JAKARTA, MEDIAINI.COM – Rachel Vennya mendapatkan status tersangka sejak kemarin Rabu, (3/11). Namun, selebgram viral itu tidak ditahan dan masih dalam proses hukum atas kasus pelarian diri dari karantina Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, pasca datang dari luar negeri.
Tidak sendirian, Rachel Vennya bersama Salim Nauderer, manajernya yang bernama Maulid Khairunnisa, serta satu orang oknum TNI yang membantu ketiga tersangka lainnya melarikan diri dari Wisma Atlet. “Tidak ditahan karena ancamannya cuma satu tahun, secara subjektif seperti ini, ancamannya satu tahun penjara, kalau 5 tahun ke atas baru kami tahan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. Rencananya, pemeriksaan terhadap Rachel Vennya dan tiga tersangka lainnya akan kembali dilaksanakan di Polda Metro Jaya pada Senin mendatang (8/11)
Rachel Vennya dan Bisnis Baju Anak
View this post on Instagram
Dalam keterangan Rachel Vennya, tujuannya melarikan diri dari pusat karantina Wisma Atlet Kemayoran adalah karena rindu dengan anaknya. Diketahui jika Rachel memang dekat dengan anak-anaknya. Bahkan memiliki lini bisnis baju anak dengan brand Mahika Kids.
Diintip dari akun Instagram @mahikakids, brand fashion anak milik Rachel Vennya ini menjual aneka busana khusus anak-anak dengan desain dan model kekinian, mulai dari baju, celana, hingga pretelan aksesoris anak. Mahika Kids sepertinya masuk dalam brand fashion anak ternama. Pasalnya, akun Instagram-nya saja sudah diikuti oleh lebih dari 548 ribu pengguna Instagram. Mahika Kids juga gencar menggelar promo untuk produk-produk dagangannya.
Tips Membuka Bisnis Fashion Anak
Bisnis fashion anak adalah salah satu bentuk usaha yang cukup potensial. Untuk memulai bisnis ini, sebenarnya tidak harus memiliki modal besar. Bagi Anda yang tertarik memulai bisnis ini, perhatikan tips memulai bisnis fashion anak berikut.
1.Tentukan Jenis Baju yang Ingin Dijual
Tips pertama yang harus Anda lakukan adalah menanrukan baju anak seperti apa yang ingin dijual. Anda bisa mulai dengan menentukan jenis pakaiannya, apakah pakaian casual, formal, sleep wear, pakaian muslim, atau jenis pakaian lainnya. Setelah menentukan jenis pakaiannya, Anda bisa menentukan usia anak yang diinginkan. Biasanya terdapat beberapa rentang usia, misalnya new born hingga 1 tahun, usia 1-5 tahun, usia 6-13 tahun, dan semacamnya.
Selain patokan usia tersebut, Anda juga bisa menentukan rentang usia sendiri. Tidak ada salahnya jika Anda ingin membuka toko yang menyesiakan pakaian anak mulai dari baru lahir hingga usia 13 tahun atau bahkan lebih tua. Hal yang penting diperhatikan adalah produk harus jelas, agar dapat menentukan target pasar yang tepat.
2. Cari Supplier
Langkah yang kedua adalah mencari supplier. Sebelumnya Anda harus lebih dulu menentukan model bisnis seperti apa yang ingin kamu jalankan. Apakah akan memproduksi sendiri baju tersebut atau ingin menjadi reseller? Jika memiliki modal yang cukup besar, Anda bisa mencoba produksi pakaian anak dengan brand sendiri. Itu berarti, Anda harus mencari supplier bahan dan vendor konveksi. Tapi jika modal cukup besar namun tidak ingin produksi sendiri, Anda juga bisa mencari pabrik baju anak yang sudah menyediakan produk yang siap dijual.
3. Selalu Perhatikan Tren
Entah untuk diikuti secara langsung atau tidak, mengikuti tren sangat penting dalam bisnis fashion. Jika dibandingkan orang dewasa, anak-anak memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengikuti tren. Apakah Anda pernah ingin membeli suatu baju hanya karena teman-teman menggunakan baju tersebut? Kebiasaan tersebut masih bertahan hingga ke anak-anak masa kini. Maka dari itu, menjual produk yang sedang tren sangat penting dalam dunia fashion anak. Namun jangan lupa juga untuk sediakan produk-produk yang tak lekang waktu dan tidak terpengaruh oleh tren.
4. Bangun Brand
Baik memproduksi sendiri atau tidak pakaian yang akan dijual, Anda tetap membutuhkan sebuah nama merek untuk disematkan pada produk dan toko Anda. Pemilihan nama brand jangan dilakukan sembarangan karena nama ini yang akan merepresentasikan produk yang dijual. Jadi, pilihlah nama yang unik namun tetap mudah diingat dan diucapkan.
5. Perhatikan Kualitas Produk
Selama menjalani bisnis baju anak, Anda memperhatikan kualitas produk. Bahkan ketika Anda tidak memproduksi sendiri baju tersebut, quality control tetap harus dilakukan dengan cermat. Anda juga harus terbuka dengan berbagai kritik dan saran dari setiap pembeli. Hal ini akan sangat membantu kamu dalam menjaga kualitas produk hingga pelayanan.
6. Pastikan Harga Bersaing di Pasaran
Sudah disinggung sebelumnya bahwa harga pakaian anak umumnya lebih mahal daripada pakaian orang dewasa. Namun bukan berarti Anda bisa menjual baju anak asal mahal saja. Harga barang harus ditentukan berdasarkan kualitas barangnya.
7. Cari Tempat Potensial untuk Jualan
Entah itu berjualan offline maupun online, Anda tetap harus mencari tempat yang potensial untuk membuka lapak jualan. Jika ingin memulai bisnis baju anak online, Anda harus lebih dulu menentukan platform apa yang akan digunakan untuk berjualan.
Manfaatkan berbagai situs meda sosial dan marketplace untuk berjualan online yang bisa diakses secara gratis. Semakin banyak platform yang digunakan, maka semakin bagus. Namun Anda juga harus memastikan setiap toko online ini dikelola dengan baik.
8. Promosi
Promosi pelengkap pemasaran produk. Ketika persiapan telah sempurna, mulailah untuk promosi lewat berbagai platform media sosial dan marketplace. Selain lebih efektif, promosi di media sosial juga gratis.(Tivan)