MEDIAINI.COM – Sebagai seorang penerbit yang bergerak dalam bidang periklanan pasti mengetahui apa yang disebut RSS advertising atau RSS Feed. RSS Feed biasanya ditampilkan pada sebuah halaman website. RSS feed biasanya muncul dengan warna khas kuning dengan teks “RSS”. Apakah Anda masih bingung? Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai seluk-beluk RSS advertising yang bisa Anda pahami. Sebelumnya, kita kenali dulu definisi dari RSS Feed.
Apa itu RSS Feed?
Sederhananya seperti ini, Anda pasti mengenal platform bernama YouTube. Untuk mendapatkan notifikasi dari channel favorit Anda supaya tidak ketinggalan video yang dibuat oleh YouTubue Creator, Anda harus subscribe terlebih dahulu. Begitulah juga kira-kira cara kerja RSS. Dilansir dari William.com.au, RSS dikembangkan oleh Netscape pada tahun 1997. RSS Feed memungkinkan pengguna untuk berlangganan ke situs web, menerima konten baru dan yang diperbarui secara instan, tanpa perlu mengunjungi kembali situs web tersebut. RSS Feed pada akhirnya menyediakan metode yang terbuka dan efisien untuk sindikasi konten digital.
RSS merupakan singkatan dari Really Simple Syndication atau Rich Site Summary. Sebelum adanya RSS Feed, jika Anda ingin mendapatkan informasi terbaru dari website favorit, langkah yang dilakukan adalah dengan membuka bookmark halaman website tersebut, kemudian membukanya secara manual untuk dapat melihat update terbaru. Nah, RSS Feed mampu memberikan solusi untuk menangani masalah itu dengan memberikan izin pengguna untuk mendapatkan informasi terbaru dari website favorit yang sering mereka kunjungi tanpa harus membukanya secara manual.
Apa itu RSS Advertising?
Secara bertahap, berbagai perusahaan dan pelaku bisnis mengakui RSS Feed sebagai teknik pemasaran viral yang efektif. RSS secara efisien memungkinkan pengguna untuk menerima informasi, sementara pada saat yang sama, mendapat untung dari iklan di dalam RSS Feed ini.
Mengapa RSS advertising digunakan? Pengguna berlangganan RSS Feed dengan cepat dan padat. Dengan demikian, membuat RSS advertising mudah dilacak dan efektif dalam memungkinkan perusahaan mengukur kesuksesan. RSS advertising cukup murah dan dapat menghasilkan rasio klik-tayang yang lebih tinggi daripada kebanyakan bentuk iklan online.
Mengingat lonjakan penggunaan RSS sebagai media iklan selama beberapa tahun terakhir, sangat mungkin memiliki potensi untuk menyalip world wide web atau e–mail sebagai cara langsung melihat konten oleh pengguna di masa depan.
Kelebihan dari RSS Advertising
Daya pikat sebenarnya dari RSS advertising adalah kemampuan untuk menargetkan audiens secara khusus. RSS dapat memberikan kemudahan kepada para pengguna yang berlangganan dari sebuah konten. Dengan begitu, Anda bisa menjangkau audiens khusus yang memang sangat relevan dan yang telah memilih untuk mendengar konten dari penerbit tertentu.
Ketika menggunakan RSS Feed, para pengguna, subscriber, atau pengunjung akan menerima pemberitahuan mengenai update terbaru dari blog atau website secara langsung ke feed reader, aplikasi desktop, atau perangkat lainnya.
Pengguna yang berlangganan (subscriber) unggahan di website Anda tidak perlu mengingat alamat URL karena mereka dapat membawa konten ke dalam satu lokasi yang sama, di mana mereka bisa membaca semuanya secara langsung. Sebuah konten akan menjadi lebih portable sehingga para subscriber dapat menyimpannya secara offlline.
Eksekusi efektif dari strategi yang tepat pada akhirnya akan membantu pengiklan mendapatkan hasil yang mereka inginkan dari RSS advertising campaign. Ingat, pengguna telah membuat pilihan untuk menerima konten dan sering kali menjadi pembaca setia feed. Oleh karena itu, RSS advertising bersifat langsung, signifikan, dan biasanya menjangkau pengguna yang memang ingin mendengar dari penerbit tertentu.
Kelemahan RSS Advertising
Eksekusi efektif dari strategi yang tepat pada akhirnya akan membantu pengiklan mendapatkan hasil yang mereka inginkan dari RSS advertising campaign. Ingat, pengguna telah membuat pilihan untuk menerima konten dan sering kali menjadi pembaca setia feed mereka. Oleh karena itu, RSS advertising bersifat langsung, signifikan, dan biasanya menjangkau pengguna yang sudah tertarget. Oleh sebab itu, jangkauannya pun tidak begitu luas. Inilah yang muncul sebagai kelemahan dalam RSS advertising.
Selain itu, Anda juga harus mampu mengelola notifikasi yang diberikan kepada pengguna dengan baik. Oleh sebab itu, Anda harus menjaga hubungan baik dengan subscribers. Jagalah pula kualitas konten iklan Anda supaya subscribers tidak mematikan notifikasi RSS advertising.
Strategi dalam RSS Advertising
Dibutuhkan strategi yang tepat agar Anda bisa menjangkau target Anda. Selain itu, strategi ini juga diperlukan agar subscribers Anda tidak kabur. Dilansir dari berbagai sumber, inilah strategi dalam RSS advertising.
1. Jangan Pasang Iklan di Lokasi yang Tidak Relevan
Mengapa pengguna berbondong-bondong ke RSS? Karena menghemat waktu. Mereka tidak ingin berlama-lama di kumpulan konten untuk melacak apa yang mereka inginkan saat dibombardir dengan iklan. RSS advertising dapat menjadi jalan pintas jika digunakan dengan strategi online yang tepat.
2. Bayarlah Konten Iklan yang Sesuai dengan Produk Anda
RSS advertising harus valid dan menonjol dibandingkan metode lain. Pertimbangkan sikap manajemen waktu konsumsi dari pengguna dan renungkanlah berbagai cara untuk mengintegrasikan iklan ke dalam RSS Feed. Buat konten yang bermanfaat dan unik. Konten iklan adalah kuncinya. Keindahan konten RSS advertising dinilai dari nilai aktualnya dan perkembangannya.
3. Awasi Rasio Iklan dan Tarif Berhenti Berlangganan
Kunci untuk mempertahankan rasio iklan yang seimbang dan menerapkan sistem yang efektif adalah dengan berhenti berlangganan dan mengatur jumlah iklan ke konten. RSS advertising dapat dilakukan dengan mudah dan langsung selama Anda menghormati aturan portal dan audiens Anda.
4. Jangan Memaksakan Penjualan
Seperti yang Anda lakukan dalam penjualan, RSS adalah tentang menjaga hubungan dengan target demografis Anda. Anda tidak hanya memberikan informasi, tetapi sekarang Anda lebih dekat dan intim dengan target pasar. Jadi, permudah subscribers Anda untuk mengakses informasi dan beri mereka alasan untuk membacanya, jangan memaksanya.
5. Cobalah untuk Bersabar
Tidak semua RSS Feed terbaca, maka cobalah untuk bersabar. Kesabaran benar-benar kunci dari platform ini. Anda perlu membangun kepercayaan dan hubungan baik dengan pengguna sebelum mereka akhirnya mendekati Anda. Bisa dikatakan bahwa RSS ini cukup unik. Ketika pengguna merasa siap, mereka akan mengakses informasi. (Rusydi/Elsa)