MEDIAINI.COM – Budidaya ikan nila memang berpotensi menghasilkan cuan lumayan. Tidak heran bila banyak pelaku bisnis yang menekuninya dan bisa sukses. Bagi pemula tak perlu cemas karena Anda bisa memulainya dari nol.
Agar sukses, maka belajar dari pelaku bisnis budidaya yang berhasil menjadi solusinya. Mediaini berhasil mengompilasi deretan pelaku bisnis budidaya yang bisa menginspirasi untuk memulai bisnis budidaya ikan nila.
1. Dadang Kusdinar
Memulai budidaya dari nol tanpa ada keahlian khusus, Pria asal Subang ini sukses membuktikan jika ingin belajar dan berusaha dapat berhasil. Tanpa lelah, Dadang terus belajar hingga akhirnya menguasai berbagai hal mengenai budidaya ikan nila.
Bayangkan, Dadang yang hanya mengawali usahanya bermodal Rp 10 juta dan digunakan membeli 800 ikan untuk dua kolamnya. Hasilnya, dengan keuletaan keuntungannya kini mencapai Rp 100 juta rupiah per dan memiliki kolam berjumlah 25 dengan ukuran 1.600 meter persegi.
2. Ujang
Sebagai peternak berbagai jenis ikan tawar asal Bogor, Ujang memang terus mencari peluang dibidang peternakan. Usahanya tak sia-sia karena akhirnya Ujang serius menekuni peluang budidaya ikan nila.
Dengan bermodal Rp 21 jutaan, Ujang membeli indukan ikan sebanyak 3 kwintal. Total untuk membeli indukan ikan nila Ujang mengeluarkan kocek Rp 17 jutaan dan sisanya dibuat untuk modal kolam.
Kini, Ujang bisa memasok hingga 1 ton per hari. Keuntungan pelaku bisnis budidaya asal Desa Jabon, Kecamatan Parung ini tentu meraup jutaan rupiah.
3. Lestarianto
Pelaku usaha ketiga ini mampu mengekspor ikan nila budidayanya ke luar negeri. Lestarianto sudah menggeluti usaha ini dari tahun 1990. Awalnya Lestarianto hanya memiliki kolam dengan luas 100m2.
Seiring berjalannya waktu berkembang menjadi 8000m2. Lestarianto pun meluaskan pemasarannya baik nasional maupun internasional. Lestarianto bahkan pernah menolak permintaan ekspor ke Korea karena kelelahan untuk memenuhi 225 ton.
4. Emma Dolly Raphen
Emma melakukan pembesaran di Kecamatan Cijambe Subang. Usaha yang dimulai sejak tahun 2007 ini dilakukan di kolam air deras. Di awal rintisan, Emma mengeluarkan modal sebesar Rp 31 juta yang digunakan untuk untuk biaya sewa dan perbaikan kolam air deras beton.
Dengan usaha kerasnya, Emma bisa mengembangkan kolamnya yang berjumlah 200 kolam. Emma menyasar pasar besar seperti ritel dan restoran. Deretan ritel seperti Carrefour dan Hypermart jadi langganannya.
Usaha kerasnya tidak sia-sia. Emma bisa meraup omset Rp 420 juta di mana keuntungannya mencapai Rp 151 juta.
5. Subari
Pelaku usaha selanjutnya datang dari Balikpapan. Dia adalah Subari yang memulai usahanya dari skala rumahan. Usaha Subari ini memang dikatakan kecil di mana hanya memiliki kolam ukuran 4 X 6 meter dengan benih sejumlah 1000 ekor.
Namun, Subari terus menemukannya sehingga bisa sukses dari sini. Ada pun harga ikan nila di Balikpapan dibanderol Rp 40ribu setiap kilogramnya.
6. Sunanto Tjahyadi
Sunanto merupakan pria asal Subang yang awalnya tidak memiliki basik perikanan. Usaha ini dimulai sejak tahun 2013 dengan modal Rp 50 juta dan mendapatkan 2 liter nila. Dengan membudidayakan ikan nila jenis sultana, Sunanto mampu meraup omset sebesar Rp 13.5juta.
Setiap 1kg ikan nila sultana dijual seharga Rp 25ribu. Sejak dibudidayakan, Susanto setidaknya sudah mampu memanen ikan nila sebesar 5 sampai 7 kuintal setiap bulannya. Ada pun Sunanto tidak mengalami hambatan dalam penjualan ikan karena keluarganya sudah cukup dikenal. Namun, Suananto tidak mudah berpuas. Dia pun melebarkan pemasaran dengan menyebarkan brosur.
7. Syamsul Bahri
Pelaku usaha ketujuh ini berasal dari Sukabumi. Syamsul melakukan budidaya ikan nila dengan menggunakan metode bioflok. Dengan metode ini, selama 3 bulan dia sudah mampu menghasilkan 270kg di mana ukurannya 200 gram setiap ekornya. Ada pun setiap ekornya dihargai 26ribu.
Dari budidaya ini Syamsul mampu meraup keuntungan bersih 3,1juta untuk setiap kolam dan setiap siklus. Syamsul sendiri sudah memiliki 10 kolam dengan 2 bak tandon dan 8 kolam budidaya. Keuntungan bersih yang didapatkan pun bisa mencapai hampir 25juta setiap periode budidaya.
Tips Sukses Budidaya Ikan Nila
Anda berminat untuk budidaya ikan nila? Jika iya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kolamnya. Kolam yang ideal untuk ikan nila adalah yang berada di dataran rendah atau dekat dengan pantai. Perhatikan juga sirkulasi udara karena ikan membutuhkan kadar oksigen baik.
Anda juga bisa menggunakan filter berupa arang, spoon atau batu-batu kecil. Jika tidak, Anda pun bisa menggunakan pompa air atau aerator untuk memberikan oksigen. Dengan demikian, sistem metabolismenya pun bisa berjalan dengan baik. Jangan lupa untuk melakukan pengurasan kolam sau kali dalam seminggu.
Selain itu, memperhatikan pakan sebagai asupan ikan juga perlu diperhatikan. Pemilihan ukuran pakan wajib disesuaikan dengan ukuran benih ikan yang ada, Pasalnya, jika pakan terlalu besar maka membuat ikan pun cenderung tidak mau memakannya.
Konsisten memberikan pakan dengan jadwal yang rutin. Misalnya tiga kali sehari untuk pagi, sore dan malam, maka harus terus terjadwal dilakukan. Melakukan pengawasan dan pengecekan rutin berat badan ikan juga perlu dilakukan.
Setidaknya hal ini rutin dilakukan dua minggu sekali karena 2% hingga 5% berat ikan berasal dari pakan yang dimakan.
Sementara untuk kesehatan ikan nila, Anda perlu menambahkan probiotik agar ikan dapat lebih sehat. Hal ini juga menguntungkan karena mikroorganisme probiotik dapat mengurai kotoran dan sisa pakan. Alhasil, Anda dapat berhemat tenaga untuk mengganti ari kolamnya. (Tri Puspitasari)


























Discussion about this post