MEDIAINI.COM – Berburu cuan di bisnis kuliner memang tidak ada ruginya. Salah satu yang kini banyak dilirik pebisnis lokal adalah olahan donut. Sebab roti manis dengan topping aneka warna ini merupakan makanan yang disukai banyak orang
Konon donut pertama kali ditemukan oleh pedagang asal Amerika, Hanson Gregory. Ia mengklaim sebagai pencetus donat pada 1847. Olahan yang ia sebut ‘roti goreng’ ini ia makan selama perjalanan melautnya.
Ia sering mengeluhkan bagian tengah roti yang selalu tidak matang sempurna. Kemudian tanpa ia sengaja, ia pun melubangi bagian tengahnya. Sejak saat itu donut identik dengan bentuk cincin alias berlubang di bagian tengahnya.
Kini donut telah menjadi jajanan favorit di hampir seluruh dunia. Berbagai brand besar produsen donut bermunculan seperti Dunkin Donut, Krispy Kreme, dan J.Co. Untuk nama yang terakhir, JCo, merupakan produsen donut dari Indonesia yang mendunia.
JCo dikembangkan oleh Johnny Andrean pada 2005 silam. Berbekal menu donut dan kopinya yang khas, bisnis pemuda Singkawang ini telah merambah ke berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Shanghai.
Analisis Usaha Donut
Donut menarik dan disukai banyak orang, lantaran rasanya yang enak dengan banyak varian rasa. Jadi menghadirkan varian rasa yang banyak dan unik menjadi nilai tambah ketika Anda akan menjajal bisnis donut.
Misalnya untuk tahap awal, ada 6 varian rasa yang ditawarkan yakni donut rasa coklat, kacang, meses, keju, abon, dan ayam. Setelah menentukan rasa, sekarang beralih ke proses produksi. Untuk membuat bisnis donut, perlu beberapa alat masak dan bahan-bahan tertentu.
Peralatan yang dibutuhkan biasanya mixer 2 buah seharga Rp 1,5 juta, pembungkus plastik 6 pak seharga Rp 12 ribu, dan kardus 8 buah seharga Rp 144 ribu. Untuk modal awal peralatan masak totalnya berkisar Rp 1.656.000.
Sedangkan untuk biaya bahan bakunya membutuhkan terigu 25 kg seharga Rp 225 ribu, kentang 20 kg seharga Rp 150 ribu, mentega 2 dus seharga Rp 140 ribu, gula 40 kg seharga Rp 440 ribu, fermipan 6 bungkus seharga Rp 18 ribu, telur 10 kg seharga Rp 180 ribu dan minyak 9 liter seharga Rp 108 ribu.
Sementara itu untuk topping memerlukan coklat 3 batang seharga Rp 33 ribu, ayam 1 kg seharga Rp 25 ribu, abon 1 kg seharga Rp 20 ribu, kacang 2 kg seharga Rp 12 ribu, dan meses 2 bungkus seharga Rp 10 ribu. Untuk bahan bakunya, total membutuhkan biaya Rp 1.361.000
Jika dihitung dari modal alat masak dan bahan baku, ditambah biaya darurat sebesar Rp 250 ribu, maka modal awal untuk membuat bisnis ini berkisar Rp 3.267.000. Jumlah ini bisa membuat sekitar 4500 donut.
Jika donut dijual seharga Rp 1.000 rupiah saja dan dalam 30 hari terjual 150 pcs, maka setelah pendapatan dikurangi modal awal, bisnis ini bisa menghasilkan keuntungan Rp 1.227.000 per bulannya.
Baca juga : Perjalanan Berliku J.Co yang Kini Jadi Raja Donut di Indonesia
Tips Meraup Untung Berlipat
Pemilik Donutboyz, Anita, mengungkapkan rahasia resep andalan donutnya. Menurut ia, perbandingan antara kentang dan terigu harus pas, yaitu 70% dan 30%. Selain itu, ia juga bermain dengan variasi topping dan bentuk donut.
Donut miliknya bahkan memiliki 55 variasi topping antara lain keju, abon, coklat dengan stroberi di tengahnya, serta almond. Hampir setiap bulan ia mencoba membuat suatu terobosan baru.
Misalnya, selain ada donat yang tak bolong di tengah, ia menciptakan bentuk donat bergerigi dan bentuk tokoh kartun anak seperti Spongebob.
Sementara itu harga donat yang ia tawarkan terbilang murah berkisar Rp 3 – 5 ribu saja. Meski harga donut terbilang murah, rata-rata omzet per hari yang bisa didapatkan sekitar Rp 5 juta dengan menjual sekitar 1.300 donat.
Owner P-DO Donat Kentang, Evy Thrisy, juga mengatakan hal senada. Bisnis donut diakuinya sangat menjanjikan. Dengan investasi di awal Rp 7 juta saja, menurutnya bisnis ini mampu mengantongi omzet hingga Rp 35 juta per bulan.
P-DO Donat memang membuka franchise donut dengan investasi awal Rp 7 juta. Nantinya akan mendapatkan 1 buah booth PDO, 6 buah sealware gula (tempat gula), 1 buah cool box untuk meletakkan kentang, 2 buah seragam PDU, 1 set standing banner, 1 set deep fryer (kompor listrik), 5 buah sealware donat, 2 buah sumpit panjang, 1 set etalase kaca, dan 200 pcs donat.
Mulai dengan Modal Kecil
Owner donut JQ, Cici, mengaku hanya mengeluarkan modal Rp 500 ribu rupiah saja di bisnis awalnya. Dengan modal tersebut, Cici bisa menawarkan 12 rasa donatnya baik yang berukuran besar dan kecil dengan varian rasa seperti tiramisu, dark chocolate, meses, stroberi.
Untuk donat ukuran besar, ia jual Rp 3.000 per satuannya. Sedangkan yang agak kecil satu lusinnya dijual dalam harga Rp 20.000.
Donat buatannya biasanya ditawarkan ke kalangan ibu-ibu di sekolah anaknya, di lingkungan rumah, serta dititipkan di sejumlah warung. Cici mengaku, dengan modal minimalis, ia bisa mendapatkan untung yang tak sedikit. (Chelsea Venda)


























Discussion about this post