MEDIAINI.COM – Value Based Selling menjadi salah satu strategi penjualan yang bisa digunakan perusahaan dan sales person. Hasilnya, tujuan akhir yang untuk meraih penjualan sesuai target. Strategi value based selling berfokus pada pelanggan selama proses penjualan, juga bisa meningkatkan penjualan. Tujuan dengan strategi value based selling adalah untuk mengutamakan kebutuhan pelanggan, membimbing mereka melalui proses penjualan untuk membuat keputusan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dimana, tenaga penjualan fokus pada mengambil pendekatan konsultatif untuk memberikan nilai kepada pelanggan sehingga keputusan penjualan dibuat berdasarkan nilai potensial yang dapat diberikan produk.
Mengintip Pentingnya Value Based Selling untuk Bisnis
Perusahaan yang menerapkan strategi penetapan berbasis nilai pada pelanggan berfokus pada kepercayaan pada produk perusahaan. Maka, menjaga loyalitas konsumen menjadi pekerjaan utama. Sementara tantangan lainnya adalah adanya persaingan dinamis dan selera konsumen terus berubah. Hal ini bisa dirumuskan jika loyalitas berkorelasi positif dengan kepuasan. Ketika konsumen puas, mereka akan cenderung loyal kepada perusahaan (kecuali ada alternatif yang lebih baik). Loyalitas menciptakan pembelian berulang dan mendukung pertumbuhan masa depan.
Kegiatan menciptakan nilai tambah bagi sebuah bisnis akan memberikan dampak positif. Mulai dari perusahaan bisa mematok harga jual tinggi jika produk punya nilai tambah yang tinggi pula. Selain itu, produk yang menonjol dibanding kompetitor mampu beri kesan berbeda bagi perusahaannya. Terakhir value based selling juga membuat efisiensi biaya jangka panjang. Pasalnya, produk yang bernilai tambah tinggi bisa lebih besar menguasai pangsa pasar yang dituju, karena daya saing yang sudah matang.
7 Cara Meningkatkan Value Produk
View this post on Instagram
Berdasarkan penelusuran, Mediaini merangkum beberapa langkah untuk meningkatkan nilai suatu produk sebuah produk, yaitu:
1. Memberikan Saran yang Membangun Terhadap Pelanggan
Seperti, yang awal dijelaskan bahwa dengan memberikan saran yang bagus baik bagi perusahaan kamu maupun pelanggan untuk dapat membangun komunikasi yang berlangsung dua arah.Hal ini akan memberi kesan yang baik terhadap konsumen, karena kita mendengarkan kebutuhan mereka.
2. Meningkatkan Kualitas Pengemasan
Penampilan kemasan juga dapat menjadi faktor penting. Pasalnya, apabila terjadi cacat fisik pada sebuah produk, konsumen akan berpikir negatif. Kemasan yang bagus bagi kamu bukanlah penampilan, melainkan hasil packing yang baik dan benar.
3. Memberikan Program Khusus, Reward dan Hadiah pada Pelanggan
Berikan pelayanan yang lebih bagi pelanggan setia, karena pelanggan setia bisa menjadi acuan keberhasilan perusahaan. Pelanggan yang membeli produk kamu juga bisa kamu berikan penghargaan maupun hadiah sebagai apresiasi karena telah sering membeli produk Anda. Pelanggan yang telah mendapatkan hadiah pastinya akan merasa dirinya istimewa dan mulai loyal pada perusahaan.
4. Memberikan Pelayanan Prima
Memberikan edukasi mengenai produk yang Anda tawarkan untuk konsumen bisa menjadi cara untuk mempromosikan produk yang Anda jual. Misalnya, memberi tips cara pemakaian sebuah produk yang Anda jual yang konsumen belum ketahui. Tidak ketinggalan memberikan pelayanan prima. Semakin baik kualitas pelayanan, semakin pula konsumen merasa nyaman ketika membeli produk di perusahaan Anda
5. Kombinasikan personal selling dan advertising
Menggunakan personal selling untuk pasar yang masih kecil dengan harga mahal, sedangkan gunakan advertising untuk pasar yang lebih luas. Contohnya, pertama use and love your Selling: Ekspresikanlah bagaimana produk yang kamu jual itu benar-benar tulus dan bermaksud baik bagi sesama, terutama konsumen. Kedua, use feature advantage and benefit (FAB) technique: Jelaskanlah seolah-olah produk kamu dibutuhkan konsumen. Ketiga, gather, Respond, Deliver, Close: Mengumpulkan informasi dari pelanggan mengenai hasil dari produk kamu. Keempat, lakukan survey untuk menemukan alasan kenapa produk tidak laku, dan yang terakhir, Ikut merasakan apa yang dialami konsumen ketika menggunakan produk.
6. Berkolaborasi dengan Influencer
Misalkan Anda menjual produk kecantikan, maka pilihlah beauty influencer sehingga akan membuat kesan yang kuat mengenai produk tersebut.
7. Maksimalkan penggunaan marketing tools
Marketing tools penting untuk mengidentifikasi respons konsumen terhadap produk Anda. Sehingga, ketika muncul review negatif mengenai produk Anda, harus sesegera mungkin bisa menetralisirnya dengan cara mengedukasi pelanggan tersebut. Dengan begitu, Anda bisa meminimalkan pengaruh buruk mengenai produk yang Anda jual, sembari mengevaluasi produk yang Anda jual. (Arlina Laras)