MEDIAINI.COM – Salesperson bertugas menjual produk, barang, atau layanan kepada pembeli. Diperlukan teknik-teknik tertentu untuk menjual produk dan untuk mengetahui apa yang diinginkan pembeli. Apakah Anda ingin menjadi salesperson yang profesional dan bisa diandalkan? Dalam artikel ini telah dirangkum beberapa tips untuk Anda.
Seorang salesperson memiliki peranan yang cukup penting dalam suatu perusahaan, terutama dalam hal penjualan. Oleh karena itu, salesperson akan menawarkan produk atau layanan untuk memenuhi kebutuhan para pembeli. Dalam beberapa kondisi, salesperson bekerja agar para pembeli menggunakan produk mereka. Pembeli ini bisa dari repeat buyer maupun pelanggan baru. Target pasar atau pembeli biasanya telah ditentukan oleh perusahaan itu sendiri.
Skills yang Harus Dipenuhi oleh Salesperson yang Profesional
Apapun produk yang akan disuguhkan, untuk dapat unggul di dalam proses penjualan dengan ritme yang cepat, Anda perlu memenuhi skills tertentu. Terdapat dua kategori besar yang harus dikuasai seorang salesperson yang profesional, yaitu hard skills dan soft skills. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah penjelasan mengenai hard skills dan soft skills seorang salesperson.
1. Hard Skills
a. Memahami Produk
Seorang salesperson yang tidak mengerti seluk-beluk produk yang mereka jual akan sangat sulit menarik perhatian calon pembeli. Oleh sebab itu, sebelum melakukan penjualan, salesperson harus memahami secara detail produk yang akan dijual. Pemahaman produk tersebut berupa cara kerjanya, nilai bisnisnya, kelebihan-kelebihannya, dan keunikannya yang membuat produk berbeda dari produk kompetitor.
b. Kemampuan Presentasi
Dengan presentasi yang baik, Anda bisa membangun hubungan baik dengan calon konsumen. Apabila kompetensi tersebut terpenuhi, kesepakatan pun akan semakin mungkin terjadi. Seorang salesperson harus mampu memaparkan produknya dengan baik dan menggunakan sudut pandang calon konsumen. Anda juga bisa menggunakan perangkat-perangkat lain yang berfungsi untuk mendukung proses presentasi Anda kepada konsumen.
c. Teknik Closing Sales
Hard skills lain yang tak kalah penting dimiliki oleh salesperson yakni tentang bagaimana mereka melakukan closing sales. Teknik closing sales ini adalah tahapan penentuan apakah calon konsumen akan melakukan pembelian atau tidak.
Bila seorang salesperson tidak bisa cepat, tepat, dan tanggap dalam melakukan closing, kemungkinan calon konsumen atau prospek akan menghilang dan menyebabkan kegagalan dalam proses penjualan. Maka dari itu, dibutuhkan kemampuan persuasif dan kemampuan meyakinkan calon konsumen ketika melakukan teknik closing sales ini.
2. Soft Skills
a. Public Speaking
Hal ini bisa dinilai dari nada bicara, pilihan kata, dan sebagainya. Dalam dunia penjualan, cara berbicara atau berkomunikasi yang memikat calon pembeli menjadi elemen yang sangat penting. Seorang salesperson sebaiknya menyesuaikan suara dan gaya bicara dengan calon pelanggan.
Anda harus pintar menangkap situasi, seperti apakah harus formal atau dengan gaya bahasa yang santai. Target pasar yang jelas akan memudahkan Anda untuk menentukan gaya bahasa saat proses penjualan. Dengan begitu, calon konsumen akan menjadi merasa lebih dekat dengan Anda dan tidak menutup kemungkinan bahwa calon konsumen tersebut akan membeli produk yang Anda jual.
b. Negosiasi
Kemampuan negosiasi diperlukan oleh seorang salesperson yang profesional. Negosiasi diperlukan untuk mendapatkan kesepakatan terbaik dengan calon konsumen tanpa merugikan perusahaan. Untuk mendukung kemampuan ini, Anda harus megnetahui nilai produk yang sedang Anda jual. Selain kemampuan negosiasi, Anda juga perlu membangun hubungan baik dengan konsumen. Usahakanlah untuk selalu berpikir dari sudut pandang konsumen.
c. Interpersonal
Interpersonal berarti hubungan antarpribadi. Salesperson yang profesional diharapkan memiliki kemampuan ini. Pasalnya, sekadar mampu mengobrol dengan orang saja tidak cukup. Salesperson juga perlu memiliki empati kepada calon konsumen. Selain itu, salesperson perlu mendengar keluhan pelanggan dengan baik, baik keluhan yang diutarakan secara langsung maupun tidak langsung. Kemudian, memberikan feedback sesuai dengan situasi mereka.
d. Fokus pada Target
Sebaiknya Anda sudah mengetahui berapa jumlah target yang harus Anda penuhi. Seorang salesperson tentu harus fokus pada target yang diminta oleh perusahaan. Tidak cukup di situ saja, agar dapat fokus dan berhasil, Anda perlu banyak belajar dari rekan yang lain, dan harus berusaha semaksimal dan sekreatif mungkin untuk mencapai tujuan. Anda juga bisa merayakan keberhasilan pencapaian target bersama tim agar tetap semangat untuk memenuhi target-target di kemudian hari.
Langkah-Langkah Menjadi Salesperson yang Bisa Diandalkan
Mengutip dari laman Saleshacker.com berikut beberapa langkah yang bisa membuat Anda sukses menjadi seorang sales yang bisa diandalkan.
1. Manajemen Waktu
Sebagai seorang salesperson Anda harus mampu mengelola waktu Anda secara mandiri. Kuncinya adalah ketertiban Anda dalam menjalankan aktivitas yang telah Anda alokasikan waktunya. Hindari pula aktivitas-aktivitas lain yang dirasa tidak begitu penting dan tidak menguntungkan dalam rangka penjualan.
2. Membuat Laporan Rutin
Membuat laporan adalah kewajiban dari salesperson. Akan tetapi, sebaiknya laporan tersebut terselenggara secara rutin. Laporan rutin tersebut berisi rekapan dari perkembangan pekerjaan Anda. Hal ini tentunya akan membuat pekerjaan Anda berbeda dari karyawan lainnya.
Laporan rutin dan detail yang telah Anda buat akan mengesankan anggota salesperson yang lain, khususnya team leader Anda. Dengan laporan rutin, Anda juga bisa mengetahui jumlah penjualan dan bisa mengetahui kapan target sales Anda merosot ataupun ketika memenuhi target.
3. Bekerja di Kantor
Memang, sangat menggiurkan ketika melihat sales senior bekerja dari luar kota atau perjalanan untuk pertemuan dengan klien. Namun demikian, bagi salesperson pemula, menghabiskan waktu lebih banyak di kantor tentunya juga memberikan banyak manfaat. Anda bisa mengenali produk-produk Anda secara detail terlebih dahulu.
4. Menetapkan Tujuanyang Jelas
Terdapat rumus sederhana untuk menetapkan tujuan Anda dalam proses penjualan. Rumusnya yaitu berapa banyak X (usaha) yang dibutuhkan untuk mencapai Y (tujuan)?
Tanpa tujuan yang jelas, Anda akan mudah terjebak dalam kegiatan lain yang tidak relevan dengan tujuan. Agar dapat memfokuskan pikiran, Anda harus menentukan tujuan yang jelas dan pasti. (Erry/Elsa)