MEDIAINI.COM – Jika berkunjung ke Banyuwangi tak lengkap rasanya kalau melewatkan kuliner khasnya yaitu nasi tempong. Nasi ini terkenal dengan sambal pedasnya yang menggigit.
Sensasi sambalnya yang menyengat membuat nasi tempong popular dan menjadi buruan bagi wisatawan. Kini banyak sekali warung dan restoran yang menyajikan nasi tempong sebagai menu utama.
Sepiring nasi tempong biasanya berisi nasi panas, aneka sayuran rebus, gorengan tahu, tempe, ikan asin, dadar gulung, dan sambal mentah yang pedas. Sambal mentah inilah yang menjadi primadona di nasi tempong.
Sambalnya diracik secara khusus menggunakan cabai rawit, tomat ranti, gula pasir, terasi, garam, serta perasan jeruk limau. Gabungan bahan-bahan mentah tersebut dijamin langsung menggugah selera makan.
Asal Usul Nasi Tempong
Umumnya nasi tempong lebih mudah ditemui di warung-warung dan depot kecil. Karena hal inilah, nasi khas Banyuwangi ini lebih dikenal sebagai makanan yang merakyat. Dan jika dilihat dari sejarahnya pun, nasi tempong memang makanan yang biasa disantap petani di sawah.
Meski awalnya hanya sebagai kudapan bagi petani, kini nasi tempong mulai dikonsumsi masyarakat umum dari berbagai kalangan. Rasanya yang nikmat membuat makanan ini cocok masuk ke kelas masyarakat manapun.
Baca juga : Plesiran Banyuwangi, Unduh Aplikasi yang Jadi Panduan Berwisata
Semakin Banyak Diburu
Bisnis kuliner adalah bisnis yang dinamis. Setelah digempur berbagai tren makanan dari luar negeri, ada kalanya tren kembali ke makanan lokal. Menurut penelusuran Mediaini.com di berbagai artikel, salah satu yang mulai meramaikan kuliner lokal adalah Sego Tempong Mbok Wah.
Owner dari Sego Tempong Mbok Wah, Towi, mengatakan bahwa nasi tempong makin banyak diburu sejalan dengan semakin banyaknya kunjungan wisatawan ke Banyuwangi. Dalam satu hari, warungnya bisa menghabiskan lima kilogram cabai rawit untuk sambalnya.
Saat pandemi merebak, Towi mengaku sempat menutup rumah makannya. Namun kini saat era normal baru, Sego Tempong Mbok Wah dibuka kembali. Ia pun memastikan semua karyawannya dalam keadaan sehat, di beberapa sudut rumah makannya juga telah disediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer untuk pelanggannya.
Baca juga : Wong Osing, Tempat Belanja Oleh-Oleh Khas Banyuwangi yang Gencar Promosi Online
Popular Sampai ke Pulau Dewata
Nasi tempong menjelma menjadi makanan daerah yang banyak dicari. Tak hanya menjadi raja di daerahnya sendiri, nasi tempong bahkan telah berekspansi ke kawasan Bali. Ialah kedai Maliawan yang membawa nasi tempong keluar dari wilayah aslinya.
Sejak tahun 2009, Maliawan telah mengembangkan bisnis kulinernya di Denpasar, Bali. Satu porsi nasi tempong dibanderol mulai dari Rp 8 ribu, bergantung kepada tambahan lauk apa yang dipilih pembeli.
Mereka mengklaim, meski ini adalah nasi khas Banyuwangi, tetapi sajian nasi tempongnya cukup diminati oleh masyarakat Bali. Saat ini, Maliawan telah memiliki lima gerai yang tersebar di beberapa daerah, empat milik mitra dan satu milik pribadi.
Untuk bergabung menjadi mitra, Maliawan menawarkan paket investasi senilai Rp 30 juta. Nantinya mitra akan mendapatkan booth, peralatan, bahan baku awal, serta pelatihan tenaga kerja selama dua bulan.
Per harinya, mitra ditargetkan untuk bisa mengantongi omzet Rp 350 ribu. Sementara itu, laba bersih dari usahanya mencapai 50 persen. Dengan laba sebesar itu, mereka mengklaim mitra bisa balik modal hanya dalam kurun waktu tujuh sampai delapan bulan.
Rekomendasi 7 Nasi Tempong yang Paling Nikmat
Berikut rekomendasi nasi tempong yang layak dicicipi jika berkunjung ke Banyuwangi.
Pertama adalah Nasi Tempong Mbok Wah yang berada di Jalan Gembrung nomor 220, Bakungan, Glagah, Banyuwangi. Warung ini buka mulai pukul 9 pagi. Selain sambal, yang menjadi jawara di sini adalah lauk favoritnya, yakni rajungan goreng.
Selanjutnya, Nasi Tempong Mbok Nah, yang bisa dikunjungi mulai pukul 10 pagi hingga pukul 12 malam. Lokasinya berada di Jalan Kolonel Sugiono No 16, Tukang Kayu, Banyuwangi. Di sini lauk spesial yang mesti dicoba adalah bothok tawon.
Selain itu, ada Sego Tempong Mbok Tien yang cukup legendaris, letaknya dekat dengan jalur Pantai Boom. Tempatnya memang tidak terlalu luas, namun cukup untuk menampung satu rombongan kecil.
Jika tak terlalu suka pedas, bisa mengunjungi Sego Tempong Sukowidi. Sebab di warung ini sambalnya bisa dipesan sesuai selera, bahkan jika tak menggunakan sambal pun rasa sego tempong tetap nikmat. Letak warung Sukowidi tak jauh dari Pelabuhan Ketapang dan berdekatan dengan jalur Pantai Cacalan.
Nah, jika menginginkan menikmati nasi tempong dengan tempat yang cozy, Nasi Tempong Kebun Pak Likin bisa jadi pilihan. Warungnya terletak di pinggir sungai dengan pemandangan khas pedesaan yang asri. Jika datang ketika musim durian, warung ini juga menyediakan buah durian yang langsung dipetik dari pohonnya. Nasi Tempong Kebun Pak Likin terletak di Jalan Ahmad Yani, Pakis, Songgon, Banyuwangi.
Selain itu, Nasi Tempong Bek Youk juga sayang jika dilewatkan. Warung yang berdiri sejak 1977 ini memiliki lauk favorit cumi hitam. Warungnya terletak di Jalan Kyai Asy’ari, Tukangkayu, Banyuwangi dan baru mulai buka pukul 6 petang.
Terakhir, ada Nasi Tempong Warung Kelor. Warung ini menyajikan sayur kelor sebagai andalan menemani nasi tempong. Kuahnya yang enak dan segar bisa untuk mengurangi rasa pedas dari sambal tempong. (Chelsea Venda)
Discussion about this post