MEDIAINI.COM – Perkuat dukungan pembiayaan bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di wilayah Jawa Barat, Investree menandatangani Perjanjian Kerja Sama Loan Channeling dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB. Seremonial ini menjadi salah satu agenda dalam acara pamungkas Peresmian Program Pendanaan Online (Panon) Jabar yang diinisiasi oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) bekerja sama dengan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).
Kegiatan ini diselenggarakan di Kantor Gubernur Jabar dan turut dihadiri oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Deputi Bidang Jasa Pemerintah (LKPP), Gatot Pambudhi, dan Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tris Yulianta.
Bersamaan dengan ini, Bank BJB resmi bergabung menjadi Pemberi Pinjaman/Lender Institusi Investree dengan visi misi yang sama, yaitu mengimplementasikan upaya pemberdayaan pelaku UKM di Indonesia khususnya Bandung dan Jawa Barat pada masa pemulihan ekonomi saat ini. Adrian Gunadi, Co-Founder & CEO Investree, mengatakan bahwa kemitraan dengan Bank BJB sudah lama dinantikan. Soal fungsi fintech bagi perbankan dan sebaliknya tidak perlu ditanya lagi bahwa Investree ada untuk saling melengkapi, “Bank BJB akan menambah kekuatan Investree dalam memberikan dukungan pembiayaan bagi lebih banyak pelaku usaha Jawa Barat yang ada dalam ekosistem Investree. Sejalan dengan kampanye payung investree #KolaborasiuntukTumbuh, melalui kerja sama loan channeling ini, kami percaya para pelaku UKM di Jawa Barat dapat semakin berdaya dan tanggung pasca pandemi.”
Kemitraan dengan Investree Mudahkan Bank BJB Sebagai Lender Institusi
Kemitraan ini memudahkan Bank BJB sebagai Lender institusi dalam mendanai penawaran pinjaman yang diajukan oleh Borrower, yang mayoritas adalah pegiat UKM dari berbagai sektor usaha melalui platform Investree. Dari setiap fact sheet yang nantinya disediakan oleh pihak Investree, Bank BJB akan memilih penawaran pinjaman sesuai dengan preferensi maupun profil risiko mereka.
Saat ini, penyaluran pembiayaan tak terbatas pada bidang atau sektor tertentu, yang artinya, Borrower dari bidang usaha apapun memiliki kesempatan yang sama untuk dibiayai. Sejumlah nama besar perbankan dan institusi keuangan lainnya yang telah menjadi Lender institusi di Investree, antara lain Bank BRI, Bank Mandiri, Bank Danamon, Bank Raya, Bank Jago, Accial Capital, Saison Modern Finance, dan GMO Payment Gateway.
Seremonial kerja sama ini termasuk kedalam agenda acara Panon Jabar yang diprakarsai oleh Pemprov Jabar dan AFPL Investree menjadi salah satu platform yang terdaftar untuk program pembiayaan pada situs pengadaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan e-catalogue Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat bersama beberapa platform atau anggota fintech lending produktif lainnya yang berada di bawah naungan AFPI.
Kepada para pelaku UKM Jabar pemenang tender pada situs pengadaan LPSE dan e-catalogue Pemprov Jabar, Investree berkomitmen untuk menyalurkan pembiayaan dengan tenor enam bulan, tingkat bunga kompetitif mulai dari 12 persen p.a, tidak membutuhkan agunan berupa asset tetap, proses aplikasi online, cepat, dan transparan, serta verifikasi proyek secara otomatis.
Ridwan Kamil, Gubernur Jabar mengatakan, sejalan dengan cita-cita Pemerintah Pusat, Jawa Barat sedang dalam mode full speed terkait proses digitalisasi pada berbagai aspek, termasuk permodalan atau pembiayaan UKM, “Itu semua kami implementasikan dalam program Digital Society, apalagi setelah adanya Covid-19, semua berubah. Di sinilah pemimpin harus beradaptasi, termasuk kami. Melalui kerja sama dengan platform fintech lending produktif seperti Investree yang berada di bawah naungan AFPI, teman-teman UKM yang menang tender, punya SPK, dan kualitas bisnisnya bagus, dapat dibiayai agar bisnisnya semakin bertumbuh. Ini akan menjadi solusi strategis untuk mengatasi permasalahan permodalan UKM di Jawa Barat.”
Pada kesempatan yang sama, Co-Founder & CEO Investree sekaligus Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama (AFPI), Adrian Gunadi, mengemukakan pendapat positifnya, “Diseminasi pendanaan Jabar ini sangat relevan dengan tujuan AFPI dalam menghidupkan ekosistem keuangan digital seraya memperkuat perkembangan bisnis UKM. Harapannya, dapat membantu pelaku UKM pemenang tender LPSE dalam melancarkan proyek dan mengamankan arus kas perusahaan mereka.”
Senada dengan Ridwan Kamil, Deputi Bidang Monitoring Evaluasi & Pengembangan Sistem Informasi LKPP, Gatot Pambudi dan Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan OJK, Tris Yulianta, saat menyampaikan sambutannya juga membahas pentingnya dukungan pembiayaan bagi pelaku usaha yang sedang berkembang, terutama di wilayah Jabar sebagai provinsi kedua terbanyak yang memanfaatkan fasilitas pinjaman online di Indonesia. Menariknya, pada akhir 2021, masih ada outstanding pinjaman dan jenis pinjaman menjadi didominasi oleh produktif ketimbang konsumtif dengan presentasi sebesar 56 persen.
Kolaborasi ini merupakan salah satu upaya penguatan komunitas besar UKM dan keuangan di Jawa Barat. Investree mengaku bangga dapat menjadi bagian di dalamnya. Diharapkan, semua pihak yang terlibat dapat merasakan manfaat dari kerja sama ini, terutama pelaku UKM sebagai tulang punggung perekonomian negara. Sesi presentasi oleh perusahaan fintech lending turut dihadirkan, di mana masing-masing perwakilan perusahaan memperlihatkan tata cara pembiayaan bagi pelaku UKM pemenang tender pada situs pengadaan LPSE dan e-catalogue Pemprov Jabar. Pada sesi ini, VP Joint Venture Corporation Investree, Adria Sudarma menjelaskan bagaimana pelaku UKM dapat mengakses pembiayaan melalui Investree secara mudah dan cepat serta manfaatnya bagi pertumbuhan bisnis para pemenang tender. (IS/AD)