MEDIAINI.COM – Iklan persuasif adalah metode periklanan yang mencoba meyakinkan konsumen untuk membeli produk atau layanan dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Metode periklanan persuasif ini mencoba membingkai produk secara positif dan meyakinkan konsumen tentang manfaatnya. Iklan persuasif menggunakan respons emosional daripada fakta untuk memotivasi konsumen.
Periklanan membutuhkan pengembangan khusus untuk target pasar. Audiens yang berbeda menanggapi berbagai jenis pesan, dan penting untuk membuat iklan yang memotivasi konsumen Anda untuk mengambil tindakan. Penting untuk memahami apa yang dihargai oleh audiens Anda dan apa yang menarik bagi mereka. Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai seluk-beluk iklan persuasif.
Apa Itu Iklan Persuasif?
Iklan persuasif merupakan iklan yang secara khusus ditujukan untuk membujuk, mengajak, atau merayu para konsumen agar melakukan pembelian terhadap barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Kata persuasif sendiri memiliki definisi upaya atau usaha untuk mengubah keputusan pelanggan dengan cara yang sopan dan halus atau tersirat. Metode penyampaian pesan dilakukan dengan cara tidak langsung atau disebut dengan soft selling.
Iklan ini juga sering disebut iklan dengan kekuatan daya bujuk. Daya bujuk atau daya rayuan mempunyai pengaruh untuk memikat orang untuk melakukan sesuatu. Iklan dengan pengaruh yang kuat dapat dipastikan dapat menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri dengan brand, produk atau jasa yang brand Anda tawarkan. Dengan kata lain, Anda dapat membuat pelanggan tertarik untuk mencoba produk yang Anda tawarkan.
Iklan persuasif merupakan jenis iklan yang menyiratkan dan meyakinkan pelanggan sehingga membuat mereka percaya bahwa suatu produk atau layanan layak dibeli. Dengan jenis iklan ini, pemasar menarik emosi audiens. Fakta dan angka tidak selalu cukup untuk meyakinkan audiens target tertentu. Banyak pelaku bisnis mencoba membangun hubungan emosional, yang membantu dan mendorong konsumen untuk membeli.
Tujuan Iklan Persuasif
Tujuan dari iklan persuasif ialah menciptakan permintaan, membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan merek tertentu kepada produk Anda, dan mengubah persepsi pelanggan terhadap nilai atau atribut produk. Tujuan yang paling utama dalam iklan persuasif ini ialah mendorong audeins agar membeli saat itu juga setelah melihat iklan tersebut.
Iklan persuasif juga memiliki ciri-ciri tertentu, seperti penggunaan kata ajakan “ayo!”, “segera dapatkan!”, dan lain-lain. Iklan ini sering kali menggunakan intonasi yang tinggi disertai penggunaan tanda seru di akhir kata. Namun demikian, tidak jarang juga iklan persuasif yang menggunakan kata yang mengandung pertanyaan seperti, “Ingin cuan, tapi nggak tau caranya?”. Masih banyak lagi contoh-contoh iklan persuasif di kehidupan nyata.
Teknik Iklan Persuasif
Menurut Send Plus, terdapat 4 jenis teknik dalam iklan perusasif. Berikut adalah penjelasannya.
1. Daya Tarik Emosional
Saat menggunakan teknik ini, perusahaan mencoba membangkitkan jenis emosi tertentu pada pelanggan. Hal itu bisa berupa kebahagiaan, kepuasan, kejutan, kegembiraan, minat, atau kesedihan. Dengan cara ini, perusahaan dapat membuat konsumen tidak menggunakan pemikiran rasional, melainkan mengandalkan emosi mereka pada saat itu juga. Akibatnya, klien melakukan pembelian impulsif dan menghasilkan lebih banyak profit bagi perusahaan.
2. The Carrot and The Sticks
Teknik ini mencoba memberikan sensasi yang kontras kepada pelanggan. Iklan yang menggunakan prinsip the carrots memuat nilai dan manfaat produk untuk menghibur konsumen. Itu membuat mereka merasa berharap bahwa produk tertentu dapat membawa solusi untuk masalah mereka. Namun demikian, beberapa iklan berfokus pada prinsip the sticks. Dalam hal ini, merek menonjolkan aspek negatif dan bahaya yang dapat muncul jika pelanggan tidak membeli produk tertentu.
3. Prinsip Kelangkaan
Teknik ini berfokus pada keinginan orang untuk memiliki sesuatu yang unik dan orisinal. Teknik ini digunakan untuk mendekati pelanggan yang memperhatikan produk atau pengalaman langka. Hal demikian akan berhasil karena orang bisa merasa lebih kuat ketika memiliki sesuatu yang luar biasa yang tidak dimiliki orang lain.
4. Menggunakan Jasa Influencer
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan jasa influencer ke iklan produk Anda. Perusahaan menciptakan endorsement dengan influencers dan meningkatkan keterlibatan pelanggan. Influencers dapat menambah nilai produk Anda dan membuatnya lebih diminati konsumen.
Demikian penjelaan mengenai iklan persuasif. Anda bisa memilih menggunakan beragam teknik yang telah dipaparkan di atas. Untuk menghasilkan dampak yang signifikan, Anda mungkin perlu merencanakan terlebih dahulu jenis iklan yang akan gunakan. (Rusydi/Elsa)