MEDIAINI.COM – Ketika awal pandemi merebak, banyak orang takut untuk beraktivitas di luar rumah dan melakukan kontak dengan orang lain. Apalagi, jika untuk urusan yang tak terlalu penting seperti potong rambut. Industri ini pun sempat sepi di dua bulan pertama pandemi.
Kini, industri barbershop telah berbenah. Mereka menerapkan protokol kesehatan untuk memberikan kenyamanan kepada pelanggannya. Salah satu contohnya di Vessel Barbershop, mereka mewajibkan pegawainya untuk memakai masker, face shield, jaket dan sarung tangan.
Selain itu, mereka menerapkan teknologi autoclave. Teknologi ini akan membantu mensterilisasi alat cukur secara keseluruhan sesuai dengan standar kedokteran. Sehingga, peralatan potong rambut dijamin steril sebelum digunakan kembali.
Tips Memulai Bisnis Barbershop
Bisnis barbershop mulai menggeliat kembali. Meski bisnis ini terbilang sederhana, namun keuntungan yang didapat cukup menggiurkan.
Anggaplah dalam sehari ada 10 orang yang datang ke barbershop dengan biaya per potong adalah Rp 20 ribu. Maka omzet per harinya bisa mencapai Rp 200 ribu dan dalam sebulan bisa sebesar Rp 6 juta. Keuntungan inilah yang membuat banyak pelaku bisnis mulai melirik barbershop.
Berikut beberapa tips memulai bisnis barbershop. Pertama, pilih lokasi yang strategis. Hampir di setiap bisnis, lokasi menjadi faktor yang penting.
Karena letak lokasi berbanding lurus dengan banyak pelanggan yang akan datang. Pilihlah lokasi yang dekat dengan pusat aktivitas keseharian seperti perkantoran atau kampus.
Kedua, rekrut barber yang handal. Barber adalah ujung tombak dari bisnis potong rambut. Untuk itu, pilihlah barber yang telah memiliki pengalaman dan lihai menata berbagai macam rambut. Tak hanya perihal teknis, namun juga kepribadian yang baik sehingga membuat pelanggan nyaman.
Ketiga, bangunlah ruangan yang nyaman. Jika barbershop penuh, sediakan ruang yang nyaman untuk pelanggan menunggu. Salah satunya dengan menyajikan desain interior yang menarik, ruangan ber AC, terdapat televisi atau wifi sebagai hiburan saat menunggu.
Keempat, peka terhadap tren. Tren rambut selalu berubah setiap waktu. Pastikan barber bisa beradaptasi dengan cepat mengikuti tren.
Kelima, paket lengkap. Selain memotong rambut, salah satu keunggulan yang bisa ditawarkan adalah pelayanan paket lengkap. Paket lengkap ini meliputi pelayanan potong rambut, jenggot atau kumis, dan keramas sehingga pelanggan yang datang akan merasa dimanjakan.
Plus Minus Berbisnis Barbershop
Setiap bisnis selalu memiliki kelebihan dan kekurangan, tak terkecuali bisnis barbershop. Bisnis yang sedang digandrungi banyak orang ini memiliki beberapa keuntungan.
Misalnya, ia tak pernah sepi karena barbershop selalu menjadi kebutuhan para pria. Sekarang potong rambut tidak hanya untuk terlihat rapi, tetapi juga agar terlihat modis dan tidak ketinggalan tren.
Keuntungan kedua, banyak kelas yang menyediakan kursus potong rambut. Jika Anda sudah mahir, bisnis barbershop bisa dijalankan sendiri tanpa karyawan. Namun, jika lebih memilih mempekerjakan orang lain, maka Anda sudah membantu perekonomian sekitar dengan memberi lapangan kerja bagi orang lain.
Modalnya pun tidak terlalu besar, hanya gunting, sisir, dan alat cukur elektrik. Apalagi untuk satu kali potongan biasanya hanya membutuhkan waktu kurang dari 20 menit, sehingga memungkinkan mendapat pelanggan lebih banyak.
Bisnis ini juga bisa dijadikan bisnis sampingan. Mengingat, banyak pelanggan yang hanya memiliki waktu luang di sore dan malam hari. Maka tak ada salahnya jika barbershop pun buka di jam-jam sepulang kantor.
Namun, membangun bisnis barbershop juga memiliki kekurangan. Misalnya, brand baru akan lebih sulit dikenal. Hal ini lah yang biasanya membuat bisnis barbershop baru relatif sepi. Pemilik barbershop bisa menyiasati ini dengan mengandalkan teknik pemasaran yang efektif di media sosial.
Belum lagi, persaingan di barbershop cukup ketat. Di satu wilayah saja bisa ada lebih dari tiga barbershop. Masing-masing ada yang lebih unggul di harga, yang lain lebih unggul di konsep.
Baca juga : Antara Barbershop dan Pangkas Rambut, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Rincian Modal Awal
Paling tidak, modal awal untuk perlengkapan barbershop berkisar sekitar 7 juta rupiah, ini tak termasuk modal gedung atau ruangan.
Modal 5 juta digunakan untuk membeli kursi pangkas rambut 2 set seharga Rp 2 juta, cermin besar 2 set dan meja rias seharga Rp 3 juta.
Sementara itu, untuk alat potong rambut, modal awal yang dibutuhkan berkisar Rp 2 juta. Jumlah tersebut dibagi untuk membeli kebutuhan mesin cukur 2 set Rp 700 ribu, sisir rambut 2 set Rp 20 ribu, gunting 2 set Rp 100 ribu, gunting sasak 2 set Rp 150 ribu, pisau cukup 2 set Rp 30 ribu. Ditambah, kebutuhan lain seperti silet isi ulang, handuk kecil, kap penutup badan, botol semprot, dan lain-lain. (Chelsea Venda)
Baca juga : Rekomendasi Waralaba Barbershop Terbaik 2020
Discussion about this post