MEDIAINI.COM – Twitter merupakan salah satu media sosial paling populer di Indonesia. Menurut laporan We Are Social, pengguna twitter di Indonesia mencapai 56% dari total populasi. Data ini menunjukkan kalau aplikasi berlogo burung biru ini memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi salah satu media pemasaran produk Anda.
Bila dibandingkan dengan Instagram dan Facebook, layanan jejaring Twitter lebih menekankan pada penggunaan teks dengan jumlah karakter tidak lebih dari 280 karakter. Meski jumlah karakternya terbatas namun pengguna Twitter dapat saling merekomendasikan melalui komentar atau “kicauan” dan membagikan gambar atau link.
Tips Berjualan di Twitter
Agar produk atau jasa Anda laris di Twitter simak empat cara dari Mediaini :
1. Menentukan target pasar
- Mengenali Target
Sebelumnya Anda harus mengetahui terlebih dahulu identitas yang akan menjadi target Anda. Misalnya, berapa usia target rata-rata, jenis kelamin, status ekonomi yang nantinya akan berpengaruh pada daya belinya, dan juga latar belakang sosial budaya. Hal ini berkaitan dengan barang dan jasa apa yang akan Anda jual.
Semisal jika Anda menjual perlengkapan bayi, tentu akan kurang efektif jika melakukan pemasaran di kalangan para remaja. Begitu pun jika Anda menjual produk kosmetik warna-warni dengan kemasan lucu, tentunya Anda tak mungkin melakukan pemasaran di kalangan ibu-ibu, bukan?
- Apa yang Sedang In di Kalangan Konsumen?
Cari tahu apa yang sedang hits di kalangan para pelanggan. Informasi ini bisa Anda dapatkan dengan bergabung dalam forum-forum yang ada di media sosial atau situs tertentu. Dari sini Anda bisa tahu barang dan jasa seperti apa yang dibutuhkan oleh pelanggan namun belum bisa dipenuhi oleh produsen atau penjual lain yang merupakan kompetitor Anda.
Anda juga dapat mengetahui kelemahan kompetitor dan menentukan produk yang dikemas lengkap dengan kelebihan yang mampu menjawab kebutuhan konsumen. Dengan demikian, pada saat Anda melakukan pemasaran, Anda sudah yakin dengan kelebihan Anda dan siap “membidik” konsumen potensial tersebut.
- Pahami Perilaku Target Konsumen
Memahami perilaku konsumen juga sangat penting. Perilaku konsumen bisa meliputi bagaimana cara dia belanja, kecenderungan barang-barang apa yang dibelinya, serta apa passion mereka ketika berbelanja. Tipe konsumen juga perlu Anda ketahui, apakah mereka tipe konsumen yang lebih suka membeli secara online atau datang langsung ke toko. Dengan mengetahui perilaku konsumen, Anda tak hanya bisa menentukan target pasar tapi juga mampu memberikan layanan yang maksimal.
- Menentukan Produk dan Jasa yang Akan Dijual
Setelah mengetahui kekurangan-kekurangan kompetitor Anda, kini saatnya Anda muncul ke permukaan dengan menawarkan produk baru yang siap menjawab kebutuhan pasar. Produk ini harus jelas spesifikasinya dan diperuntukkan bagi siapa. Hal ini akan membantu Anda lebih fokus dalam membidik konsumen.
2. Kolaborasi dengan influencer ternama
Influencer adalah salah satu strategi pemasaran yang tengah booming beberapa tahun terakhir, terutama sejak melonjaknya pengguna media sosial. Dikutip dari Influencer Marketing Hub, arti influencer adalah seseorang yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan kepada orang lain karena ia memiliki otoritas, pengetahuan, posisi, atau karena hubungannya dengan publik atau audiens.
Dalam marketing bisnis, arti influencer adalah mereka yang bisa memengaruhi orang untuk ikut membeli produk tertentu. Influencer adalah metode promosi yang terbilang efisien, karena setiap orang yang dianggap influencer bisa menyasar ceruk pasar yang lebih spesifik.
Influencer umumnya berasal dari kalangan artis, youtuber, blogger, penulis buku, dan mereka yang dianggap punya peran penting dalam komunitas tertentu. Melibatkan orang-orang berpengaruh khususnya mereka yang juga aktif menggunakan Twitter akan meningkatkan penjualan produk karena mereka memiliki masa yang loyal.
3. Memberikan penawaran spesial
Penawaran khusus adalah paket konten yang dijual dengan harga yang jauh lebih murah dan hanya dapat dibeli sekali. Cara ini sangat membantu penjualan dan akan menjadi kenangan tersendiri di benak pelanggan, karena Anda memberikan barang yang terbatas dengan harga yang terjangkau.
4. Melakukan soft selling
Saat ini, soft selling adalah teknik penjualan yang paling banyak digunakan. Ada berbagai macam contoh penggunaan soft selling yang sering dipakai untuk menarik pelanggan.
Soft selling dirancang untuk membujuk pelanggan alih-alih mendesak seperti teknik hard selling. Soft selling merupakan teknik penjualan bertekanan rendah, persuasif, dan halus sementara hard selling akan menekan pelanggan untuk membeli produk secepatnya.
Namun demikian, menggunakan teknik soft selling tidak berarti bahwa promosi dilakukan secara pasif. Sebaliknya, teknik ini dirancang untuk mendorong pelanggan membeli produk tanpa terlihat memaksa.
Teknik ini bergantung pada pengulangan ide, pesan, atau komunikasi dari kesimpulan yang diinginkan. Taktik seperti ini cenderung lebih persuasif sehingga kecil kemungkinan akan mematikan ketertarikan dari calon pembeli.
Cara Melakukan Soft Selling
Menguasai teknik soft selling akan membantu Anda meraih perhatian pengguna Twitter yang senang berkicau. Menurut Hubspot, ada tujuh cara untuk melakukan soft selling dengan baik.
- Lakukan riset
Hal pertama yang harus Anda lakukan sebelum memulai soft selling adalah dengan melakukan riset pasar. Anda harus mempelajari sebanyak mungkin tentang tantangan dan sudut pandang pelanggan saat ini.
Ini akan membantu menentukan apakah produk atau layanan yang akan Anda tawarkan cocok bagi pelanggan. Riset ini juga akan membantu Anda membuat rekomendasi terbaik.
- Buatlah iklan dengan kesan personal
Saat membuat soft selling, kesan personal akan sangat membantu. Ini akan memberikan kesan empati dalam iklan Anda.
Sebagai contoh, saat menggunakan pendekatan soft selling, cobalah untuk membuat promosimu terasa santai. Misalnya, dengan mengajak pelanggan merasa terlibat dalam sebuah percakapan.
Perhatikan dua contoh nada bahasa berikut ketika melakukan penawaran.
Formal; “Halo Elen, perkenalkan saya Devina dari XYZ. Hari ini saya akan membagikan fitur produk utama kami dengan Anda.”
Informal; “Halo Raisa, ini Devina dari XYZ. Sebelum saya mulai memberi tahu Anda tentang produk kami, dapatkah Anda memberi tahu saya lebih banyak tentang kondisi karier Anda saat ini?”
Jika kamu ingin melakukan penawaran secara soft selling, nada bahasa manakah yang akan kamu gunakan? Tentu saja nada bahasa informal yang akan mengajak pelanggan untuk terlibat dalam diskusi.
- Fokus untuk membangun hubungan dengan pelanggan
Tujuan dari soft selling adalah mendapatkan dan mempertahankan pelanggan agar tetap loyal dengan produk Anda. Untuk itu, Anda harus membuat promosi yang dapat membuat pelanggan betah dengan produk Anda.
Membina hubungan positif dengan pelanggan juga sangat penting untuk penjualan dan akan membangun loyalitas. Ketika Anda mampu mengenal para pelanggan dengan baik, mereka akan merasa dihargai dan terkoneksi dengan produk Anda. Ini juga akan berdampak pada penjualan. (Erry)
Sumber Gambar: Ilustrasi Pixabay/Photo Mix

























