MEDIAINI.COM – Budidaya udang vaname bisa jadi peluang yang membuat cuan datang. Udang vaname memang menjadi primadona dan disukai banyak orang. Sudah banyak orang yang membudidayakan udang jenis ini. Apalagi saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah mengeluarkan Surat Keputusan N0 41/2001 berupa pelepasan udang vaname sebagai varietas unggul.
Dengan adanya surat keputusan tersebut semakin banyak peternak yang membudidayakan udang vaname. Kebetulan udang jenis ini juga mampu meningkatkan produksi sehingga akan berimbas kepada pendapatan para nelayan. Ada pun kelebihan udang jenis ini lainnya adalah berukuran besar dan tumbuh lebih cepat.
Cara Memulai Budidaya Udang Vaname
Persiapan Lokasi
Langkah pertama adalah menyiapkan lokasi untuk budidaya udang vaname. Persiapan lokasi ini menjadi faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan panen hingga 60 persen. Ada pun tempat budidaya udang yang baik berada di tempat kosong dan luas. Jika ingin membuatkan tambak, pastikan sudah dikeringkan terlebih dahulu hingga ke dasarnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya lumut dan lumpur yang dapat menggagalkan budidaya.
Pemupukan Tambak
Bersihkan tambak dari segala jenis hama agar tidak mengganggu pertumbuhan udang. Anda juga harus rajin mengukur pH air. Hal ini bisa dilakukan dengan kapur pertanian sebanyak 840 kg per hektarnya jika pH-nya asam atau kurang dari 6. Namun, bisa juga memberikan dedak fermentasi.
Pengisian Air
Selanjutnya, saatnya melakukan pengisian air tambak. Jumlah volume yang diisi dapat dilihat dari kedalaman air. Ada pun kedalaman yang baik sekitar 1-1,5 meter. Selanjutnya untuk tingkat kecerahan optimal adalah 30-40 cm. Jika tidak mencapai angka itu, peternak harus mengganti air tambak secepat mungkin. Sedangkan jika lebih dari 40 cm, peternak harus melakukan pemupukan ulang agar plankton dapat tumbuh ideal.
Pemilihan Bibit Unggul
Setelah menyiapkan lahannya, saatnya menyiapkan bibit unggul udang vaname. Ciri bibit unggul antara lain berbentuk panjang dan ramping. Ukurannya pun lebih besar bila dibandingkan bibit lain. Warna tubuhnya putih, transparan, dan tidak ada lumut. Tidak hanya badannya, kakinya juga bersih. Dapat bergerak dengan lincah bahkan melawan arus. Untuk isi ususnya juga tidak putus. Bibit ini juga harus memiliki respon yang baik terhadap gerakan.
Penebaran Bibit
Setelah pemilihan bibit selesai, saatnya untuk menyebarkannya ke kolam yang tersedia. Sebarlah bibit ketika sinar matahari tidak terik. Waktu yang paling baik adalah sore hari. Ada pun bibit yang sebaiknya disebar adalah yang berusia 6 sampai 10 hari. Pastikan juga suhu air tidak begitu panas. Suhu yang baik adalah saat diukur dengan menggunakan termometer menunjukkan angka 10-15 derajat Celcius.
Pemberian Pakan
Untuk pemberian pakan, harus memperhatikan kondisi udang terlebih dahulu. Semakin besar ukurannya, maka pakan yang diberikan harus lebih banyak. Durasi pemberian pakan yang baik adalah 2 hingga 3 kali. Untuk pakannya berupa pelet, ikan rucah, pakan pabrikan, jagung pecah yang ditambahkan vitamin, dan lain sebagainya.
Pemberian Vitamin
Untuk menghasilkan udang vaname yang berkualitas, Anda harus merawatnya secara baik. Perawatan yang baik ini berupa pemberian vitamin. Anda bisa memberikan vitamin prototipe untuk merangsang nafsu makan dan vitalitas. Untuk dosisnya, cukup 1 sendok untuk setiap 10 kg pakan. Ada pun 1 sendok vitamin prototipe direndam dalam 1 liter air yang kemudian dicampur 3 telur ayam. Selanjutnya, campur pada pakan udang hingga meresap.
Persiapan Panen
Saatnya persiapan panen udang! Waktu paling tepat untuk memanen udang vaname adalah ketika usianya mencapai 100 hingga 110 hari. Pilihlah waktu malam hari untuk memanennya. Anda bisa menyiapkan peralatan berupa pompa air untuk mengurangi air tambak. Tak lupa, bersihkan udang dari segala kotoran seperti lumut dan makanan. Setelah disortir berdasarkan ukuran, masukkan udang ke dalam box yang sudah diisi es.
Analisa Modal
Dalam ternak udang, ada biaya peralatan dan juga operasional. Untuk pembuatan lahan menggunakan kolam terpal sendiri dibutuhkan biaya sekitar Rp 3 juta. Dari biaya ini, Anda akan mendapatkan pompa standar, alat pembersih kolam jaring, wadah, kolam terpal, dan biaya lain-lain.
Selanjutnya butuh modal untuk operasionalnya. Anda bisa menyediakan modal operasional selama 3 bulan. Ada pun besaran modal yang Anda butuhkan adalah Rp 11,5 juta. Dari modal ini Anda akan mendapatkan bibit, pakan, vitamin, air, listrik, dan biaya lainnya. Bahkan, And apun sudah bisa mempekerjakan karyawan dengan modal Rp 2,4 juta. Total modal yang dibutuhkan adalah Rp 14,5 juta. (Tri Puspitasari)
Foto Ilustrasi: tambakudangvaname.com



























Discussion about this post