MEDIAINI.COM – Bisnis properti diprediksi akan kembali bangkit setelah diberlakukannya kebiasaan adaptasi baru. Pasalnya, hunian masih menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat, terlebih keberadaan rumah kian penting karena hampir semua aktivitas dilakukan dari rumah, baik itu bekerja, berbelanja, hingga sekolah.
Kendati demikian, pola bisnis properti perlu mencari keseimbangan baru untuk beradaptasi dengan era saat ini. Properti mesti menawarkan faktor keamanan yang lebih dari sebelumnya. Bukan hanya dari ancaman kejahatan, namun juga ancaman kesehatan.
Kebiasaan bekerja dari rumah juga berimbas pada konsep hunian yang tidak hanya sebagai tempat istirahat, tetapi juga menyediakan tempat bekerja sekaligus. Dengan demikian, kesediaan ruang co-working, virtual office, SOHO dan lainnya telah menjadi kebutuhan baru yang mesti ditangkap oleh para pengembang properti.
5 Langkah Memulai Bisnis Properti
Dari tahun ke tahun jumlah penduduk semakin bertambah banyak. Sejalan dengan itu, kebutuhan orang untuk memiliki tempat tinggal juga terus meningkat. Ini membuat bisnis properti adalah bisnis yang selalu dibutuhkan dan akan terus bertahan dalam jangka waktu yang panjang.
Meski bisnis properti adalah bisnis yang menguntungkan, namun tak semua orang memiliki akses untuk bisa terjun ke bisnis ini. Kabar burung beredar, jika bisnis ini hanya bisa dijalankan oleh orang kaya saja. Akan tetapi semua itu keliru. Nyatanya, bisnis properti bisa juga dijalankan meski tanpa modal.
Ya, Bisnis ini bisa dimulai dengan nol rupiah. Sebab modal utama dari bisnis properti bukanlah uang, namun keterampilan berbicara, dalam artian bisa menawarkan bisnis properti sekaligus memengaruhi calon pembeli agar tertarik dengan properti yang ditawarkan.
Selain itu, relasi juga menjadi modal yang mesti dimiliki oleh calon pebisnis. Memiliki relasi yang banyak akan memudahkan dalam menemukan calon pembeli baru. Lalu, bagaimana memaksimalkan dua modal utama tersebut?
Berikut lima langkah memulai bisnis properti yang bisa dilakukan menurut data yang dikumpulkan Mediaini.com :
1. Riset
Lakukanlah riset yang mendalam, baik itu melalui buku, video, internet, atau penelitian yang kini banyak tersebar di internet. Data-data tersebut bisa digunakan untuk melihat potensi pasar. Mulai dari harga yang diinginkan oleh pembeli, tipe rumah, lokasi, sarana dan prasarana dan lainnya.
2. Jalin Kerja Sama
Setelah mengetahui arah pasar properti saat ini, langkah selanjutnya adalah dengan menjalin kerja sama dengan developer yang cocok dengan potensi pasar tersebut. Kerja sama ini akan memudahkan pelaku bisnis mengetahui seluk beluk unit rumah dari si developer. Namun, perlu ditekankan pola kerja sama dan pembagian komisinya akan seperti apa.
3. Buat Brand
Rumah bukanlah hal yang murah, oleh karena itu konsumen akan lebih berhati-hati dalam memilih. Dengan membangun brand milik sendiri, secara tidak langsung, pebisnis akan terlihat lebih profesional. Hal ini akan berdampak pada tingkat kepercayaan yang meningkat dari konsumen dalam memilih properti.
4. Promosi
Bisnis yang sukses selalu berawal dari promosi yang menarik. Untuk fase awal, promosi bisa dilakukan dengan mengandalkan relasi, mulai dari keluarga, saudara, hingga teman. Di samping itu, untuk market yang lebih luas, gunakan sosial media seperti Instagram atau Twitter. Di sini promosi yang menarik bisa digenjot dengan membuat konten video atau foto yang kekinian.
5. Membuat Situs Sendiri
Sisihkan modal pelan-pelan dari keuntungan yang didapat. Modal tersebut digunakan untuk memperluas pangsa pasar bisnis properti. Caranya dengan membuat situs jual beli milik pribadi. Situs ini akan semakin memudahkan pembeli rumah untuk memilih sekaligus melakukan transaksi.
Prospek Bisnis yang menjanjikan
Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua negatif, namun BPS mencatat ada beberapa sektor yang justru mengalami pertumbuhan positif, salah satunya real estate. Secara year-on-year sektor ini tumbuh 2,30 persen.
Hal ini membuat para pengembang lebih optimis pada kuartal kedua tahun 2020. Di kuartal kedua ini, pengembang juga mulai berani meluncurkan unit-unit baru untuk meramaikan pasar properti di tengah era adaptasi kebiasaan baru.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranggana, menyebut sektor properti bisa menjadi motor penggerak roda ekonomi di tengah lesunya kondisi pasar. Sebab, pasar properti telah berada di keseimbangan baru yang membuat harga properti lebih ramah.
Secara tidak langsung, ini membantu para pengembang untuk lebih memahami pangsa pasarnya dengan baik. Mereka bisa fokus pada segmen apa yang kini jadi kebutuhan dan memiliki pangsa pasar yang besar.
Di saat yang sama, pemerintah, melalui Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate menjadi 4 persen. Ini dilakukan sebagai strategi baru untuk menaikan minat masyarakat agar mau membeli properti. (Chelsea Venda)
Baca juga : Tren Bisnis Properti Syariah, Cara Memulai dan Kiat Suksesnya
Discussion about this post