MEDIAINI.COM – Ada beberapa jenis investasi emas dan semuanya menawarkan keuntungan. Baik untuk jadi investasi masa depan jangka panjang. Trennya memang banyak yang lebih memilih emas online, tapi pamor emas konvensional pun tidak luntur. Lalu apa bedanya emas online dan emas konvensional?
Secara umum, emas online dan emas konvensional atau emas fisik nilai pembeliannya berbeda. Sebab emas fisik mengacu pada berat cetakan emas yang tersedia. Sementara emas online bisa dibeli dengan nominal berapapun bahkan Rp 100. Kemudian ada perbedaan dari segi biaya penyimpanan. Jika emas fisik memerlukan biaya tambahan untuk biaya penitipan di perusahaan tempat membeli emas, atau bahkan menyimpan sendiri tapi dengan berbagai risikonya. Sedangkan emas online juga memerlukan biaya penitipan tabungan emas yang dibanderol dengan Rp 30 ribu per tahun dengan gratis biaya penitipan tahun pertama.
7 Jenis Investasi Emas
1. Emas Perhiasan
Investasi ini merupakan jenis investasi paling mudah dan praktis. Selain itu, investasi ini banyak diminati untuk kalangan menengah ke bawah yang belum punya akses teknologi. Cukup dengan membeli perhiasan emas saja dan simpan hingga harga emas sedang tinggi-tingginya. Sehingga Anda bisa mendapatkan keuntungan, meski investasi ini tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu yang pendek. Sebab saat Anda membeli emas, Anda akan membayar biaya pembuatannya. Maka jika menjual dalam jangka pendek, bukan untung yang didapatkan sebab Anda hanya membeli harga emasnya saja.
2. Emas Batangan
Emas batangan adalah salah satu jenis investasi emas yang paling banyak dipilih. Apalagi investasi jenis ini cocok untuk Anda yang sedang berencana untuk berinvestasi jangka panjang. Selain itu, emas batang tidak termakan waktu dan mudah untuk diperjualbelikan. Bahkan Anda juga dapat menemukan lembaga yang menawarkan investasi emas di mana saja.
3. Koin Emas
Investasi ini umumnya diambil mereka yang akan naik haji. Selain itu, cara kerjanya mudah dan cepat, bahkan harga emas bisa diambil dalam bentuk mata uang asing tanpa melalui proses penukaran. Investasi emas jenis ini adalah investasi yang aman terhadap inflasi dan bisa mengikuti harga mata uang asing tanpa banyak potongan.
4. Reksadana Emas
Investasi jenis ini adalah instrument alternatif yang dapat menghasilkan keuntungan tanpa perlu memiliki bukti emas fisik. Sebab reksadana emas bukan ditanam pada perdagangan emas secara langsung, akan tetapi melalui transaksi saham. Transaksinya pun dilakukan oleh perusahaan pertambangan emas, maka tak perlu lagi merepotkan investor.
5. Sertifikat Emas
Sertifikat emas adalah salah satu jenis investasilogam mulia yang paling banyak diminati. Sertifikat emas ini berbeda dari jenis investasi lain. Sebab sertifikat emas tidak fokus pada logam fisik, tapi surat keterangan. Surat tersebut untuk membuktikan kepemilikan atas emas pada bank dan dapat dijual dengan harga yang tinggi.
6. Saham Pertambangan Emas
Pasar saham kini sedang naik-naiknya. Investasi logam mulia pun harganya mengikuti pasar saham. Jadi ketika pasar emas dalam kondisi baik dan stabil, maka nilai saham perusahaandapat bergerak lebih cepat dan harga emas pun ikut melambung. Meski menguntungkan, tapi tetap harus waspada memilih perusahaan saham emas. Cek kembali legalitas Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
7. Direct Selling dan Multilevel Marketing Emas
Investasi logam mulia bisa dilakukan via penjualan secara langsung atau Direct Selling (DS) serta penjualan berjenjang Multilevel Marketing (MLM). Namun karena banyak perusahaan Indonesia yang fokus pada jenis ini menggunakan modus penggandaan uang. Anda juga wajib teliti dalam memilih perusahaan dan memastikan sistemnya tidak akan merugikan suatu saat nanti.
Plus Minus Berinvestasi dengan Emas
Investasi emas memiliki plus minus seperti yang lain. Beberapa keuntungan investasi emas divantaranya adalah nilainya stabil. Sebab emas cenderung dapat mempertahankan nilai selama ini. Nilai dasar emas tidak berubah meski harganya turun. Nilai emas juga meningkat saat terjadi inflasi. Maka selama terjadi inflasi, emas dapat memberikan investasi lebih stabil dibanding uang tunai. Artinya emas dapat digunakan sebagai sarana lindung nilai yang dimiliki oleh investor.
Investasi emas juga dapat dimulai dengan modal yang kecil dan recehan. Bahkan banyak e-commerce yang menawarkan menabung emas mulai Rp 100 perak saja. Dapat di transfer sehingga lebih praktis dan mudah. Sebab Anda bisa mentrasfer dananya melalui mobile atau internet banking dan tidak perlu lagi datang ke ATM atau antri di teller bank. Jadi makin mudah dan aman meski dalam masa pandemi Covid-19 yang membahayakan. Selain itu investasi ini tersedia dalam emas fisik dan bersertifikat.
Tapi setiap keuntungan pasti ada kekurangannya, beberapa risiko kekurangan investasi emas antara lain adalah sebagai berikut. Pertama, Anda tidak bisa mendapatkan penghasilan pasif dalam bentu bunga dan dividen. Akan tetapi, imbal hasil hanya bisa didapatkan ketika nilai emas naik dan Anda memutuskan untuk menjualnya. Anda juga bisa melakukan penyimanan fisik dan asuransi untuk melindunginya. (Gusti Bintang K.)
Foto Ilustrasi: Pixabay
Discussion about this post