SEMARANG, MEDIAINI.COM – Memperingati 100 hari kepergian pendiri Kekancan Mukti Group yaitu Yutata Rahardja, Kekancan Mukti mengadakan event yang diberi tajuk Titi Mongso. Acara yang diinisiasi oleh rekan sejawat arsitektur ini dilaksanakan sejak tanggal 18 Desember 2020 lalu.
Berbagai kegiatan telah dilaksanakan, mulai dari pameran sketsa karya Yutata Rahardja, eksibisi unit PT. Yutata Rahardja, lomba sketsa, lomba mural, webinar, hingga talkshow.
Salah satu rangkaian acara Titi Mongso ini yaitu talkshow berupa ngobrol santai yang membahas perkembangan hotel dari masa ke masa. Acara ini turut dihadiri oleh para hotelier kota Semarang.
Acara yang dilaksanakan di Atrium Arjuna Plasa 2, Plasa Simpang Lima ini mengundang beberapa narasumber dari unit hotel Kekancan Mukti Group. Salah satunya Sindhu Aribowo, Hotel Manager Radja Art & Boutique Hotel Semarang. Shindu menjelaskan jika sejarah perkembangan hotel di Indonesia dari sisi bangunan dimulai dengan bangunan yang megah, hal ini dapat dilihat dari desain hotel pertama di Indonesia.
“Memasuki orde baru, hotel mulai berasitektur modern, dan saat ini di era milenial, bangunan hotel lebih banyak berasitektur kontemporer.” Ujar Shindu.
Hal ini turut diaminkan oleh Joko Priyono, Hotel Manager Grand Edge Semarang, “Hal ini sejalan dengan kebutuhan tamu hotel yang sangat menyukai arsitektur hotel dengan bentuk-bentuk dan desain yang unik agar dapat mendukung kratifitas para millenial.”
Joko juga menambahkan bahwa fungsi hotel juga mengalami transformasi yang cukup signifikan, mengingat dulunya hotel selalu dianggap sebagai tempat yang biasa dikunjungi para pengusaha, nyatanya sekarang hotel juga kerap kali dikunjungi oleh millenial untuk berkumpul bersama teman-teman.
Apalagi saat ini hotel tak hanya menyediakan kamar untuk menginap saja, namun juga menyediakan restoran dan coffee shop yang bisa dikunjungi bersama teman maupun keluarga. Seperti misalnya Radja Art & Boutiqe Hotel yang menyediakan working space.
Tak hanya perubahan desain dan fungsi, segmentasi hotel juga ikut berubah seiring dengan berjalannya waktu. Rumah Mertua Heritage Jogja misalnya. Rosalia J, Asst Hotel Manager Rumah Mertua Heritage Jogja ini mengatakan, “Dari awal berdiri segmentasi kita lebih ke wisatawan asing sebenarnya, namun saat ini segmentasi Rumah Mertua Heritage juga ikut berubah meskipun kita tetap memimpin untuk segmentasi wisatawan asing.”
Melalui acara ini, Kekancan Mukti Group ingin mengenalkan kepada masyarakat mengenai benang merah dari arsitektur dan perkembangan hotel di Jawa Tengah, khususnya kota Semarang, dengan harapan dapat memberikan insight sebuah pelajaran tentang dunia arsitektur dan perkembangan dunia hotel. (Apriliana Dwi)






















Discussion about this post