sendiri menggunakan alcohol 70%. Alkohol tersebut dipercaya dapat membunuh kuman, virus dan bakteri. Maka tak heran jika ketersediaan produk pun makin menipis, apalagi diawal pandemic saat terjadi panic buying di tengah masyarakat. Tapi kini stok-nya sudah kembali normal.
Vitamin C

Sejak awal pandemi, suplemen vitamin C mengalami kenaikan permintaan hingga menjadikan barang langka. Vitamin C diburu karena digunakan sebagai suplemen antisipasi virus corona. Sebab menurut penelitian para ahli medis, vitamin C dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dari paparan virus Covid-19. Sehingga terjadilah panic buying vitamin C dan menjadikan barang tersebut menjadi sulit ditemukan di pasaran.
Tabung Oksigen

Baru-baru ini tabung oksigen menjadi viral di pemberitaan karena langka dan harganya melonjak tinggi. Tempat pengisian oksigen sebenarnya cukup banyak, tapi stoknya menipis. Padahal angka kasus Covid-19 meningkat dan banyak yang mengalami sesak napas, jadi membutuhkan oksigen tambahan. Tabung oksigen yang normalnya Rp500 ribu kini menjadi Rp2,5 juta.
Stok barang di rumah secukupnya saja dan jangan panic buying, ya! Tetap terapkan protokol kesehatan dan di rumah saja selama PPKM! (Gusti Bintang K.)
Foto Ilustrasi: Pixabay


























Discussion about this post