SEMARANG, MEDIAINI.com – Sering kita melihat bunga cantik warna ungu ketika sedang di acara pesta atau gathering disebuah gedung.
Bunga ungu cantik Itu adalah Mattihola, yang berasal dari Yunani dan telah dibudidayakan sejak abad ke 16.
Anto Wibowo (39) petani bunga potong di desa kopeng, Jawa Tengah ini mengaku bahwa bunga Mattihola ini sangat diminati dipasaran.
“Saya jualnya per iket, satu iket isinya sepuluh tangkai Dan saya jual 35 ribu”. Ungkap Anto saat ditemui Mediaini.com di kebonya. (23/3/2020).
Matthiola sendiri memiliki batang yang tegak atau menyebar, tergantung pada varietasnya dan tanaman ini tingginya mecapai 60 cm.
Anto Wibowo atau yang lebih akrab disapa Cepo ini, mengatakan untuk mattihola , potongan bunga-bunga (per iket) 30 cm. sedangkan penjualanya, biasanya ada tengkulak atau pelanggan yang datang ke kebunya untuk membeli mattihola atau tanaman hias lain.
“Kalau kata tengkulak biasanya yang ngambil toko bunga dari Semarang, Salatiga, Solo dan Magelang yang sering buat dekor atau Karangan bunga”. lanjutnya.
Aroma wangi dari tumbuhan ini, akan menyebar ke tanaman lain di waktu sore dan malam hari dikarenakan pada siang hari mattihola “tidur”.
Mattiola tumbuh dari biji ke biji, membutuhkan perhatian lebih, setelah munculnya kecambah, perlu membuat pencahayaan yang baik dan menurunkan suhu hingga 12 derajat, jika tidak benih akan meregang dan mati.
Dalam menanam mattihola disarankan agar tidak didalam pot supaya gumpalan tanah berubah serta mendapat pencahayaan yang hangat dan stabil.
Cepo menambahkan, bahwa dirinya tidak hanya budidaya Mattihola saja, tetapi beberapa jenis tanaman seperti, Kaktus, bonsai, monstera, anggrek, mawar dan tanaman hias lainnya.(Praditya Wibisono)























Discussion about this post