MEDIAINI.COM – Eksplorasi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) terus digalakkan oleh pemerintah. Ini adalah salah satu upaya menyelamatkan masa depan, menggali sumber energi baru yang lebih murah, bersih dan ramah lingkungan. Mengingat tak selamanya Indonesia juga dunia akan terus bergantung kepada energi fosil yang kian menipis.
Seiring berkembangnya teknologi, lahir pula banyak startup baru yang mengadopsi energi baru terbarukan ini. Mulai dari tenaga surya, angin, bioenergi, air, bahkan ada pula yang menciptakan device untuk penghematan energi. Munculnya startup ini merupakan sinyal baik bahwa energi terbarukan merupakan masa depan bagi bangsa Indonesia.
7 Startup Lokal EBT
Dari masa ke masa, eksploitasi energi fosil membuat stok energi tersebut makin surut dan habis. Padahal perlu jutaan tahun untuk membentuk energi fosil kembali. Hal inilah yang membuat banyak orang mulai melirik energi baru yang terbarukan.
Di Indonesia sendiri, geliatnya sudah mulai tumbuh. Lalu, siapa saja startup lokal yang mulai menumbuhkan energi baru terbarukan tersebut? Berikut hasil rangkuman dari Mediaini.com:
-
Blue
PT Bina Usaha Lintas Ekonomi (BLUE) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ecopreneurship. Dalam geraknya, perusahaan ini menciptakan Warung Energi. Yaitu sebuah marketplace yang tidak hanya menjual alat-alat energi terbarukan, tapi juga sebagai sarana edukasi.
Saat ini Blue memiliki 5 lini bisnis. Seperti instalasi, retail, perawatan, desain, perencanaan, dan perbaikan. Di Warung Energi, Blue juga menerima jasa pelatihan energi terbarukan bagi para teknisi atau praktisi bisnis yang bergerak di bidang terkait.
-
EREnesia
View this post on Instagram
EREnesia lahir untuk menjembatani produsen panel surya dengan pangsa pasar. Mereka pun menciptakan aplikasi digital, untuk mewujudkan visi misinya. Karena diakui atau tidak, salah satu kendala di bisnis energi terbarukan adalah kesulitan dalam hal pemasarannya.
Lantas bagaimana cara kerjanya? Pengguna hanya perlu membuka website EREnesia, kemudian menyebutkan kebutuhan listrik per bulan di rumahnya. Nantinya EREnesia akan menghitung perkiraan panel surya yang dibutuhkan. Saat ini EREnesia telah bekerja sama dengan 18 perusahaan penyedia panel surya dari seluruh Indonesia, jadi pelanggan bisa leluasa memilih perusahaan yang sesuai dengan kebutuhannya.
-
Ailesh Power
View this post on Instagram
Ailesh Power lahir dari keprihatinan akan limbah industri kelapa sawit yang tak terurus. Padahal jika diolah dengan benar, limbah tersebut punya potensi manfaat yang besar.
Perusahaan yang didirikan oleh mahasiswa UGM Jogja ini bergerak di energi limbah kelapa sawit. Dalam prosesnya, limbah diolah lagi untuk dijadikan energi terbarukan. Ailesh Power juga turut memberdayakan warga lokal untuk mengumpulkan limbah kelapa sawit.
-
Khaira Energy
View this post on Instagram
Khaira Energy berdiri untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan energi terbarukan. Perusahaan ini menawarkan pemanfaatan atap bangunan menjadi panel surya. Salah satu keunggulannya adalah adanya smart battery system.
Sistem pengisian baterai tersebut akan disesuaikan dengan kondisi rumah. Khaira Energy mengklaim bisa mengurangi tagihan listrik antara 30 hingga 50 persen
-
Weston Energy
View this post on Instagram
Weston Energy didirikan oleh Wynn Nathaniel Wijaya beserta beberapa kolega dan dosen dari Universitas Indonesia. Dalam visinya, Wynn ingin membuat energi terbarukan yang mampu menerangi desa-desa terpencil di pelosok Indonesia. Hingga tak ada lagi daerah nusantara yang tertinggal lantaran tak memiliki aliran listrik.
Rencana ke depan, Wynn ingin terus mengembangkan energi bersih yang lahir dari turbin angin atau panel surya. Di samping itu, ia juga mulai meyediakan proyek hunian rumah sementara yang ramah lingkungan untuk korban bencana.
-
Replus
View this post on Instagram
Perkembangan teknologi membuka penemuan-penemuan baru. Seperti Replus, startup yang berdiri di tahun 2018 ini memanfaatkan Internet of Things (IoT) untuk menciptakan energi yang lebih ramah lingkungan dan hemat.
Replus berhasil menciptakan alat yang dioperasikan dengan inframerah dan wifi sehingga dapat dikontrol jarak jauh menggunakan aplikasi. Dengan alat ini, Replus mengklaim bisa menghemat listrik rumah hingga 30 persen.
-
Forbetric
View this post on Instagram
Sama dengan startup kebanyakan, Forbetrick merupakan perusahaan yang fokus di manajemen penggunaan energi. Tujuannya adalah agar penggunaan energi di dalam rumah-rumah bisa lebih efisien dan tidak boros, sehingga tidak menyiksa persediaan energi fosil. Salah satu produk yang mencuri perhatian adalah smart socket.
Smart socket juga sudah dibekali Internet of Things, jadi pengguna bisa melihat sekaligus mengatur aliran listrik melalui aplikasi Forbetic. Selain bisa mengontrol, pengguna juga bisa melihat besaran biaya listrik yang sudah dijalankan setiap harinya.
Ide Bisnis Panel Surya
Dalam gencarnya perihal energi baru dan terbarukan, panel surya merupakan sumber energi bersih yang menjadi primadona. Dibanding sumber energi lain seperti angin dan air, pemanfaatan energi matahari memang lebih popular. Hal ini membuat inovasi pengembangan energi panel surya pun terus melesat.
Di lini bisnis, panel surya bisa dimanfaatkan dalam berbagai bidang usaha. Misalnya pada usaha penetasan telur ayam. Di Industri ayam, telur memang seringkali ditetaskan dengan cara buatan, yaitu memanfaatkan bantuan dari energi panas bohlam lampu. Masalah besar pun timbul, karena bola lampu mesti menyala 24 jam, tentu saja hal ini membuat listrik jadi boros. Nah, agar lebih hemat, pelaku bisnis bisa menggunakan energi panel surya.
Selain itu, bisa juga untuk membantu kinerja nelayan. Dalam menangkap ikan di lautan, biasanya nelayan menggunakan lampu dengan bantuan Accu. Kini, pemanfaatan lampu tersebut bisa menggunakan panel surya agar lebih ramah energi.
Terakhir, panel surya juga bisa untuk barbershop. Saat ini barbershop lebih banyak menggunakan mesin cukur dibanding gunting. Untuk menghemat listrik, pelaku bisnis bisa memanfaatkan energi dari panel surya.
Di samping itu semua, penggunaan panel surya juga bisa jadi alat branding yang menarik. Letakkan dalam tagline produk, biarkan masyarakat terpikat lantaran lini usaha yang ada sudah melek teknologi juga ramah lingkungan. (Chelsea Venda)
Baca juga : Mengenal Panel Surya dan Seluk Beluk Bisnis di Dalamnya
Discussion about this post