MEDIAINI.COM – Buah merupakan salah satu sumber vitamin yang penting untuk tubuh. Kalau sedang belanja bulanan untuk keluarga, sebagian besar orang memasukkan buah di list belanjaannya. Kalau di Indonesia, ketersediaan buah ada tergantung musim. Beruntungnya, hampir setiap musim menyuguhkan buah yang semuanya enak untuk bisa dikonsumsi.
Melihat manfaat dan minat dari konsumen, sebenarnya berbisnis buah menjanjikan, lho. Karena konsumennya akan ”tersedia” setiap hari. Ada berbagai cara mendatangkan rupiah dari buah. Selain buka toko buah, bisa berbisni minuman jus buah, sampai penyuplai buah beku yang kini mulai dilirik.
Meskipun menguntungkan, bisnis ini juga memiliki kekurangan. Kesegaran buah sendiri memiliki masa kadaluwarsa. Jika tidak laku, buah menjadi rawan busuk sehingga penjual pun merugi.
Soal modal, tidak butuh terlalu besar. Anggarkan Rp 3 juta untuk pembuatan rak buah dan membeli timbangan. Selanjutnya, untuk biaya promosi untuk awal-awal bisa ditiadakan. Manfaatkan media sosial melalui unggahan konten setiap hari. Sebisa mungkin gunakan tempat sendiri sehingga tidak harus menganggarkan sewa tempat.
Sebagai pelaku baru di dunia bisnis buah, ada baiknya tidak menyetok buah terlalu banyak. Anda cukup mengalokasikan Rp 7 juta untuk belanja produk. Anggarkan juga Rp 650 ribu untuk perlengkapan lainnya seperti plastik, keranjang, dan lain sebagainya. Dari sana, kurang lebih modal yang dibutuhkan adalah Rp 11 juta.
Baca juga: 10 Buah Termahal di Dunia, Harganya Ada yang Ratusan Juta!
Tip Berjualan Buah
Dalam memulai usaha buah, ada beberapa hal yang harus disiapkan. Pun terdapat beberapa tip agar bisa menjadi usaha yang lebih besar. Hasil penelusuran tim Mediaini.com, berikut beberapa yang bisa Anda terapkan.
1. Cari Supplier
Sebelum mulai berjualan buah tentu pelaku bisnis harus mengetahui di mana saja supplier buah. Tidak hanya itu, pelaku usaha juga harus melakukan survei agar mendapatkan penyuplai dengan harga terjangkau, tidak terlambat dalam pengantaran stok, dan memiliki kualitas buah yang segar.
2. Pilih Lokasi Strategis
Lokasi masih menjadi penentu laku tidaknya barang jualan. Ada pun untuk jualan buah, lokasi-lokasi yang biasanya sangat potensial adalah dekat rumah sakit. Hal ini dikarenakan orang-orang biasanya membawa bingkisan buah untuk menjenguk kerabatnya yang dirawat di rumah sakit. Bisa juga mencari tempat yang dekat dengan komplek perumahan atau kawasan padat penduduk.
3. Penataan Buah yang Rapi
Tampilan dalam penataan buah menjadi hal yang menarik. Jika ditata serapi dan semenarik mungkin, orang yang lewat akan melirik. Mereka pun akan mampir dan membeli. Salah satu perlengkapan yang harus dipenuhi adalah rak dan pencahayaan yang terang, sehingga tampilan jadi lebih banyak.
4. Promosi
Promosi tetap diperlukan ketika memulai usaha. Bahkan ketika lokasi usaha tidak strategis, dengan promosi yang kuat, perputaran modal usaha pun bisa kencang. Misalnya, dengan menambahkan jasa delivery order. Promosi bisa dilakukan melalui media online dengan memanfaatkan media sosial.
5. Jaga Kualitas
Pasti menjadi kekecewaan tersendiri jika membeli buah ternyata sampai rumah setelah dikupas sudah busuk. Jangan sampai hal ini terjadi pada konsumen! Menjaga kualitas buah menjadi sangat penting di sini. Dengan menjaga mutu, pelanggan pun tidak akan kapok.
6. Diversifikasi Usaha
Ada baiknya usaha ini tidak terbatas pada jualan buah saja. Pelaku usaha bisa melengkapi dengan jualan jus buah, pengantaran buah yang bisa dikemas dalam box. Ini memungkinkan untuk menghindari kerugian karena buah keburu busuk karena belum laku.
Pelaku usaha juga bisa membuka usaha secara online. Untuk ini dibutuhkan media sosial khusus usaha. Segala bentuk promosi dan pemesanan bisa dilakukan secara online. Jadi jangkauan pasarnya pun lebih luas. (Tri Puspitasari)
Discussion about this post