JAKARTA, MEDIAINI.COM – Pasca Lebaran, banyak orang yang tadinya merasa seolah kejatuhan durian runtuh lantaran mendapatkan bonus berupa Tunjangan Hari Raya (THR) berakhir dengan nelangsa akibat tidak adanya uang bersisa alias bokek.
Jika kondisi itu dibiarkan berlarut-larut, kemungkinan besar akan berpengaruh buruk terhadap kondisi keuangan mereka. Oleh karena itu, diperlukan manajemen keuangan yang tepat agar keuangan tidak berantakan pasca Idul Fitri.
Ini 5 Trik Atur Keuangan Pasca Lebaran 2022
Berikut ini trik mengatur keuangan pasca Lebaran agar tidak bokek dan bikin finansial terselamatkan:
Mencatat Pengeluaran
Agar dompet aman pasca Lebaran maka syarat pertama yaitu tidak berlebihan dalam mengalokasikan budget, pencatatan pengeluaran sangat penting dilakukan ketika seseorang mengatur keuangannya. Dengan mencatat detail pengeluaran, Anda akan mengetahui apakah pengeluaran bulanan sesuai dengan budget yang ada alokasikan atau tidak.
Karena dibuat secara mendetail, Anda juga bakal melihat seberapa banyak pengeluaran riil dan dadakan. Dengan begitu, Anda bisa melakukan introspeksi diri apabila terdapat pengeluaran yang tidak sesuai dengan rencana awal, terutama pada masa Lebaran.
Nantinya, rekap catatan pengeluaran tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk mempersiapkan rancangan dana yang harus disediakan saat Lebaran tahun berikutnya.
Susun Ulang Anggaran
Pasca Lebaran, mengevaluasi catatan pengeluaran selama Lebaran jadi langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Salah satunya mengatur ulang anggaran keuangan. Hal ini dilakukan agar Anda tidak jatuh pada lubang yang sama.
Anda bisa memulainya dengan membuat daftar kebutuhan atau pengeluaran yang harus dibayarkan dalam satu bulan, atau setidaknya sampai dengan waktu penerimaan gaji berikutnya.
Ingat juga, pastikan untuk mencatat apa saja yang menjadi kebutuhan pokok bulanan serta cicilan rutin yang harus dibayarkan setiap bulannya. Hal ini perlu dilakukan untuk mengatur ulang rincian pengeluaran serta menekan pos-pos yang dirasa tidak terlalu penting, sehingga pengeluaran setelah Lebaran bisa ‘ditekan’.
Batasi Pengeluaran Harian
Setelah menyusun ulang anggaran keuangan, Anda bisa memulainya dari nol untuk memaksimalkan dan membatasi pengeluaran harian sesuai dengan prioritas masing-masing.
Membatasi pengeluaran harian bisa dilakukan dengan membuat daftar rincian yang sesuai dengan kebutuhan pokok atau tersier. Demi mengatur kembali keuangan, perlu ada yang dikorbankan. Paling sederhana, Anda bisa mengurangi jadwal makan di luar agar bisa lebih berhemat.
Lalu apabila sering bepergian menggunakan mobil, untuk sementara waktu bisa diganti dengan mengendarai motor pribadi, naik kendaraan umum, atau bisa saja menggunakan jasa ojek online guna menekan biaya bahan bakar yang harus dikeluarkan. Ingat, hemat bukan berarti pelit.
Menabung
Setelah Anda mencatat pengeluaran yang terjadi selama Lebaran dan dilanjutkan dengan menata kembali anggaran, langkah selanjutnya untuk memperbaiki kondisi keuanga pasca Idul Fitri adalah dengan menabung kembali.
Langkah ini penting dilakukan karena selama Ramadan hingga Idul Fitri, pengeluaran harian Anda lebih besar ketimbang bulan lainnya. Artinya, harus ada pembenahan agar rekening tabungan Anda menjadi gemuk.
Cara paling logis ya dengan menabung. Meski tertatih, usahakan untuk menyisihkan sebagian uang penghasilan yang telah dipakai selama Lebaran. Selain bisa menjadi investasi di masa depan, manfaat menabung juga bisa dijadikan sebagai dana darurat atau cadangan, seandainya diperlukan.
Selain dipakai untuk menabung, seandainya masih ada uang (setelah dikurangi dengan uang tabungan), Anda dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan pokok. Ingat, belanja untuk kebutuhan, bukan keinginan.
Sisihkan THR Untuk Investasi
Apabila uang THR dari kantor masih tersisa, sebaiknya gunakan dana tersebut untuk berinvestasi. Namun sebelum berinvestasi, pastikan dulu kewajiban dan tagihan lain seperti kartu kredit atau paylater sudah dilunasi.
Investasi pun tidak selalu harus dalam jumlah yang besar. Jika ada dana berlebih, Anda bisa memulainya dengan mencoba jualan online sebagai seorang reseller, atau mengamankannya dengan deposito atau reksadana. (Tivan)
Sumber Gambar : ilustrasi Pixabay