MEDIAINI.COM – Ada banyak ide bisnis yang bisa dicoba untuk menghasilkan cuan. Bisnis dari hobi misalnya. Sebagai contoh adalah mendapatkan keuntungan dari hobi mengoleksi barang antik. Hingga sekarang, peminat barang antik masih banyak. Bisnis ini pun menjadi ide usaha yang sangat menjanjikan.
Ada banyak barang antik yang jika dikoleksi dan dijual bernilai tinggi. Antara lain lukisan, guci atau perabotan rumah zaman dahulu, perangko lama, uang kuno, kamera jadul, kendaraan klasik, piringan hitam, pemutar piringan hitam, telepon rumah jadul, dan lain sebagainya.
Tips Memulai Bisnis Barang Antik
Berminat memulai bisnis barang antik? Jika iya, tips pertama adalah sabar. Keuntungan dari bisnis ini memang lumayan. Hanya saja, tidak semua orang menyukai dan mengoleksi barang antik. Jadi, mau tidak mau Anda harus terus mempromosikan usaha dengan sabar.
Di samping itu, harus rajin melakukan perawatan terhadap koleksi barang-barang lawas Anda. Sebab, seringkali benda-benda tersebut membutuhkan perawatan yang unik. Jangan sampai saat pembeli datang kondisi barang sedang kurang baik dan mereka tidak jadi membeli.
Agar cepat laku, rajin-rajinlah menawarkan atau mempromosikan. Membuka lapak di situs e-commerce juga bisa dicoba. Pastikan untuk tergabung dalam grup kolektor barang antik. Dengan begitu Anda menjadi lebih dekat dengan target pasar. Hal lain yang harus diperhatikan dan penting adalah memastikan orisinalitas barang Anda.
Baca juga: Rekomendasi Tempat Berburu Barang Antik di Jakarta
Sukses Jadi Kolektor dan Berbisnis Barang Antik
Sudah banyak cerita tentang para kolektor barang langka yang mendapatkan cuan lumayan. Salah satunya adalah Mang Ucing yang merupakan kolektor sepeda dan sepeda motor lama.
Dia pernah menjual motor lama seharga Rp 200 juta. Padahal, dia mendapatkan motor tersebut hanya seharga Rp 120 juta dari Jerman. Mang Ucing mendapatkan laba bersih sebesar Rp 60 juta karena dipotong biaya menghidupkan mesin dan ongkos kirim dari luar negeri.
Cerita selanjutnya datang dari Kulonprogo. Namanya Jumanta, seorang kolektor yang juga memiliki joglo bak galeri barang antik. Ada di antaranya sepeda onthel yang digabung dengan gerobak samping, dokar, televisi tabung, radio, lesung tua dari tahun 1940-an, toples jadul era1970-an, meja rias tahun 1960-an, dan lain sebagainya.
Jumanta melakukan promosi dan jualan melalui Instagram dan Facebook. Hasil dari penjualan barang antik memang tidak menentu. Namun, hasil penjualan yang didapat bisa lumayan. Pernah dalam dua minggu Jumanta bahkan meraup Rp 60 juta hasil dari penjualan barang antik. (Tri Puspitasari)
Sumber Foto Ilustrasi: Pixabay
Discussion about this post