MEDIAINI.COM – Aneka olahan ikan lele kini semakin diminati banyak orang. Ikan berkumis yang tinggi protein ini memang sedang naik daun, terutama untuk olahan lele kemasan. Lele kemasan dianggap lebih praktis, sebab bisa dimasak kapanpun ketika lapar melanda.
Prospek bisnis ikan lele pun melejit. Lele kemasan menjadi ladang bisnis yang menggiurkan. Salah satu brand lele kemasan di Kota Semarang, Boemku, menyebut prospek bisnis lele sangat cerah. Omzetnya tak main-main, per bulan bisa mendatangkan cuan hingga puluhan juta.
Awal Mula Boemku
Empat sekawan dari Kota Atlas yaitu Feby Kumara Adi, Imadji Chrisdwiandra, Abu Sairi, dan Angga Rizki memulai bisnis Boemku pada tahun 2018. Di awal kelahirannya, Boemku bukanlah penjual lele kemasan seperti sekarang, melainkan peternak lele.
“Kami awalnya mulai dari peternak dulu, sebelum terjun ke bisnis olahan kulinernya,” begitu kata Feby Kumara Adi kepada Mediaini.com dalam sebuah wawancara khusus.
Kolam ikan lelenya sendiri berada di daerah Pamularsih, Semarang Barat. Perjalanan Boemku tak mudah, sebagai peternak baru, Feby mengaku kesulitan dalam hal penjualan. Saat itu, ia belum mengerti betul bagaimana akses peternak ke penjual. “Saya coba ke pasar, tapi rata-rata di sana sudah memiliki pemasok sendiri.”
Terlebih, pedagang di pasar menginginkan stok lele setiap hari. Hal ini semakin memberatkan, sebab, produksi lele di peternakannya masih terbatas dan belum bisa panen setiap hari. “Akhirnya kita ke tengkulak, tapi cuma dihargai 12 ribu hingga 13 ribu saja. Untungnya sedikit,” ucapnya kesal.
Feby dan ketiga temannya tak patah arang. Empat sekawan yang mengaku memiliki passion di dunia peternakan dan bisnis ini tetap bertahan. Setahun kemudian, di bulan maret 2019 munculah ide mengolah lele menjadi makanan kemasan. “Kita langsung cek ombak dan melakukan riset pasar. Lalu lahirlah Leboem sebagai produk lele kemasan,” kata Feby.
Hingga saat ini, produknya telah berkembang. Tak hanya menjual lele kemasan, namun juga aneka olahan ayam dan ikan lain seperti nila ataupun gurame.
Baca juga : Melirik Bisnis Ternak Lele, Peluang Besar Dapatkan Uang Hadapi Pandemi
Dunia Eksportir Mengubah Arah Pandang
Di tengah perjalanan bisnis ikan lele, Feby bertemu dengan seorang eksportir yang biasa mengirim ikan lele ke Saudi Arabia. Si eksportir ini menawarkan harga yang tinggi untuk ikan lele miliknya dengan beberapa syarat. “Ikan lele tidak boleh diberi obat-obatan atau antibiotik, bakteri negatifnya sedikit, dan kandungan logam beratnya tak boleh melebihi batas atas. Itu adalah syaratnya.”
Sebelumnya, peternakan ikan lele miliknya masih memakai obat-obatan khusus. Memberi obat-obatan berjenis antibiotik memang sudah lumrah dilakukan oleh peternak. Namun, setelah ada permintaan khusus, peternakan miliknya langsung menghindari obat-obatan.
Sebagai pengganti dari antibiotik, peternakannya menggunakan probiotik dan jamu. Keduanya diketahui mengandung fitobiotik yang fungsinya sebagai antibiotik alami. “Fitobiotik lebih bisa dicerna oleh tubuh, nantinya yang dimakan oleh lele akan dimakan oleh kita juga, jadi harus diperhatikan baik-baik,” jelas Feby.
Pertemuannya dengan si eksportir ini kemudian mengubah arah bisnisnya. Boemku jadi memiliki selling point baru, berupa lele sehat yang tidak mengandung antibiotik.
Gencar Lakukan Promosi Offline dan Online
Boemku rutin melakukan promosi offline di komunitas Pasar Sehat Semarang. Ya, komunitas ini sama seperti namanya, mereka fokus menjual aneka bahan makanan yang sehat tanpa bahan kimia.
Untuk bisa bergabung ke komunitas ini pun tak mudah. “Setiap brand yang mau bergabung akan dibedah SOP-nya, standarnya seperti apa, kalau tidak sesuai ya tidak lolos.”
Komunitas ini rutin berjualan 2 kali dalam seminggu, yakni di minggu pertama dan ketiga. Lokasinya biasanya di Basilia Cafe & Dine di Jalan Menteri Supeno No 13 Semarang Selatan. “Khusus di pasar sehat ini, kita juga punya menu spesial olahan pepes lele, menu ini cuma bisa dinikmati di pasar sehat saja,” tambah Feby.
Selain fokus di promosi offline, Boemku juga bergerak di promosi online. Instagram resminya @Boemku.id rutin membuat postingan yang mempromosikan makanan sehat, terutama olahan lele.
Mereka juga membagikan fakta menarik bahwa kandungan gizi dari lele dan salmon tak jauh berbeda. Lele hanya kalah di jumlah protein saja. Sementara kandungan omega 6 dan 9 masih tinggi ikan lele.
Andalkan Distributor untuk Memperluas Segmen Pasar
Boemku telah memiliki distributor dan reseller di berbagai kota, mulai dari Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Bandung Raya, Tegal, Brebes, Slawi, dan Surabaya. Kemudian untuk daerah Sentul dan Bekasi akan segera menyusul.
Untuk produk, Boemku hanya ada satu varian, yakni lele bumbu kuning. Satu buah kemasan Boemku berisi ½ kilogram lele. Satu bungkus lele tersebut dibanderol dengan harga Rp29-30 ribu. Selain menyajikan lele sehat, keunggulan lain yang dimiliki Boemku ada di ketahanannya. Olahan lele Boemku bisa bertahan sampai 3 bulan jika masuk dalam freezer.
Segmentasi dan Keunikan Menjadi Kunci Daya Saing
Diakui oleh owner dari BOEMKU, bisnis olahan lele kemasan kini sudah menjamur. Tetapi, karena bisnisnya memiliki segmentasi yang terarah, membuatnya tak gentar menghadapi persaingan. “Target pasar kami itu ibu-ibu umur 25-35 tahun yang teredukasi, mereka yang ingin memberi makan keluarga dengan makanan sehat,” kata Feby.
Menurutnya, inovasi dan adaptasi di dunia kuliner adalah kunci utama agar sebuah usaha tetap eksis. Sebaliknya, jika cepat merasa puas, bisnisnya bisa kalah saing dengan kompetitor yang terus bertambah banyak.
Dalam kurun waktu satu bulan, olahan lele bumbu kuning milik Boemku bisa terjual hingga 500 kilogram atau sekitar 1000 bungkus. Omzetnya tak main-main, per bulan bisa sampai sebesar Rp 25-30 juta. Memasuki pandemi, omzetnya meningkat 300%. Hal ini lantaran banyak orang mencari sumber makanan yang kaya gizi dan bisa meningkatkan sistem imun.
Dalam beberapa waktu kedepan, Boemku akan memperluas pangsa pasar yang telah digarapnya, menyasar anak-anak. Menurutnya, banyak anak-anak yang masih tidak menyukai makan ikan. Mereka cenderung lebih suka makan-makanan instan seperti nugget. Boemku sedang menggodok inovasi barunya dalam membuat nugget berbahan dasar ikan lele. (Chelsea Venda)
Baca juga : Ide Bisnis Olahan Ikan Lele, Mana Saja yang Menguntungkan?
Discussion about this post