MEDIAINI.COM –Video advertising adalah iklan yang dikemas dalam bentuk video, baik melalui offline maupun online. Perubahan era pada marketer sudah menjadi hal yang biasa, apalagi saat ini dalam bentuk video merupakan cara yang tepat dalam mengenalkan produk atau layanan Anda.
Dapat dilihat saat ini platform media sosial banyak sekali yang menggunakan video advertising, yaitu TikTok, YouTube, Instagram, Facebook. Beberapa platform tersebut sedang naik-naiknya pada saat ini.
Dilansir dari berbagai sumber, jika Anda ingin memasang video advertising, Anda tetap harus berhati-hati dalam memasangnya di media sosial. Mengapa? Karena hal tersebut memungkinkan iklan Anda akan mengganggu audiens yang sedang bermain social media. Jadi, bagaimana cara menghindari risiko seperti itu? Kamu dapat mengatur video yang tepat agar tidak mengganggu layar audiens.
Jenis-Jenis Video Advertising
Setelah mengetahui bahwa video advertising merupakan strategi marketing dalam meningkatkan penjualan atau kesadaran terhadap brand, berikut ini jenis iklan video yang bisa Anda terapkan.
1. Native Video Advertising
Native video advertising merupakan salah satu jenis iklan yang formatnya dapat disesuaikan pada masing-masing platform media sosial. Jenis iklan ini memungkinkan Anda harus membayar ke aplikasi pihak ketiga, seperti Google Ads, Facebook Ads, TikTok Ads, dan aplikasi social media lainnya.
Hal tersebut akan membuat iklan anda akan ditampilkan terlihat seperti konten pada umumnya, tanpa mengganggu audiens saat sedang berselancar di media sosial
2. Youtube Video Advertising
Sekarang ini siapa sih yang tidak mengenal YouTube? Jika Anda sering menonton Youtube, saat menontonnya pasti diselipkan beberapa iklan, baik pada awal, tengah, maupun akhir video.
Nah, dari situ sudah bisa Anda lihat bahwa hal tersebut merupakan salah satu dari jenis video advertising. Pada realitanya, jenis iklan ini sangat efektif dalam membangun branding yang kuat terhadap audiens.
3. User Generated Content
User generated content adalah konten video yang dibuat langsung oleh audiens. Nantinnya akan diunggah oleh brand atau layanan. Dalam hal ini, Anda bisa membuat kampanye video dengan menuliskan hastag di platform social media. UGC dipercaya mampu meningkatkan kepercayaan kepada audiens dan membuat brand Anda mendapat review positif yang natural dari pengguna.
4. Influencer Video Advertising
Influencer video advertising merupakan strategi marketing dengan menyewa influencer dengan banyak pengikut yang dapat memengaruhi followersnya. Anda bisa menggunakan jasa mereka untuk membuat video promosi produk atau jasa. Dengan begitu, akan mendatangkan engagement dan dapat meningkatkan penjualan bisnis Anda melalui social media.
Tips Membuat Video Advertising
- Sesuai dengan minat pemirsa hal ini akan mempermudah dalam mengemas iklan berbentuk video dengan cerita yang menyentuh emosional audiens dan dapat menciptakan hubungan oleh mereka.
- Video advertising mempunyai durasi pendek, namun berulang-ulang. Dilansir dari berbagai sumber, 10—30 detik merupakan waktu yang tepat dalam membuat video. Memanfaatkan durasi video yang tidak terlalu panjang akan lebih menarik perhatian audiens.
- Tetap bersaing, video menjadi marketing yang tepat dalam menyampaikan pesan dengan cara unik. Tak heran jika banyak sekali bisnis menggunakan video sebagai bagian dari marketing. Efektifitasnya mencapai 81% dengan menggunakan video pemasaran.
- Berisikan materi mendidik pelanggan, audiens saat ini kerap menemukan produk kebutuhan dengan cara mencari di internet. Untuk itu, dalam memenuhi kebutuhan konsumen diperlukan marketing yang berbeda dalam mendekati audiens, salah satunya menggunakan video advertising.
- Untuk meningkatkan konversi, tidak ada salahnya menggunakan video marketing sebagai salah satu strategi dalam menarik pengguna. Apalagi, Anda meningkatkan konversi dengan video. Nantinya, berkat video, netizen akan berlama-lama selancar di situs Anda. (Nashih/Elsa)