JAKARTA, MEDIAINI.COM – Bisnis Ucok Baba ternyata cukup banyak dan hal ini baru diketahui setelah viral cafenya didatangi preman. Peristiwa ini terjadi di cafe miliknya, yang berada di jalan Pala Bali, Pondok Terong, Cipayung Depok, Jawa Barat, Senin (9/10). Seorang preman mendatangi tempat usaha Ucok Baba dan meminta sejumlah uang secara paksa. Pria berkemeja biru yang mengaku sebagai anak orang kaya itu terus berbicara dengan nada tinggi dan memaki Ucok Baba.
Setelah mendapat laporan, Tim Jaguar Polres Depok akhirnya turun tangan. Malam hari setelah kejadian di Cafe milik Ucok Baba, preman yang meresahkan warga itu dibekuk tanpa ada perlawanan dan dibawa ke Polres Depok untuk dimintai keterangan.
Rintis Ucok Baba Cafe
Ucok Baba termasuk artis yang merasakan betul dampak pandemi Covid-19. Banyak pekerjaan yang dibatalkan. Pemasukan dari profesinya sebagai artis pun menurun drastis. Pelawak bertubuh mungil itu kemudian memutar otak, mencari cara agar tetap bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Akhir Januari 2021 lalu, Ucok Baba memberanikan diri untuk membuka cafe di kawasan Pondok Terong, Cipayung Depok, Jawa Barat. Tempat yang diberi nama “Ucok Baba Cafe” itu bersebelahan dengan kantornya. Ide membuka cafe berawal dari kegemaran Ucok Baba pada dunia kopi. Ucok pun terbiasa menjamu tamu yang datang ke kantornya dengan secangkir kopi.
Untuk memanjakan pengunjung cafenya, Ucok Baba menyediakan berbagai sarana untuk pengunjungnya, mulai dari karaoke hingga berbagai sudut yang bisa digunakan untuk selfie. Selain kopi, Ucok Baba juga menawarkan menu favorit di cafenya, yakni bubur ketan item topping mangga dan oreo.
Lae Durian, Bisnis Ucok Baba yang Bertahan saat Pandemi
View this post on Instagram
Selain cafe, Ucok Baba juga memiliki usaha penjualan durian. Bisnis Ucok Baba tersebut, menurut Ucok, sangat menjanjikan karena di Jakarta ada banyak sekali orang yang gemar mengkonsumsi durian. Tapi, omzetnya mulai menurun seiring pandemi Covid-19.
Imbasnya, Ucok Baba terpaksa memangkas jumlah karyawan. “Sekarang saya lebih repot, karena harus harus kurangin karyawan. Sudah tidak bisa menggaji karyawan, jadi saya pontang-panting ngurus ini itu,” cerita Ucok kepada wartawan di Jakarta.
Ucok Baba enggan menyebut berapa banyak kerugian yang ia alami selama pandemi. Yang pasti, kata Ucok, apa yang terjadi cukup membuatnya pusing. “Kalau saya bilang pada nangis. Pokoknya dari (keuntungan) 10 persen, sekarang jadi 1,5,” kata dia.
Uco Baba menduga, sepinya peminat durian karena saat ini masyarakat lebih mengutamakan kebutuhan pokok. “Sekarang tidak ada orang yang mikirin durian. Orang mikirin bisa makan nggak besok. Durian kan buat ngenakin mulut aja,” pungkasnya. (Alfahri)