MEDIAINI.COM – Advertising network atau juga dikenal sebagai online advertising network adalah perusahaan pengiklan yang mengendalikan semua atau sebagian dari iklan-iklannya. Contoh-contoh advertising network adalah Innity, Adstars, Adplus, dan Google Adwords. Advetising Network merupakan sebuah jaringan yang menghubungkan antara pemasang iklan dengan pemilik situs web. Perusahaan advertising network memfasilitasi pemasangan banner iklan dari advertiser di halaman website para publisher yang masuk dalam jaringan advertising mereka.
Bisanya, iklan-iklan yang dipasang tidak mempunyai target konsumen khusus. Pemasang iklan jenis ini mengincar khalayak luas yang melihat iklan. Para pelaku usaha tentunya menginginkan biaya yang minim. Hal ini memungkinkan para advertiser menayangkan banner iklan mereka di banyak website sehingga menjangkau lebih banyak audiens. Perusahaan advertising network di Indonsia belum terlalu banyak.
Tipe-Tipe Advertising Network
Dilansir dari berbagai sumber, terdapat beberapa jenis advertising network. Berikut ini adalah jenis-jenisnya.
1. Vertikal Networks
Jaringan iklan yang dipasang sesuai dengan topik di website, contohnya otomotif, fashion, seni, olahraga, dan sebagainya.
2. Premium Networks
Jaringan iklan ini menawarkan inventaris dari penerbit populer.
3. Inventory-spesific Networks
Jenis iklan ini menawarkan inventaris yang khusus.
4. Targeted Networks
Jaringan iklan ini menawarkan kemampuan penargetan pasar secara khusus.
Kelebihan dan Kelemahan Advertising Network
1. Kelebihan Ads Networks
Kelebihan ads networks yaitu publisher bisa memfokuskan dirinya pada pembuatan artikel yang berkualitas tanpa tanpa harus memikirkan traffic rank blog yang tinggi agar mendapatkan iklan yang semakin tinggi.
2. Kelemahan Ads Networks
Kekurangan ads networks adalah peraturan yang harus diikuti cukup banyak sehingga pemasangan iklan kurang menjadi bebas dan leluasa.
Kriteria Advertising Network yang Baik
Beberapa kriteria advertising network yang bagus menurut penelusuran berbagai sumber adalah seperti berikut:
- Para publisher dalam jaringannya memiliki lalu lintas website yang tinggi. Dengan kata lain, pengunjungnya
- Mampu melakukan optimisasi untuk menyukseskan sebuah promosi.
- Memiliki teknologi targeting yang akurat. Kemampuan targeting yang harus dimiliki minimal ialah berdasarkan waktu, lokasi, tindakan, contextual (keywords), dan retargeting (remarketing)
- Konten dalam jaringan website yang dimiliki adalah konten-konten yang berkualitas dan stabil.
- Menawarkan layanan yang baik bagi para customer. Pelayanan yang baik berupa respons yang tanggap untuk setiap permintaan dari customer.
- Memiliki sales team yang profesional sehingga bisa menjadi konsultan bagi para customernya.
- Dapat menjembatani sebuah program promosi, baik online maupun offline.
Contoh-Contoh Perusahaan Advertising Network
Dilansir dari Hubspot, berikut merupakan contoh-contoh perusahaan yang bergerak dalam advertising network.
1. Google Adsense
Dalam dunia ads network, Google Adsense merupakan salah satu jaringan yang tertua sekaligus yang terbesar. Rekam jejak dan reputasinya tercatat baik karena teknologi yang mutakhir. Selain itu perusahaan ini sudah terbilang cukup stabil.
Iklan yang dipublikasikan oleh Google Adsense bisa dalam bentuk berbagai format dengan tersedia opsi yang detail. Google AdSense menjaga pengiklannya dengan standar kualitas yang cukup tinggi.
2. Media.net
Media.net merupakan salah satu jaringan iklan paling populer. Beberapa penerbitnya yang cukup terkenal ialah CNN, Forbes, dan Esquire.
3. Pop Ads
PopAds adalah salah satu jaringan iklan ternama dengan spesialisasi terkait iklan pop-under. Sebagai penyegar, iklan pop-under muncul di bawah jendela aktif milik pengguna desktop dan seluler.
Jaringan iklan adalah elemen monetisasi penting dari ekosistem periklanan seluler. Perusahaan jaringan ini bertindak sebagai perantara teknis dan komersial antara pengiklan dan penerbit website. (Rusydi/Elsa)