JAKARTA, MEDIAINI.COM – AmPm (baca: Ampam), duo musisi elektronik asal Jepang kini telah memasuki usia yang ke-5 berkiprah di industri musik global. Mengusung genre EDM (electronic dance music) duo produser bertopeng ini cepat digandrungi oleh anak muda. Tak hanya piawai menciptakan karya, tetapi kolaborasi dengan musisi Indonesia seperti Dipha Barus dan Amanda Yang juga sempat curi perhatian pencinta musik Tanah Air.
AmPm Beri Apresiasi dengan Rilis Proyek Musik
Sebagai tanda apresiasi terhadap para penggemar dan mengingat debutnya saat rilis tanggal 16 Maret, AmPm sengaja merilis trailer konsep sebagai simbol perayaan. Ya, proyek musik berjudul AmPm Delivering “THE TRUNK” juga akan memanjakan para penggemar yang setia dengan karya duo produser bertopeng ini. Sebab, setiap tanggal 16 pada setiap bulannya maka duo ini akan selalu mengeluarkan musik baru.
“Pada album kami kali ini inspirasinya muncul dari pengalaman kami berkeliling dunia (traveling) dan bertemu berbagai macam orang sehingga kami bisa menemukan musik yang sesuai dengan ciri khas daerah yang kami kunjungi dan menjadi memori atau kenangan yang bisa dijadikan sebagai sebuah karya yang bisa dinikmati oleh para pecinta musik serta penggemar kami,” ucap salah satu produser AmPm dalam konferensi pers virtual yang digelar Selasa (15/3).
Untuk dapat menikmati proyek musik AmPm Delivering “The Trunk” dengan mudah bisa menikmati trailer konsepnya pada kanal YouTube AmPm. Trailer konsep tersebut berisi cuplikan beberapa daerah, seperti Tokyo, New York, Jakarta, dan Amsterdam. Keempat daerah tersebut juga merupakan judul lagu yang dirilis oleh AmPm. Tidak lupa, di trailer konsep tersebut terdapat beberapa cuplikan saat mereka manggung di ULTRA Miami, ULTRA Korea dan ULTRA Jepang; panggung kolaborasi dengan Jonas Blue; hingga pertunjukan utama bersama Jonas Blue; dan yang terakhir konser solo pertama mereka di New York City.
Selain merilis album, AmPm juga meluncurkan “Best Part Of Us-Anniversary Mix”, yang diaransemen ulang dari single mereka berjudul “Best Part Of Us”. Single tersebut telah diputar sebanyak lebih dari 10 juta penayangan hanya dalam beberapa bulan setelah dirilis pada 13 Mei 2017 dan lagu ini juga dinikmati oleh penikmat musik dari berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
AmPm juga berterima kasih karena para pendengarnya telah bersedia menikmati karya-karyanya hingga saat ini. Mereka pun berharap publik akan menantikan karya-karya mereka di tahun 2022 dengan penuh antusias.
“Siapa sangka kami telah merilis lebih dari 30 lagu di sepanjang 5 tahun karir bermusik kami? Bahkan, kini kami berkesempatan untuk membuat ulang video liriknya. Masing-masing lagu memiliki banyak kenangan dan apa yang kami kerjakan selama 5 tahun ini selalu dengan jerih payah dan kerja keras. Untuk dua pria bertopeng yang memulai debutnya secara tiba-tiba, kami percaya bahwa periode merintis hingga jungkir-balik dan pelatihan keras telah berakhir. Kami sekarang berada dalam fase untuk bisa berbagi lebih banyak semua pengalaman yang pernah kami alami itu melalui karya-karya kami,” ungkapnya.
AmPM Lelang NFT
Melihat ramainya kehadiran NFT atau non-fungible tokens, AmPm pun tidak ingin ketinggalan momen. Karya seni berbentuk NFT dari AmPm pun dijual. Tercatat, AmPm menjadi musisi Jepang pertama yang menjual karya seninya dalam format NFT. Kiprah mereka di NFT bukan tanpa alasan. Mereka ingin agar eksistensi mereka dalam berseni, khususnya seni musik, tercatat lengkap di dunia fisik (album edar) maupun di dunia virtual (NFT). AmPm mengadakan lelang NFT edisi terbatas untuk bisa menyaksikan lagu “Intro” mereka yang memang diedarkan secara terbatas dan dijual selama 12 hari, dari tanggal 19—30 Maret 2021.
Rencananya mereka juga akan mengedarkan karya NFT yang ke-2. Karya musik mereka ini baru ditulis dan memang belum rilis. Karya tersebut berjudul “NEM” berasal dari kata ‘Nemunoki’. Uniknya, inspirasi karya tersebut diambil dari kisah perjalanan AmPm dan suara danceable dengan elemen oriental yang menjadi ciri khas AmPm. Untuk kiprah selanjutnya di NFT, AmPm akan terus merilis lagu-lagu yang belum pernah dirilis dalam format NFT. Harapannya, proyek tersebut akan dapat dinikmati sebagai sebuah album. (Erni/Elsa/Red)(Erni/Elsa/Red)





















