SEMARANG, MEDIAINI.COM – Inilah kisah tentang Adi Nugraha, pendiri Gulabed Gadget, yang mengubah sebuah musibah kecil menjadi peluang bisnis besar, dan kini menjadi pemasok gadget bekas terbesar dengan puluhan karyawan serta cabang di berbagai kota. Jika Anda sedang mencari cara mau jual HP dengan mudah, kisah ini bisa menjadi inspirasi tentang bagaimana dunia jual beli gadget bekas bekerja.
Awal Mula : Modal Blackberry Rusak
Perjalanan Adi dimulai bukan dari modal besar, melainkan dari sebuah ketidaksengajaan yang naas pada tahun 2013, di era kejayaan BlackBerry. Saat itu, Adi baru saja membeli sebuah BlackBerry baru. Namun, takdir berkata lain: beberapa minggu kemudian ponsel itu terjatuh dan layarnya pecah.
Merasa risih, Adi memutuskan mau jual HP barunya yang sudah rusak tersebut. Siapa sangka, BlackBerry berlayar pecah itu laku dengan cepat. Dari modal awal penjualan ponsel rusak inilah, Adi Nugraha melihat adanya celah besar dan potensi di pasar. Ia menyadari: proses jual beli gadget bekas secara online itu mudah dan cepat.
Enam Tahun Konsisten Merangkap Jabatan
Jauh sebelum sukses, Adi Nugraha telah menunjukkan kegigihan yang luar biasa. Setelah lulus SMA (2010), ia nekad merantau ke Semarang tanpa kenalan dan bekerja di sebuah perusahaan PPOB selama enam tahun.
Alih-alih bersantai di luar jam kerja, Adi memanfaatkan waktu luangnya sepulang kantor atau di akhir pekan untuk berjualan handphone. Ia mengandalkan promosi online melalui Kaskus, Berniaga, dan Tokobagus. Selama enam tahun menjadi karyawan, ia secara konsisten merangkap sebagai pebisnis gadget kecil-kecilan. Keuletannya inilah yang menjadi fondasi utama keberhasilan Gulabed Gadget.
Transformasi Bisnis di Tengah Pandemi COVID-19
Dengan ketekunan, bisnis Adi terus bertumbuh. Komitmennya jelas: 95% unit yang dijual adalah barang second dengan kondisi baik, karena unit didapatkan langsung dari customer sehingga kualitas dan harga bisa bersaing.
Ujian terberat datang saat Pandemi COVID-19. Banyak bisnis yang kesulitan, namun Adi Nugraha justru menemukan celah dan kesempatan untuk bertahan.
Tips Bertahan: Beralih Menjadi Pemasok
Adi menjelaskan tips utamanya: terus berusaha mencari celah dan kesempatan. Di tengah kondisi pasar yang kurang baik, Adi mengambil langkah strategis: ia mengubah fokus bisnisnya dari ritel (menjual eceran) menjadi pemasok barang (quantity) untuk reseller.
Strategi ini terbukti jitu. Saat ini, Gulabed Gadget telah menjadi bisnis B2B (Business to Business) yang sukses dan memiliki ratusan reseller yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Kantor Gulabed bahkan tidak lagi beroperasi layaknya toko ritel, melainkan seperti kantor pusat yang melayani penjualan ke pedagang.
Kunci Sukses Gulabed: Konsisten dan Paham Aturan
Kini, Gulabed Gadget telah memiliki kurang lebih 40 karyawan dan cabang di kota-kota besar seperti Semarang, Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok, Bandung, Malang, dan Surabaya.
Adi Nugraha membagikan dua kunci sukses yang ia yakini:
Konsisten, Jangan Ikut Tren: “Kunci sebuah kesuksesan itu konsisten dan tidak pindah ngikut tren,” tegasnya. Menurut Adi, mencoba usaha baru berarti harus memulai lagi dari nol, baik pengalaman maupun ilmu barunya.
Pahami Hukum: Dalam dunia jual beli, terkadang terjadi persinggungan dengan hukum. Adi berbagi pengalamannya kerap dituduh menampung barang curian. Karena hal ini, ia berinisiaga untuk belajar hukum privat—mulai dari berkonsultasi dengan pengacara hingga belajar online. Ia berpesan, pengusaha harus memahami hukum agar tahu cara penanganan yang tepat di kemudian hari.
Kesimpulan : Peluang Selalu Ada !
Kisah Adi Nugraha adalah bukti nyata bahwa modal terbesar dalam bisnis bukanlah uang, melainkan ketekunan, keberanian mengambil risiko, dan konsistensi. Jadi, jika Anda sekarang sedang berpikir mau jual HP bekas Anda, ingatlah bahwa barang bekas yang Anda miliki bisa menjadi modal awal bagi kesuksesan Anda berikutnya, sama seperti BlackBerry layar pecah milik Adi Nugraha!