MEDIAINI.COM – Bisnis daycare selama pandemi masih berpeluang. Pasalnya, tidak semua kantor menerapkan WFH (Work From Home) untuk karyawannya. Jika pun iya, bekerja di rumah pun tetap dikejar deadline. Keberadaan anak di rumah jika tidak sedang tidur, bisa mengganggu konsentrasi bekerja. Untuk itu, ada beberapa yang memilih menitipkan anak di daycare.
Praktik daycare di kala pandemi seperti ini seharusnya menerapkan strategi. Protokol kesehatan yang mencangkup 3M dan kebersihan tempat harus dijadikan patokan utama. Orang tua juga bisa mengatur jam kerja lebih fleksibel. Jika memang pekerjaan sudah selesai, anak bisa langsung dijemput dari penitipan.
5 Langkah Bisnis Daycare Aman saat Pandemi
Bisnis daycare masih diminati dan berpeluang. Jika Anda berencana membuka bisnis ini, ada 5 langkah yang bisa ditempuh:
1. Penggunaan Masker atau APD
Penggunaan masker di zaman sekarang layaknya pakaian, sudah menjadi kewajiban. Menggunakan masker berarti melindungi diri sendiri dan orang lain. Untuk itu, terapkan peraturan untuk staf dan juga anak-anak untuk mengenakan masker. Selain itu, pastikan semuanya membawa hand sanitizer. Pastikan juga mereka selalu mengenakannya setiap kali memegang benda atau sebelum makan.
2. Pengecekan Suhu Saat Masuk
Setiap anak dan staf sebelum masuk rumah penitipan harus dilakukan pengecekan suhu. Jika melebihi suhu yang disyaratkan, ada baiknya untuk tunggu dulu di tempat yang teduh. Jika setelah 10 menit dilakukan pengecekan ulang belum juga turun, maka dianjurkan untuk pulang.
3. Pengecekan Kesehatan Berkala
Lakukan pengecekan berkala untuk para staf. Pengecekan ini berupa swab antigen atau PCR sebulan sekali. Dengan demikian, Anda bisa memastikan bahwa semua staf sehat. Jika ternyata ada yang status positif alias sakit, segera lakukan tindakan preventif. Dengan demikian, Anda memastikan tidak ada penularan dalam daycare dan menumbuhkan klaster baru.
4. Pembatasan Masuk
Berlakukan pembatasan orang keluar masuk. Jadi bisa membuat peraturan untuk penjemput menunggu di luar. Hanya anak dan staf saja yang berada di dalam wilayah daycare. Dengan pembatasan orang berlalu lalang, Anda turut mencegah terjadinya penularan COVID-19.
5. Peraturan Khusus
Dalam membuka bisnis daycare, di kondisi seperti pandemi ada baiknya Anda membuat aturan khusus. Aturan ini berupa aturan kesehatan. Jika ada staf yang sakit apalagi batuk pilek, maka mereka tidak boleh masuk kerja dan beristirahat di rumah. Namun untuk anak-anak, ada baiknya menegaskan kepada orang tua wali berlakunya aturan ini. Akan lebih baik lagi jika peraturan ini secara tertulis dan disampaikan sebelum melakukan pendaftaran.
Tips Sukses Menjalankan Bisnis Penitipan Anak
Untuk sukses menjalankan bisnis daycare, ada tips khususnya. Pertama, pastikan sudah memiliki izin usahanya. Setelah mendapatkan izin, pasangkan di dinding pada ruang tamu. Jadi orang tua wali pun semakin percaya kepada jasa penitipan anak tersebut.
Bangun juga reputasi yang baik. Reputasi ini akan terbangun melalui kinerja yang baik. Terapkan protokol kesehatan ketat. Beri pelayanan yang maksimal sehingga orang tua wali pun akan puas. Dengan demikian, mereka yang puas pun akan merekomendasikannya pada calon konsumen lain.
Untuk mendapatkan reputasi yang baik itu, Anda membutuhkan pengasuh yang profesional. Untuk itu, rekrutlah SDM yang berkualitas, sabar, ramah, dan bertanggung jawab. Pastikan juga jumlah pengasuh dengan anak yang diasuh seimbang. Dengan demikian, pengasuhan anak pun jadi tidak keteteran. Jumlah ideal satu orang pengasuh untuk bayi usia 1-2 tahun adalah 3 sampai 4 bayi. Lalu untuk usia 2-3 tahun adalah 4-6 anak. Dan untuk anak 3-4 tahun adalah 6-10 anak.
Kebersihan area penitipan juga harus diperhatikan. Secara berkala harus melakukan sterilisasi. Sebelum anak-anak sampai pastikan ruangan sudah bersih. Selama ada anak-anak juga pastikan setiap kali kotor langsung dibersihkan.
Terapkan juga protokol kesehatan yang tegas. Buat peraturan yang jelas jika ada anak atau karyawan yang sakit. Lakukan juga pengecekan kesehatan berkala. Pastikan semua orang tua wali mengetahui ketegasan ini agar mereka yakin terhadap kinerja bisnis yang Anda jalankan. (Tri Puspitasari)
Foto ilustrasi: Pixabay


























Discussion about this post