MEDIAINI.COM – Apa itu geograhic branding? Geographic branding merupakan salah satu jenis branding yang digunakan untuk menunjukkan keindahan dan keunikan suatu daerah kepada masyarakat luas dengan tujuan untuk mempromosikan suatu daerah atau negara tersebut. Jenis branding ini biasanya digunakan oleh pemerintah mulai dari kota, propinsi sampai negara. Namun demikian, bukan berarti tidak ada warga (pebisnis non – pemerintah) yang tidak menggunakan geographic branding.
Geographic branding juga tidak jarang dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis untuk mempromosikan bisnisnya, khususnya yang bergerak di bidang wisata alam. Pariwisata memang sektor yang umumnya menggunakan geographic branding sebagai media promosi.
Geographic branding sebenarnya bukan merupakan hal yang baru dalam dunia pemasaran. Hal ini nampak dari gencarnya berbagai negara dalam mempromosikan wilayah negaranya dengan tujuan menarik wisatawan asing maupun regional. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakat serta pendapatan negara tentunya.
Tujuan Geographic Branding
Sebenarnya apa tujuan serta manfaat pemerintah melakukan geographic branding pada wilayahnya? Setidaknya ada empat hal yang menjadi tujuan dari dilakukannya geographic branding, di antaranya adalah :
-
Mengangkat potensi pariwisata di suatu daerah
Pada poin sebelumnya telah dikatakan bahwa pariwisata merupakan sektor yang paling umum dan sering memanfaatkan geographic branding. Melalui geographic branding, diharapkan potensi wisata yang ada di suatu daerah dapat muncul dan dikembangkan dengan lebih maksimal.
-
Meningkatkan citra daerah tersebut
Seperti namanya, geographic branding berarti bagaimana caranya agar nama suatu wilayah (geografis) bisa dikenal secara luas, bila perlu sampai di mata masyarakat mancanegara. Melalui promosi geographic branding ini, diharapkan suatu daerah bisa memiliki citra dan penggambaran yang baik. Peningkatan citra ini bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti menonjolkan kearifan lokal yang ada di daerah tersebut, kebudayaannya, tempat- tempat wisata (baik wisata alam, sejarah, religi, edukatif dan lainnya).
-
Meningkatkan nilai ekonomi masyarakat setempat
Bila dilihat secara cermat, strategi geographic branding termasuk strategi yang sangat efektif dalam meningkatkan pendapatan negara. Tidak heran jika banyak negara gencar melakukan promosi wisata di negaranya. Sebab, seiring bertambahnya wisatawan atau turis ke suatu daerah, nyatanya turut sejalan dengan perkembangan ekonomi masyarakat di kawasan tersebut. Terlebih pada bagi mereka yang jenis usahanya masih berkaitan dengan pariwisata, diantaranya adalah bisnis penginapan, transportasi, oleh- oleh khas dan juga kuliner.
-
Memperkenalkan budaya lokal di kancah nasional bahkan internasional
Tujuan lain dari dengan adanya gographic branding ialah sebagai wadah menunjukkan apa saja busana lokal yang dipunyai daerah tersebut. Khususnya di sini adalah Indonesia.
Seperti yang telah kita tahu, Negara Indonesia merupakan negara yang tidak hanya kaya dengan beraneka ragam kecantikan alam dan hayati, tapi juga kebudayaannya. Indonesia terdiri dari begitu banyak suku sehingga tidak heran bila busana yang dimiliki Indonesia juga bermacam- macam. Namun sayangnya, belum semua kebudayaan tersebut dapat terekspos dengan baik. Jangankan dikenal secara internasional, tidak jarang masyarakatnya sendiri masih belum tau adanya kebudayaan itu. Inilah fungsi dari geographic branding. Melalui jenis pemasaran ini, pengenalan budaya lokal Indonesia bisa lebih efektif dan efisien. Terlebih dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi saat ini, dimana setiap orang bisa mengakses memberi dan mengakses informasi di mana saja, kapan saja lewat internet.
Contoh Penerapan dan Strategi Geographic Branding
Tidak sedikit negara di dunia yang telah menggunakan geographic branding untuk mempromosikan negaranya di mata masyarakat dunia. Cara promosi setiap negara tentu akan berbeda- beda, dimana mereka akan menyesuaikan dengan daya tarik yang dimilikinya. Sebagai contoh, kita bisa membandingkan geographic branding antara di Negara Indonesia dengan negeri gingseng, Korea Selatan.
Indonesia memiliki georaphic branding yang dikenal dengan nama “Pesona Indonesia”. Sejak lama, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber saya alamnya. Tak terhitung berapa banyak keindahan alam di Indonesia yang sangat potensial dipergunakan sebagai objek wisata alam. Keindahan itu membentang di hampir semua wilayah Indonesia mulai Sabang sampai Merauke. Oleh karenanya, di samping mempromosikan budaya lokal Indonesia, program “Pesona Indonesia” juga acap kali memperlihatkan kecantikan alam Indonesia.
Beda Indonesia beda pula dengan Korea Selatan. Meski sama-sama masuk dalam negara kawasan timur yang kaya dengan aneka ragam budayanya, Korea Selatan yang juga memiliki budaya pop sendiri yang dikenal dengan Hallyu (Korean wave). Budaya K-Wave ini telah mendunia dan digandrungi oleh banyak millenials khususnya kaum hawa dari berbagai belahan dunia. Pemerintah Korea Selatan kemudian memanfaatkan K-wave sebagai cara yang cukup efektif untuk mempromosikan negaranya. Baik itu untuk memperkenalkan budayanya maupun menarik wisatawan asing datang dan berkunjung ke sana.
Selain wisata budaya lewat tempat-tempat bersejarah, Korea Selatan juga menawarkan wisata ke tempat-tempat ikonik yang menjadi lokasi syuting berbagai drama Korea terkenal. Strategi Geographic branding yang diterapkan Korea Selatan ini ternyata bisa dikatakan terbilang sukses. Hal ini terlihat dari semakin besarnya animo masyarakat dunia, khususnya Indonesia terhadap segala hal berbau Korea. Mulai dari makanan, fashion, bahasa, musik dan sebagainya. Bahkan tidak sedikit pencinta k-pop (korean pop) yang menjadikan Korea Selatan sebagai tujuan untuk melanjutan pendidikan. (FD)