SEMARANG, MEDIAINI.COM – Peluang menjadi professional tenaga pemasar asuransi terus terbuka. Sebab, produk asuransi yang kini hadir semakin beragam dan makin kompetitif untuk menawarkan berbagai proteksi diri. Profesi ini yang akhirnya dengan yakin dipilih oleh Tuty Kusniaty (57), tenaga pemasar Prudential Syariah yang malang melintang selama 22 tahun.
Sejak tahun 2001 mendalami pekerjaan menjadi agen asuransi, maka Tuty Kusniaty pun memiliki berbagai perjalanan panjang untuk memberikan layanan proteksi diri pada para kliennya. Bersaing dengan 160 ribu tenaga pemasar di Prudential Syariah tentu membuat Tuty juga menempa untuk memiliki berbagai keterampilan.
“Berjalannya waktu, saya merasakan bahwa profesi ini bermakna dan bisa jadi manfaat. Selain itu, juga bisa bantu peserta atau keluarganya terproteksi dari risiko kesehatan dan jiwa. Plus bisa dapat pencapaian dengan prestasi juga kualitas hidup yang lebih baik untuk peserta dan tim,”jelasnya.
Optimalkan Pelatihan Asuransi sebagai Bekal Keterampilan
Bagi Tuty, pilihan untuk menekuni profesi tenaga pemasar asuransi wajib serius dan tidak setengah-setengah. Banyak pengalaman yang dilakukan untuk membantu peserta dan keluarga mendapatkan perlindungan dan pelayanan terbaiknya.
“Ini jadi wujud dedikasi saya dan tim untuk memberikan pelayanan dari berbagai potensi risiko yang timbul. Berdasarkan pengalaman memang banyak calon peserta baru menyadari pentingnya punya proteksi setelah sakit dan terlambat. Makanya tenaga pemasar memang harus bisa mengedukasi soal ini,”tuturnya.
Dengan ketekunan dan keseriusan menjadi tenaga pemasar asuransi, Tuty bahkan berhasil terpilih sebanyak 15 kali sebagai peserta dalam Million Dollar Round Table (MDRT) dan menjadi peserta Court of Table (COT) MDRT 2023. MDRT merupakan asosiasi global dan independen yang beranggotakan tenaga pemasar dengan kualitas pelayanan nasabah terbaik.
Menurut Tuty, prestasi yang dapat diraih karena terus membekali diri dengan berbagai pelatihan yang disediakan. Mulai dari mengikuti pelatihan dasar untuk agen menguasai produk, kode etik dan memperbaharui tiap tahun. Ada juga pelatihan aplikasi mengenai produk, performa untuk menghadapi klien.
Bantu Proteksi dengan Maksimalkan Pelayanan
Salah satu cerita paling berkesan yang dikisahkan oleh Tuty saat berhasil membantu pesertanya, ibu tunggal untuk klaim pengobatan kanker stadium 4 di Malaysia ketika pandemi. Menurut Tuty, peserta yang berdomisili di Salatiga tersebut baru terdaftar sebagai peserta asuransi Prudential selama 9 bulan dan mendapatkan vonis dan harus segera mencari perawatan. Akhirnya dengan respons yang sigap, peserta dapat terbantu langsung saat mencari pengobatan untuk melakukan tindakan dan perawatan di Malaysia.
Pendampingan untuk peserta dan keluarga pun dengan sepenuh hati dilakukan. Mulai dari rekomendasi dokter dan rumah sakit, berkoordinasi dengan pihak imigrasi serta menghadirkan pihak imigrasi di rumah sakit untuk membantu kelancaran pengobatan karena masa berlaku paspor peserta yang telah habis hingga membantu seluruh proses administrasi di rumah sakit. Dengan semua layanan yang maksimal, akhirnya peserta berhasil mendapatkan kemudahan perawatan selama satu bulan hingga pulih total.
Hebatnya lagi, seluruh biaya pengobatan dengan perkiraan total senilai Rp 3 miliar termasuk PET Scan, kemoterapi selama satu tahun terakhir ditanggung sepenuhnya oleh Prudential. Selain itu, peserta dan keluarga juga mendapatkan santunan kondisi kritis senilai Rp 500 juta.
“Konsep Syariah yang diusung oleh Prudential Syariah menjunjung tinggi sikap tolong menolong dan gotong royong jadi memang semua akan berkontribusi. Baik antar sesama peserta saat terjadi risiko dan layanan dari hati oleh tenaga pemasarnya,”tegasnya lagi.