JAKARTA, MEDIAINI.COM – Paris Fashion Week 2022 di cap sebagai salah satu panggung mode terakbar di dunia. Tak heran jika ajang tahunan ini dijadikan sebagai momentum banyak pihak untuk menarik atensi dari banyak orang.
Contohnya, ada Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) yang menggelar acara GEKRAFS Paris Fashion Show at Paris Fashion Week 2022. Di acara tersebut, sejumlah produk lokal turut berpartisipasi, mulai dari MS Glow, Binus, Greenlight, 3Seconds, hingga Geprek Bensu milik Ruben Onsu.
Sialnya, ajang untuk mempromosikan produk lokal ke pentas internasional itu menuai polemik di dalam negeri. Pasalnya, opini yang bermunculan di Indonesia menggiring merek-merek tersebut seakan-akan berpartisipasi di Paris Fashion Week 2022. Padahal, acara yang digelar GEKRAFS bukan bagian dari ajang mode tahunan tersebut.
Misleading Informasi dan Membuat Opini
Karena opini tersebut dinilai salah arah, fashion enthusiast sekaligus pemilik brand parfum Alien Objects, Lucky Heng, murka dan menyebut panitia penyelenggara GEKRAFS ‘membodohi’ masyarakat.
“Agak sebel sama banyaknya brand Indonesia yang claim masuk Paris Fashion Week tahun ini. Semua berani claim dan pakai nama “Paris Fashion Week”, tapi enggak ada yang berani tag @parisfashionweek,” tulis Lucky yang terpantau via Insta Story miliknya pada Minggu, 6 Maret 2022.
Dalam Insta Story berjilid-jilid tersebut, ia menekankan bahwa Paris Fashion Week resmi hanya ada satu, yakni yang diselenggarakan Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM). Namun, ia menyebut banyak media dan agensi yang memperjualbelikan slot tayang untuk memasukkan jadwal ‘palsu’ ke kalender asli.
“Sebenarnya, praktek dan informasi misleading menggunakan nama “Paris Fashion Week” ini sudah berjalan lumayan lama. Tapi season ini, Indonesia rekor dunia sih. Dari beauty brands, Binus hingga Geprek Bensu,” sambung dia.
Oleh karena itu, ia mengaku marah kepada oknum-oknum yang memanfaatkan popularitas Paris Fashion Week untuk merek yang tidak terkait dengan fashion tersebut. Menurut dia, praktik demikian memalukan nama Indonesia di mata dunia internasional seandainya sampai terdengar oleh negara luar.
“Singkat kata, kita ‘mengada-ada’ sendiri, ‘hore-hore’ sendiri saja. Heboh sendiri, puji sendiri,” sindir Lucky.
Sebelum Lucky Heng, kecaman terhadap penggiringan opini ini juga disampaikan oleh Deddy Corbuzier dan artis senior Wanda Hamidah.
Klarifikasi GEKRAFS
Tak lama setelah Insta Story Lucky Heng viral dan diperbincangkan warganet, Chief of Committee GEKRAFS Paris Fashion Week, Temi Sumarlin berdalih bahwa sejak awal, pihaknya tidak pernah mengklaim bahwa acara yang digelarnya adalah bagian dari jadwal resmi Paris Fashion Week, melainkan jadwal penyelenggaraannya saja yang berdekatan dengan Paris Fashion Week.
“Kita enggak pernah mention part of them (FHCM), kami berdiri sendiri, during Paris Fashion Week. Semua brand paham itu,” klaim Temi.
Meski begitu, ia juga tidak menampik bahwa pihaknya memang memanfaatkan momen Paris Fashion Week untuk memperkenalkan merek asal Indonesia kepada dunia.
“Di momen ini, fashion enthusiast kumpul semua. Paris lagi penuh banget…Kita memanfaatkan momen fashion week agar Indonesia di-notice, dikasih panggung. Agenda besar kita adalah buka jalan,” jelas Temi.
“Kami tahu posisinya di mana, kami tahu bukan terafiliasi FHCM, dan ini sudah dilakukan setiap tahun. Dilakukan mandiri oleh desainer…Kita di sini semangatnya sama, dari awal secara dokumen baik, literasi enggak ada yang salah,” tutup Temi.
Beda Paris Fashion Week dan Paris Fashion Show
Berdasarkan pemaparan Lucky Heng melalui Insta Story miliknya, terdapat beberapa perbedaan Paris Fashion Week dan Paris Fashion Show yang digelar oleh GEKRAFS, antara lain:
1. Partisipan
Sesuai namanya, Paris Fashion Week diikuti oleh para fashion enthusiast. Artinya, partisipan yang melenggang di pentas dunia tersebut berhubungan dengan dunia mode. Sementara di Paris Fashion Show, terdapat beberapa merek yang di luar cakupan industri mode, sebut saja Geprek Bensu yang berlatar kuliner atau Binus yang mewakili ranah edukasi.
2. Rangkaian Acara
Jika diamati lebih teliti, perbedaan juga bisa dilihat dari rangkaian acara di kedua ajang tersebut. Jika Paris Fashion Week terkonsentrasi pada pameran busana, lain hanya dengan acara besutan GEKRAFS yang terlihat ‘wah’ karena diisi oleh agenda yang beragam.
“Jadwal officialnya (Paris Fashion Week) juga hanya ada satu. Bukan ‘Beauty Week’ atau ‘Culinary Week’,” imbuh Lucky.
3. Akun Instagram
Jika ingin melihat informasi yang valid tentang ajang mode tahunan ini, Lucky menerangkan bahwa akun Instagram resmi Paris Fashion Week hanya ada satu, yakni di @parisfashionweek. Sementara itu, Paris Fashion Show masih ‘mengekor’ pada laman media sosial milik GEKRAFS.
“Semua berani claim dan pakai nama ‘Paris Fashion Week’, tapi gak ada yang berani tag @parisfashionweek,” pungkasnya. (Tivan)






















