MEDIAINI.COM – Pernah dengar istilah panic selling?Dalam dunia bisnis banyak istilah yang bermunculan terutama yang berkaitan dengan strategi penjualan. Tujuannya tak lain adalah untuk menghasilkan keuntungan dalam perusahaan. Selain itu, perusahaan juga tentunya memiliki target penjualan yang harus tercapai, namun jika hingga dalam waktu yang sudah ditentukan belum mencapai target, perusahaan akan melakukan yang namanya panic selling. Panic selling itu sendiri merupakan saat siapapun di perusahaan baik itu salesman, sales manager tengah menjadi panic karena target atau forecast penjualan yang ditentukan perusahaan sangat mungkin tidak tercapai pada detik-detik terakhir injury time.
4 Langkah Menghadapi Panic Selling
-
Lakukan kontrol dan perencanaan yang baik
Perencanaan memang wajib dilakukan, tapi jika perencanaan tidak dibarengi dengan kontrol yang berkelanjutan tentunya hal itu menjadi sia-sia. Yang harus dilakukan adalah dengan melakukan meeting secara berkala, pada saat meeting itulah lakukan evaluasi terhadap semua yang berhubungan dengan penjualan. Dengan melakukan hal ini biasanya kemungkinan-kemungkinan tidak tercapainya target akan dapat diketahui lebih awal, dan rencana lain pun bisa segera dilakukan.
-
Koordinasi internal
Selain melakukan kontrol, juga perlu adanya koordinasi internal yang kuat dan harus terjadi di setiap hari ke hari bisnis antar departemen lainnya yang terkait dengan penjualan. Setiap orang dalam perusahaan harus sadar bahwa setiap departemen harus saling melayani dan memahami masalah-masalah yang sering terjadi sehingga bisa bekerjasama dengan baik.
-
Koordinasi faktor eksternal
Koordinasi dari faktor eksternal pun sama pentingnya dengan koordinasi internal. Contohnya saat perusahaan akan merencanakan untuk melakukan kegiatan promo, pelanggan sudah diinformasikan untuk melakukan stok barang, namun karena komunikasi yang kurang baik dari tim promosi dengan pihak vendor maka terjadi masalah di lapangan seperti material promo yang tidak on time dan lain sebagainya. Hal itu akan membuat tujuan promosi tidak berjalan dengan sesuai rencana, sementara disisi lain biaya sudah dikeluarkan dan penjualan tidak dicapai secara maksimal. Bahkan lebih parahnya di bulan selanjutnya, toko tidak bisa ambil barang sesuai ekspektasi karena memang stok masih tinggi karena promo yang di rencanakan tidak berjalan baik.
-
Berhitung resiko dan keuntungan
Hal ini bisa dilakukan jika nantinya penjualan ternyata jauh dari apa yang diharapkan, dan sudah tidak ada waktu lagi. Jika memang terpaksa melakukan panic selling, maka pastikan terlebih dahulu untuk berhitung antara resiko dan keuntungan dengan sangat cermat dan harus paham betul untuk siap dengan segala resiko apapun yang akan dihadapi.
Jika perusahaan terpaksa melakukan panic selling, yang paling baik adalah ketika semua resiko perusahaan sudah perhitungkan dan sudah siap menghadapinya. Namun hal itu akan sangat buruk jika perusahaan tidak mengetahui dan menyadari resiko yang akan terjadi nantinya. (Izra Seva)