JAKARTA, MEDIAINI.COM – Tokopedia salah satu marketplace yang terbesar di Indonesia membuat aktivitas Ramadan hingga Lebaran 2022 terakomodir. Sebab, berbagai kebutuhan melalui Tokopedia Ramadan Ekstra jadi pilihan mudah terlebih banyak kampanye dan promo lain yang terus jadi incaran publik. Tak heran jika produk makanan dan minuman, fesyen dan rumah tangga jadi kategori favorit.
Head of External Communications Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya mengungkapkan jika produk konsumsi makanan dan minuman memang jadi yang tertinggi selama Ramadan 2022. “Madu, kue kering dan kopi adalah produk makmin terlaris di Tokopedia Nyam!. Sedangkan mie instan jadi menu penyelamat sahur favorit di Tokopedia NOW!,” tambahnya.
Produk Makanan dan Minuman Terlaris di Tokopedia, Pengiriman Hingga ke Jayapura
Di sisi lain, penjualan perlengkapan ibadah melonjak hampir 4 kali lipat. Kerudung, gamis dan peci menjadi beberapa produk fesyen muslim paling banyak diburu masyarakat. Animo masyarakat dalam berbagi serta beribadah dari rumah selama Ramadan pun terus meningkat. Terkumpul lebih dari Rp15 miliar dari donasi, zakat, wakaf dan fidyah di Tokopedia.
Berkaitan dengan tren saling mengirim parsel, jenis parsel yang kerap dikirim masyarakat lewat Tokopedia Parsel Ramadan adalah kue kering, perlengkapan ibadah dan perawatan tubuh. “Jarak terjauh untuk pengiriman parsel adalah dari Pekanbaru ke Jayapura,” ujarnya.
Pipiltin Cocoa, besutan Tissa Aunilla dan Irvan Helmi, merupakan contoh UMKM lokal yang memanfaatkan momen Ramadan untuk mendongkrak penjualan. Bisnis mereka memberdayakan lebih dari 2.000 petani cokelat lokal dari Aceh hingga Papua. “Penjualan Pipiltin Cocoa meningkat lebih dari 3 kali lipat berkat kampanye Tokopedia Parsel Ramadan,” ungkap Tissa dan Irvan.
Tren Fesyen, Produk Makanan dan Minuman Terlaris di Tokopedia 2021
Head of Category Development (Fashion) Tokopedia, Falah Fakhriyah menjelaskan bahwa Tren belanja Tokopedia sepanjang 2021 mencatat kategori Fesyen Wanita masih menjadi salah satu kategori favorit masyarakat. Di sisi lain, sub-kategori Perhiasan, Aksesoris dan Pakaian Wanita menjadi sub-kategori yang memiliki nilai transaksi paling tinggi selama 2021,” jelasnya.
Ia menambahkan Berbagai produk fesyen, seperti kaos, masker dan sepatu sneakers menjadi beberapa produk fesyen yang paling populer selama 2021. Sementara jilbab, pashmina dan mukena bordir menjadi beberapa produk fesyen muslim yang paling banyak diburu masyarakat.
Hal ini turut didorong oleh sederet inisiatif marketplace ini yang dihadirkan untuk pelaku UMKM lokal di industri fesyen, diantaranya Festival Fashion Lokal Jawa Barat, Bersebelas #MelangkahBareng, Market & Museum at Home, JakCloth, dan masih banyak lainnya.
Contohnya Nokha, usaha fesyen lokal asal Bandung yang mampu mempekerjakan lebih dari 150 karyawan – hampir 80%nya adalah ibu rumah tangga hingga rekan difabel – berkat berjualan online.
Pemilik brand Nokha, Nopi Hadzic, mengatakan “Transaksi Nokha melalui Tokopedia meningkat hingga 3x lipat pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan rutin mengikuti berbagai kampanye di Tokopedia, Nokha bahkan pernah memproduksi hingga 800 pesanan sepatu dalam waktu 2 hari.” Ujarnya.
Beberapa inisiatif lain juga dihadirkan demi memenuhi kebutuhan harian masyarakat, mulai dari makanan dan minuman hingga kecantikan dan perawatan diri.
Melalui kolaborasi dengan pelaku UMKM lokal di bidang makanan dan minuman, Tokopedia Nyam mendorong kategori Makanan dan Minuman di marketplace ini menjadi salah satu kategori favorit. Hal ini terlihat dari kopi gayo dan pisang goreng yang menjadi makanan paling digemari di kampanye Tokopedia Nyam sepanjang tahun 2021.
Di sisi lain, pada kuartal III/2021, Kecantikan dan Perawatan Diri menjadi salah satu kategori yang mengalami peningkatan jumlah transaksi paling pesat. Jumlah penjual di kategori tersebut pun meningkat hampir 2x lipat. Tabir surya, serum wajah, masker wajah, pembersih dan krim wajah (merek lokal) menjadi beberapa produk kecantikan yang paling populer.
Head of Category Development (Fashion) Falah Fakhriyah menambahkan, “Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, diharapkan UMKM lokal bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan bisa bangkit bersama memulihkan perekonomian, mengingat UMKM adalah penyokong lebih dari 60% PDB nasional,”. Tambahnya (Hanif)





















