JAKARTA, MEDIAINI.COM – Happy Fresh mengumumkan kolaborasinya dengan FoodCycle, organisasi nirlaba yang fokus mendistribusikan makanan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Melalui kerjasama ini, Happy Fresh akan mendonasikan kelebihan stok pangan yang mereka miliki dari toko virtual Happy Fresh Supermarket kepada masyarakat yang kekurangan makanan lewat perantara Food Cycle.
“Berawal dari keprihatinan kami kepada kondisi masyarakat yang mengalami kesulitan pangan akibat pandemi, Happy Fresh melanjutkan komitmennya untuk mengulurkan bantuan,” ujar Fajar Budiprasetyo, Co-Founder & CTO Happy Fresh di Jakarta, Selasa (19/4/2022).
Fajar menegaskan, kelebihan bahan pangan yang didonasikan masih memiliki standar dan kualitas yang sangat layak untuk dikonsumsi dan bukan makanan sisa.
“Di Happy Fresh, kami ada quality control agar kelebihan pangan yang kami donasikan sesuai dengan standar kualitas yang kami miliki. Untuk kategorinya, ada yg masuk ke fresh food dan ada yg ke dry food,” papar Fajar.
Agar bisa membentuk ketahanan pangan di kalangan masyarakat bawah, Fajar mengatakan bahwa Happy Fresh berencana untuk menjalankan program ini dalam jangka waktu lama.
“Untuk sementara, (kerjasama) kita long term. Food surplus itu bagian dari pemain grocery. Oleh karena itu kita butuh partner untuk menjalankan program tersebut,” lanjut Fajar.
19,4 Juta Orang Indonesia Kekurangan Pangan
Pada kesempatan yang sama, General Manager FoodCycle Cogito Ergo Sumadi menuturkan bahwa kolaborasi ini diharapkan mampu mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia lebih baik, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.
Pasalnya, berdasarkan data dari World Food Program pada awal tahun 2022, akses terhadap pangan di Indonesia masih belum merata karena dipengaruhi beberapa faktor, termasuk kemiskinan dan infrastruktur belum memadai yang menyulitkan proses distribusi pangan.
Imbasnya, harga pangan menjadi tinggi dan tidak bisa dijangkau kalangan ekonomi rendah. Bahkan, 19,4 juta orang Indonesia masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Sementara itu, laporan yang sama juga memperlihatkan sebanyak 37 persen anak di bawah 5 tahun mengalami pertumbuhan yang lambat karena kekurangan gizi, lalu seperempat wanita usia subur di Indonesia divonis mengalami anemia.
Oleh karena itu, FoodCycle membuka pintu kolaborasi sebesar-besarnya bagi pihak yang ingin mendonasikan kelebihan pangan yang mereka miliki.
“Kami menyambut baik inisiatif Happy Fresh dalam mendonasikan kelebihan stok pangan dari Happy Fresh Supermarket. Lewat kegiatan ini, kami berharap dapat mengentaskan kelaparan dan membantu saudara kita yang membutuhkan,” papar Cogi.
“Salah satu tugas kami mendistribusikan makanan yang layak untuk dikonsumsi. Jadi terminologinya bukan makanan sisa, tapi surplus food atau kelebihan makanan,” imbuhnya.
Agar tepat sasaran, lanjut Cogi, pihaknya melakukan kurasi terhadap calon penerima manfaat donasi makanan, yang sampai sejauh ini masih didominasi oleh panti asuhan.
“Untuk penerima manfaat, kita cari panti yang memang membutuhkan, kurang diperhatikan, dan bukan yang telah “gemuk”. Komunitas juga bisa mendaftarkan diri untuk menjadi penerima manfaat ini, selama memenuhi penilaian yang kami lakukan,” tambah Cogi.
Terkait mekanisme pengiriman makanannya, Cogi mengungkapkan bahwa pihaknya secepat mungkin mendistribusikannya kepada penerima manfaat.
“Di data kami, setiap ada produk donasi, kita langsung eksekusi untuk menjadwalkan pengiriman, saat ini masih pakai third party. Kalau akses memadai, pengiriman paling lama, 1 jam sudah terkirim,” jelas Cogi.
Hingga saat ini, total donasi kelebihan makanan yang telah diserahkan Happy Fresh kepada FoodCycle berjumlah 435,66 kg. Ke depannya, platform belanja kebutuhan pangan berbasis online ini menjadikan aksi ini sebagai bagian dari program jangka panjang perusahaan untuk memperbaiki kebutuhan gizi masyarakat Indonesia yang kekurangan. (Tivan)